Sunday, January 15, 2012

Pancaindera 4 : Tangan dan Hati

Tahukah Anda kalau Anda bisa datang ke kebaktian yang sama, duduk di tempat yang sama dalam kebaktian minggu demi minggu, tetapi yang seorang hidupnya naik dan yang seorang hidupnya turun ke bawah. Semuanya bukan tergantung pada apa yang dikotbahkan kepada Anda, tetapi juga tergantung dari bagaimana kondisi hati Anda pada saat Anda menerima kotbah yang Anda terima. Firman Tuhan mengatakan bahwa hanya orang yang melakukan firman Tuhan, dialah yang membangun dasar di dasar yang benar.

Ada begitu banyak orang yang menyesal, mengakui kesalahan mereka, tetapi hidup mereka, PELAN TAPI PASTI menuju ke arah yang salah juga. Diperlukan lebih dari hanya sekedar menyesal dan bersaksi. Dibutuhkan TINDAKAN untuk merubah kehidupan Anda. Banyak orang gagal melihat gambar yang besar dalam hidupnya. Pikiran mereka begitu sempit dan hanya tertuju kepada mimpi mereka tanpa mengetahui jalan yang akan membawa mereka kepada mimpi tersebut. Banyak orang punya mimpi yang besar dan visi yang besar, tetapi pandangan mereka begitu besar sehingga mereka hanya terdiam dan terpaku pada mimpi mereka saja dan tidak mengetahui mana jalan yang akan membawa mereka kepada mimpi tersebut.

Anda harus tahu apa yang Anda kerjakan akan membuka arena yang lebih besar atau apa yang Anda kerjakan akan menutup semua pintu Anda. Semuanya bukan tergantung kepada pintu, tetapi tergantung dari apa yang Anda kerjakan. Banyak orang yang tidak sadar apa yang ada di tangan mereka adalah alat yang bisa digunakan oleh Tuhan untuk mencapai apa yang ada di dalam mimpi mereka. Tetapi kebanyakan orang memandang remeh apa yang di tangan mereka.

Tugas dan Tujuan (Task And Purpose)
Task atau tugas adalah apa yang harus Anda kerjakan di tangan Anda saat-saat ini. Sedangkan tujuan berhubungan dengan apa yang ada di dalam hati Anda akan apa yang ingin Anda dapatkan. Tahukah Anda bahwa Anda dapat melakukan tugas Anda (do your task) tapi masih tidak mendapatkan tujuan Anda (miss your purpose of God in your life). Anda bisa saja bekerja tetapi Anda kehilangan tujuan.

Alkitab berkata bahwa Tuhan bertahta atas pujian umat-umatNya. Tugas dari para teman-teman pemain musik, worship leader, penyanyi di gereja adalah untuk membantu kita semua memasuki dalam hadirat Tuhan agar kita semua bisa merasakan hadirat Tuhan. Nah, untuk mencapai hadirat tersebut, para pemain musik harus melakukan tugas yakni, menghafal lagu dan lirik, mengaransemen musik, memilih urutan lagu dan lainnya dan yang tidak kalah penting adalah mereka harus berlatih dan bermain musik dengan baik agar semua dalam satu harmoni yang sama. Itu adalah contoh dari tugas dan tujuan.

Tapi bayangkan kalau para worship leader dan pemain musik bermain musik tidak karu-karuan. Mereka tidak memainkan musik dalam satu irama yang sama. Akibatnya, tujuannya tidak tercapai. Tetapi bisa juga mereka bermain dengan begitu hebatnya tetapi tetap para umat tidak merasakan apa-apa. Umat hanya sekedar "dihibur" tetapi tidak merasakan apa-apa.

Mari kita ambil contoh usher. Tugas daripada usher adalah untuk menyambut orang yang datang atau masuk ke gereja. Tujuan dari penyambutan itu adalah agar hati orang tersebut, sebelum dia duduk dan dengarkan puji-pujian dan firman Tuhan, hati orang tersebut sudah dipersiapkan untuk menyambut Tuhan, dan hatinya dilembutkan. Jadi, Purpose hubungannya adalah dengan hati. Sedangkan task tujuannya adalah apa yang ada di tangan Anda.

Pekerjaan dapat berubah-rubah, tetapi purpose Anda tetap sama. Anda tahu film-film kungfu master? Dimana seorang anak muda mengikuti gurunya yang master kungfu? Tujuannya jelas, si anak muda ingin seperti gurunya alias menjadi master juga.Tetapi saat anak muda itu berguru, sang guru tidak langsung mengajarkan kepadanya jurus-jurus yang maut dan lain sebagainya, tetapi kalau Anda perhatikan, anak muda itu pasti disuruh yang aneh-aneh terlebih dahulu, misalnya dalam film Karate Kid si anak muda ngecat pagar terlebih dulu, nimba air terlebih dahulu. Si murid tidak mengerti apa yang sedang dia lakukan dan kita marah-marah ketika kita meremehkan tugas kita.

Bukankah kita terkadang seperti si anak muda yang menjadi murid itu? Kita ingin punya perusahaan yang besar, kita ingin menjadi bos, kita ingin menjadi besar tetapi kita meremehkan tugas-tugas yang kita miliki saat ini. Kita tidak sadar bahwa tugas yang kita miliki sekarang harus kita kerjakan dengan sungguh-sungguh untuk bisa mencapai mimpi yang Tuhan sediakan untuk kita.

------------------------------------

Seringkali kita tidak sadar apa yang ada di tangan kita dan kemudian kita membuka peluang dan pintu untuk iri hati ke dalam hati kita dan kita iri kepada orang lain. Keluaran 20: 17 berkata "Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu." Kenapa? Karena Tuhan tahu apa yang Dia sediakan untuk Anda kalau Anda mengerjakan tugas Anda. Seringkali kita tidak mensyukuri apa yang kita punya dan cenderung iri dengan apa yang orang lain punya padahal kita belum tentu mampu.

Kita mengingini rumah orang lain yang lebih besar -> hei! rumah besar = biaya lebih besar
Kita mengingini mobil orang lain yang lebih mewah -> hei! mobil mewah = biaya lebih besar
Kita mengingini istri orang lain yang lebih cantik -> hei! istri cantik = perawatan mahal
Padahal belum tentu pendapatan Anda lebih besar dari orang tersebut.

Ada pepatah mengatakan "rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri" Benarkah? Tahukah Anda kalau rumput selalu terlihat lebih hijau kalau dirawat dan disiram. Pertanyaannya, apakah Anda pernah merawat dan menyiram rumput Anda? Thomas Eddison berkata seperti ini "Banyak orang seringkali hilang kesempatan atau tidak mengenali kesempatan karena terlihat seperti seragam kerja dan terlihat seperti kerjaan mulu" Banyak orang mau memiliki masa depan yang indah, tetapi mereka pikir masa depan yang indah akan terjadi begitu saja.

------------------------------------

Kolose 3:23-25 BIS
3:23 Pekerjaan apa saja yang diberikan kepadamu, hendaklah kalian mengerjakannya dengan sepenuh hati, seolah-olah Tuhanlah yang kalian layani, dan bukan hanya manusia.
3:24 Ingatlah bahwa kalian akan menerima upah dari Tuhan. Apa yang disediakan Tuhan untuk umat-Nya, itulah yang akan diberikan kepadamu. Sebab majikan yang sebenarnya sedang dilayani oleh kalian adalah Kristus sendiri.
3:25 Dan siapa pun yang berbuat salah, akan menanggung kesalahan-kesalahannya itu; karena Tuhan tidak memandang muka.

Jadi, apapun yang Anda kerjakan, jangan biarkan hanya tanganmu yang bekerja, tetapi juga hatimu yang bekerja. Jadi, sekarang bisa jadi Anda menemukan alasan kenapa hidup Anda stuck yaitu walaupun Anda bekerja tetapi tidak dengan hati. Banyak orang pikir pelayanan hanya di gereja, tetapi ayat ini mengatakan bahwa pelayanan adalah juga di kehidupan Anda. Banyak orang mau dan rela melepaskan apa yang ada di dalam tangannya untuk mencapai apa yang ada dihatinya. Padahal, seharusnya mereka menggunakan tangan mereka untuk mendapatkan apa yang hati mereka mau.

------------------------------------

Amsal 30 : 28 "Cicak, binatang yang dapat ditangkap dengan tangan, tetapi terdapat di istana raja."

Mari kita berimajinasi sebentar, kita meng-interview si cicak karena tidak semua orang bisa masuk ke dalam istana raja. Nah, ini cicak yang katanya mudah ditangkap, bisa ada di istana raja. Kenapa dia bisa ada di istana raja. Mungkin jawaban cicak adalah "Saya juga tidak tahu kenapa saya ada di istana raja. Tapi tugas saya setiap hari adalah nangkep nyamuk. Dan saya lakukan tanpa malas-malasan dan yang saya tahu saya sudah ada di istana raja."

------------------------------------

Lukas 16:10
"Orang yang bisa dipercayai dalam hal-hal kecil, bisa dipercayai juga dalam hal-hal besar. Tetapi orang yang tidak bisa dipercayai dalam hal-hal kecil, tidak bisa dipercayai juga dalam hal-hal besar."

Thursday, January 12, 2012

Pancaindera 3 : The Art of Listening

Ada seorang komposer kelahiran Rusia dan dianggap sebagai salah satu komposer yang paling berpengaruh, namanya Igor Stravinsky. Beliau mengatakan "To listen is an effort. And just to hear is no merit."

Untuk menyimak itu perlu suatu usaha / upaya. Untuk mendengarkan saja tidak bermanfaat. Jadi ada perbedaan antara menyimak dengan mendengarkan. Kalau cuma mendengarkan, bebek pun bisa mendengar.

Ironinya bahwa menyimak / listening adalah keahlian berkomunikasi yang paling dibutuhkan, tetapi yang paling sedikit diajarkan. Mendengarkan sangat penting dan tidak mudah karena dituntut kedewasaan dalam hal mendengar.

Karena mendengar sesungguhnya bukan tentang diri kita sendiri, tetapi saat kita mendengar, kita menaruh perhatian atau interest kepada orang lain. Karena pada dasarnya, kita lebih suka orang menaruh interest kepada kita (yang mana sikap ini sebenarnya adalah sikap anak kecil)

Kita bahkan mungkin tidak tahu bahwa mendengar itu ada seninya. Seorang hamba Tuhan bernama Roy Anderson. Dia berbicara tentang sebuah program bernama Couple Communication. Dan dia berbicara tentang pentingnya mendengarkan dengan baik dan pentingnya untuk para leader, para pemimpin keluarga untuk mau mendengar.

Program ini awalnya dibuat oleh profesor Sharon Myler. Program ini dibuat karena beberapa dekade lalu, banyak dokter yang dituntut oleh pasien karena dokter tersebut banyak yang salah mendiagnosa. Dan setelah diselidiki, ternyata para dokter itu memiliki kemampuan mendengar yang sangat rendah sehingga mereka salah mendiagnosa penyakitnya. Dan berangkat dari masalah ini, Sharon Myler mengembangkan riset ini. Ternyata kita semua perlu belajar untuk mendengarkan dengan baik.

Bukti bahwa mendengarkan itu sulit adalah misalnya ketika di gereja, Anda mendengarkan pengajaran yang sama bersama-sama dalam waktu yang sama. Tetapi tidak semua memiliki impact yang sama. Ada orang-orang yang berkembang, ada orang yang bertumbuh, ada orang yang tidak mendapat apa-apa, ada yang tidak berhasil. Kemampuan Anda untuk menyimak yang membuat hidup Anda berubah.

Mendengar adalah telinga Anda menangkap gelombang suara. Sedangkan menyimak memerlukan interpretasi, evaluasi, pengertian, perhatian, ingatan dan respon. Seringkali dalam hubungan pernikahan seringkali komplen dari si istri bahwa sang suami tidak mau mendengarkan. Ada sebuah lelucon seperti ini : Kalau kita memberitahu sesuatu kepada lelaki, yang terjadi adalah hal tersebut masuk ke kuping kiri dan keluar ke kuping kanan. Tetapi sang suami tidak mau kalah. Dia berkata, ketika kita memberitahu istri sesuatu, hal tersebut masuk melalui kedua kupingnya dan keluar lewat mulutnya.

Dalam hubungan suami istri dan hubungan anak dengan orang tua sering terjadi komplen. Kebanyakan anak komplen bahwa orangtuanya tidak mau mendengarkan mereka. Tetapi lucunya saat mereka besar, orangtuanya yang komplen bahwa anaknya tidak mau mendengarkan mereka. Sepertinya sesuatu yang ditanam pada saat mereka muda, dituai pada saat mereka dewasa. Seringkali terjadi miss-komunikasi karena kita tidak mau menyimak.

Padahal kalau kita menyimak dengan benar, ada begitu banyak masalah yang bisa kita selesaikan dengan cepat. Misalnya hubungan dokter dan pasien. Biasanya kalau kita ke dokter, kita tidak langsung didiagnosa dan lain-lain, tetapi yang ditanya adalah "Apa keluhannya?" Kalau seorang dokter tidak tahu bagaimana caranya menarik perkataan yang jelas yang dialami oleh sang pasien atau sang dokter terlalu cepat menarik konklusi dengan cepat, bisa jadi salah diagnosa terjadi. Begitupun antara pembeli dan penjual. Antara pengacara dengan kliennya. Antara pemerintah dengan rakyat.

Sig Sigler mengatakan "When you talk, you said something you already know. But when you listened, you found out what everybody else knows, wants and need. So, listening is learning." Mendengar lebih penting dari berbicara, dan akses untuk mendengar lebih terbuka ketimbang melihat. Oleh karena itu kita bisa mendengarkan suara orang tanpa perlu melihat orangnya sama sekali. Demikian juga dengan Tuhan. Kita mungkin tidak bisa melihat Tuhan, tetapi kita bisa mendengar suaranya? Buktinya ada di :

Ibrani 3:7 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
Wahyu 2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.

Kita mendengar lebih baik saat suasana tenang dan sunyi. Kalau semuanya sunyi, kita bisa mendengarkan bisikan. Disaat-saat sepi sunyi, rileks, dengan cepat kita bisa mendengar apa yang datang dari Tuhan dengan lebih tajam.

------------------------------------------------

Apa untungnya mendengarkan?
1. Mendengarkan tanpa menghakimi - tanpa berpendapat adalah bentuk dan tanda dari kasih.

Kalau Anda mendengarkan dengan demikian, Anda membentuk rasa aman terhadap orang yang berbicara kepada Anda dan itu merupakan tanda yang diterima oleh mereka bahwa Anda mengasihi mereka.

Memberikan seseorang membuang unek-uneknya, menceritakan impiannya, masalahnya tanpa Anda hakimi membuat Anda menghargai posisinya. Kenapa banyak orang mau konseling? Kebanyakan dari orang yang mengikuti konseling hanya membutuhkan orang yang mau mendengarkan mereka. Nah, setelah orang tersebut melakukan konseling kepada Anda, tinggal pintar-pintarnya Anda menyimpan unek-unek mereka. Dan kalau hal tersebut adalah private, Anda harus bisa menjaga itu.

Kalau kita gagal menjadi pendengar yang baik, entah itu kepada pasangan, karyawan, pegawai, orang tua, secara tidak sadar kita membuat mereka menutup diri. Apalagi kalau kita suka memotong pembicaraan. Dan pada saat mereka merasa tertutup, mereka akan merasa enggan untuk berbicara karena merasa mereka tidak didengar. Dan kalau apa yang mereka mau sharing adalah 'sampah atau unek-unek' dan berada di dalam tempat yang tertutup, hal tersebut akan membusuk. Nah, hal yang busuk ini akan keluar satu saat nanti. Bisa lewat ucapan dia, tindakan dia, pandangan dia, tulisan dia.

2. Mendengarkan adalah tanda Anda menghormati
Suami yang belajar mendengar istrinya adalah bentuk hormat dan begitu juga pula sebaliknya. Anda tidak perlu setuju dengan apa bahan pembicaraannya.

3. Dengan mendengarkan kita dapat mengetahui nilai hidup seseorang
Kalau Anda terlatih untuk membiasakan diri mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak, maka kalau Anda berkomunikasi dengan seseorang, semakin banyak lawan bicara Anda berbicara, semakin Anda tahu siapa orang tersebut. Anda cukup diam dan biarkan lawan bicara Anda berbicara, Anda akan tahu apa nilai yang dia pegang, siapa dia sesungguhnya.

Matius 15:18
Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.

Kalau Anda dewasa, Anda dapat membedakan mana pembicaraan yang baik, mana pembicaraan yang membangun hubungan, mana pembicaraan yang bermutu, mana pembicaraan yang tidak perlu diteruskan. Perlu suatu latihan untuk hal ini. Apalagi kalau kita mendengar gosip panas, terkadang kita membantu menyebarkan gosip panas tersebut, padahal gosip belum tentu benar. Ada hal yang saat kita dengar dapat membantu menguatkan iman kita atau bisa juga melemahkan iman kita.

Roma 10:17 berkata "
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."

Jadi, bisa jadi iman Anda lemah karena Anda tidak melatih diri untuk memberikan kuping Anda kepada kebenaran. Anda lebih suka mendekatkan diri kepada hal-hal yang tidak benar seperti dusta, gosip dan lainnya.

------------------------------------------------

Berikut adalah beberapa teknik dalam mendengarkan,

1. Fokus kepada apa yang dikatakan pada saat seseorang mengutarakan pendapat atau pemikirannya BUKAN kepada apa yang Anda pikirkan
Dalam mendengarkan orang berkotbah, seringkali kita dicobai untuk memikirkan sendiri ketimbang mendengarkan apa yang orang tersebut katakan, sehingga kita sering missed akan apa yang mereka katakan.

2. Hindari memberikan nasihat, solusi atau pendapat sebelum si pembicara menyelesaikan pembicaraannya
Ini yang menyebabkan kenapa istri seringkali komplen bahwa suaminya tidak mau mendengarkan. Seringkali istri hanya membutuhkan pendengar padahal dia sendiri sudah tahu jawabannya. Tetapi seringkali ketika suami mendengarkan apa yang dikatakan oleh istri, sang suami sudah sibuk menawarkan solusi, jalan keluar dan lainnya. Dan ini yang akhirnya menjadi keributan.

3. Ulangi untuk memastikan Anda memiliki pengertian yang sama dengan si pembicara untuk menghindari salah-komunikasi
Hal ini penting kalau kita membicarakan hal-hal yang penting. Hal ini bisa Anda lihat di restoran-restoran yang baik. Kalau di restoran-restoran yang baik, waitressnya setelah selesai mengambil order, dia akan mengulangi pesanan yang Anda pesan. Kenapa demikian? Kalau dia tidak mengulangi, besar kemungkinan banyak problem yang bisa terjadi, misalnya salah pesan. Dan saat waitress tersebut mengulangi pesanannya, adalah tugas Anda untuk mendengarkan.

4. Perhatikan gaya tubuh atau bahasa tubuh saat Anda berbicara dengan lawan bicara
Kalau Anda berhadap-hadapan, usahakan agar Anda melakukan eye-contact. Itu tanda bahwa Anda respek kepada lawan bicara Anda. Kalau Anda bersebelahan, Anda tidak perlu melakukan eye contact, tetapi Anda bisa melakukan bahasa tubuh lainnya.

5. Cobalah untuk mengerti tentang si pembicara
BUKAN untuk menarik konklusi sendiri tentang siapa dia atau apa dia seharusnyaKita perlu melatih teknik mendengar. If you can win the heart, you win the man. Lucunya, banyak dari kita ingin menangkan orangnya, tetapi kita tidak tahu bagaimana cara menangkan hatinya.

Wednesday, January 11, 2012

Pancaindera 2 : Lidah, Mulut dan Kata

Kedewasaan adalah tujuan dari kehidupan. Anak-anak tidak mengerti kedewasaan, anak-anak hanya membutuhkan susu dan bukan makanan keras. Suatu hari kita harus meninggalkan sifat anak-anak kita. Ibrani 5:14 berkata "Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat."

Mari kita beri gambaran sedikit tentang manusia secara alamiah dalam kitab Kejadian 3:4-5saat ular mencoba memperdaya wanita untuk memakan buah yang terlarang, ular berkata,
3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

Sejak hari itu, Anda dan saya terjebak dalam keadaan seperti itu, yakni kita tahu mana yang baik dan mana yang jahat. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak langsung bertemu dengan yang baik, atau kita tidak langsung bertemu dengan yang jahat. Yang seringkali terjadi adalah yang jahat terbungkus oleh yang baik atau yang baik terbungkus dalam sesuatu yang tidak baik. Nah, kita tidak punya kemampuan secara otomatis untuk membedakan hal yang saru ini. Hal ini yang perlu dilatih agar kita terlatih.

Bagaimana kita bisa tahu yang jahat kalau kita tidak tahu apa yang benar? Bagaimana Anda tahu apa yang benar kalau kebenaran tidak pernah Anda pedulikan? Mudah-mudahan Anda tidak hanya ke gereja karena sekedar memenuhi kewajiban belaka, tetapi kalau bisa Anda 'download' kebenaran ke dalam hidup Anda agar pada saat setelah Anda keluar dari gereja dan Anda menemukan sesuatu yang tidak benar, Anda dapat mengetahui bahwa hal tersebut tidaklah benar.

Anda memiliki sense untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak? Dan kenapa kita perlu memiliki sense ini? Karena di sekitar kita banyak yang palsu. Apalagi dalam Matius 7:15 yang berkata "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas." Jadi, bagaimana kita bisa membedakan? Seolah-olah mereka tidak menakutkan dan kita menerima dia dengan lapang dada, dan begitu kita terima dia, kita diterkam oleh kebuasannya.

Orang yang dewasa adalah orang yang melatih pancainderanya sehingga mereka bisa dengan cepat menentukan mana yang salah dan mana yang benar. Dan masalahnya ada hamba-hamba Tuhan yang palsu. Tidak hanya hamba Tuhan, diluar sana banyak pebisnis yang juga palsu. Hanya karena bertemu di komsel, bukan berarti Anda harus melakukan bisnis dengan dia. Begitu juga dengan hubungan, hanya karena dia cakap, bukan berarti hatinya juga baik. Itu baru manusia, ada begitu banyak barang palsu di sekitar kita. Ada begitu banyak berita palsu di sekitar kita. Mari kita bahas pancaindera kita berikutnya, yakni lidah, mulut dan kata-kata.

Mari kita lihat di Yakobus 3 :2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3:3 Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3:4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.

Kata sempurna diatas (ayat 2), kata aslinya adalah Thelios, yang artinya matang atau dewasa.
Setiap tahun di Kalifornia (ayat 5), selalu ada kebakaran hutan yang luar biasa yang selalu memakan korban jiwa dan korban materi. Anda tahu kenapa selalu terjadi kebakaran? Salah satu alasannya adalah karena selalu ada orang yang membuang puntung rokok yang masih menyala ke daun atau rumput kering dan angin kencang membuat nyala api itu membesar.

3:6 Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
3:7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,
3:8 tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
3:9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
3:10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
3:11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?
3:12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.

Lidah sebenarnya tidak berdosa. Tetapi apa yang sedang dibicarakan disini adalah apa yang keluar dari lidah atau mulut, yaitu kata-kata. Kita harus mengerti apa tujuan dari kata-kata, apa yang bisa dilakukan oleh kata-kata, kita harus tahu bagaimana cara mengatakannya, kepada siapa kita mengatakannya dan kapan kita mengatakannya.

The word of God -> kata-kata Tuhan seringkali diterjemahkan menjadi Firman Tuhan. Mari buka Yohanes 1:1 & 14
1:1 "Pada mulanya adalah Firman (kata-kata); Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah."
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

The words divine the man. Perkataan Anda menentukan siapa Anda. Seorang disebut motivator atau motivational speaker. Kenapa disebut demikian? Karena yang keluar dari mulutnya adalah kalimat-kalimat motivasi. Kenapa seseorang disebut penipu? Karena yang keluar dari mulutnya adalah kalimat-kalimat bohong. Semua ditentukan oleh kata-kata yang sering keluar dari mulut dan lidah Anda.

Matius 13 Yesus memberikan perumpamaan tentang penabur. Ada orang yang menabur di semak belukar, tanah subur, berbatu-batu. Tetapi murid-murid Yesus tidak mengerti tentang perumpamaan itu. Anda tahu apa benih yang dimaksud oleh Yesus? Jawabannya adalah firman. Berarti, kata-kata adalah benih. Nah, kalau kata-kata adalah benih dan ditaburkan oleh mulut kita, maka ada yang bisa kita tuai dari kata-kata yang keluar dari mulut kita. Apa yang bisa Anda tuai dari kata-kata?

1. Feelings / perasaan
Ada kata-kata yang keluar dari mulut seseorang yang membuat Anda nyaman, melayang tinggi. Cukup dengan kata-kata, bukan dengan uang atau makan mewah. Perkatan juga bisa melukai hati, merobek hati, ada orang yang verbally abused. Ada orang yang kata-katanya menyembuhkan. Ada orang yang kata-katanya mematikan.

Amsal 12:18
12:18 Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan.
-> Sebenarnya bukan lidah yang mendatangkan kesembuhan, tetapi apa yang keluar dari lidah itu yang membawa kesembuhan.

Mazmur 52:4-7
52:2 (52-4) Engkau merancangkan penghancuran, lidahmu seperti pisau cukur yang diasah, hai engkau, penipu!
52:3 (52-5) Engkau mencintai yang jahat lebih dari pada yang baik, dan dusta lebih dari pada perkataan yang benar. Sela
52:4 (52-6) Engkau mencintai segala perkataan yang mengacaukan, hai lidah penipu!
52:5 (52-7) Tetapi Allah akan merobohkan engkau untuk seterusnya, Ia akan merebut engkau dan mencabut engkau dari dalam kemah, membantun engkau dari dalam negeri orang-orang hidup. Sela

2. Masa depan
Your words create your worlds. Kata-kata Anda menciptakan dunia Anda.
Kejadian 1:5
1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
1:3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.

Tuhan berkata-kata jadilah terang. Lalu terang itu jadi. Jadi ukuran yang benar atau hari yang benar dalam ukuran Tuhan adalah dari petang ke pagi. Berarti, hari dimulai dari petang. Petang adalah masa kita beristirahat dan pagi adalah saat kita kerja, artinya, istirahat Anda menentukan kualitas pekerjaan Anda. Kalau Anda tidak cukup beristirahat, berarti pekerjaan Anda tidaklah maksimal. Seharusnya Anda sudah tahu apa yang mau Anda kerjakan esok hari saat malam. Anda juga harus tahu kapan Anda harus beristirahat.

Anda mungkin berkata "Ya itu Tuhan. Apa yang Dia katakan langsung terjadi. Kita hanya manusia" Benar, kita hanya manusia dan ayat ini mulai serius saat kita memasuki ayat 26.
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Anda manusia, toh? Anda diciptakan menurut rupa Allah, bukan? Benar bahwa kita berada dalam keadaan berdosa karena Adam dan Hawa, namun tetap kita diciptakan dan lahir serupa dan segambar dengan Allah. Mungkin benar kita tidak sekuat sebelum kita jatuh ke dalam dosa.

Phil Pringle, seorang pastor dari Australia berkata "Benar bahwa kata-kata diciptakan untuk alat berkomunikasi. Tetapi, kalau kita baca di Alkitab, sebelum kata-kata digunakan sebagai alat komunikasi, kata-kata dipakai oleh Tuhan untuk menciptakan sesuatu." Berarti kata-kata Anda menciptakan dunia Anda.

Kalau Anda berkata bisnis sedang lesu. Jangan heran kalau ternyata bisnis Anda beneran lesu.
Kalau Anda berkata ngga ada yang mau sama Anda, jangan heran kalau ternyata tidak ada yang mendekati Anda.
Kalau Anda berkata susah dapet ijin, jangan heran kalau ijinnya tidak keluar.

Perkataan Anda menentukan siapa yang menjadi teman Anda. Kalau Anda suka ngomong jorok dan kasar, jangan heran kalau teman-teman Anda juga adalah orang-orang yang suka berbicara kasar. Kalau saya suka gosip dan Anda tidak, maka Anda tidak akan betah dengan saya, karena Anda tidak suka dengan gosip. Karena perkataan itu seperti radio. Ada begitu banyak channel dan gelombang. Apa yang membuat kita mau berhenti dan mendengarkan perkataan radio itu? Ya tentu saja kata-kata yang cocok dengan kita.

Perkataan Anda mendatangkan berkat atau kutuk. Perkataan Anda dapat mengotori / membersihkan. Perkataan Anda dapat mendatangkan damai / perang.

Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Ayat ini sering digunakan sebagai landasan dalam pernikahan. Pernikahan suami istri adalah blueprint dari pernikahan Kristus dengan jemaatNya. Dan ketahui bahwa Tuhan tidak mau memiliki pasangan yang bercacat / berkerut. Lihat! Tuhan saja tidak mau dengan pasangan yang cacat / kerut / serupa itu. Dia mau pasangan yang cemerlang.

Permasalahannya kita harus tahu bagaimana caranya menjadi pasangan yang cemerlang? Alkitab berkata bahwa "Ia memandikannya dengan air dan firman" (ayat 26)

Untuk para suami, perkataan Anda membuat istrimu cepat keriput / tidak. Jelas kita semua akan keriput, tetapi jangan sampai sang istri ceriput lebih cepat sebelum waktunya. Pujian dan perkataan itu adalah cara yang paling murah.

3. Kata-kata akan direspon oleh Tuhan
Perkataan Anda menentukan apa yang akan Tuhan lakukan, karena Tuhan merespon kata-kata dari mulut orang beriman. Mari kita lihat di Markus 10:46-52
10:46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.
10:47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
10:48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
10:49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau."
10:50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.
10:51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"
10:52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

Sadarkah Anda bahwa Yesus sebenarnya tidak punya agenda untuk menyembuhkan orang saat dia sedang melintasin Yerikho? Waktu Bartomeus yang buta mendengar bahwa Yesus datang bersama murid-muridnya, dia berteriak kepada Yesus untuk mengasihani dirinya. Yesus jalan terus, dan murid-muridnya menyuruh dia diam. Tetapi Bartomeus berteriak lebih keras. Yesus berhenti dan menyuruh murid-muridnya memanggil suara yang dengan keras memanggil namanya. Waktu murid-muridnya memanggil Bartomeus, murid-muridnya mengira Yesus akan memarahi Bartomeus. Kenapa? Karena waktu murid-muridnya mendekati Bartomeus, murid-muridnya berkata "Kuatkan hatimu, Dia panggil engkau."(ayat 49)

Dan pada saat Bartimeus mengatakan dia ingin melihat lagi, Yesus mengabulkannya. Dunia Bartimeus berubah total saat itu karena apa yang dikatakannya.

Amsal 15 :2 & 4
15:2 "Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan."
15:4 Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.

Kalau Anda orang yang terlatih untuk bisa membedakan yang benar dengan yang tidak, kemudian Anda berbicara dengan seseorang, semakin panjang obrolan tersebut, semakin mudah untuk Anda mendeteksi seperti apa orang tersebut. Apalagi kalau dia seorang pembual, penipu, sombong. Tetapi kalau Anda tidak punya pancaindera yang terlatih, bisa jadi Anda termakan dengan omongannya.

Amsal 16:28
16:28 Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.

Kalau Anda bersahabat dengan seseorang dan saya melatih untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak sedangkan sahabat Anda tidak, maka seorang pemfitnah dapat dengan mudah merobek persahabatan Anda dengan dia.

Tuesday, January 10, 2012

Pancaindera 1 : Mata

Ibrani 5:11 -14
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Dipandang dari sudut waktu, kita bertambah tua setiap tahunnya. Jadi kalau ada orang yang mengucapkan selamat tahun baru kepada kita, mengucapkan selamat ulang tahun kepada kita, artinya kita bertambah tua, bukan bertambah muda. Perhatikan di ayat 14, orang dewasa memiliki pancaindera yang terlatih? Kenapa terlatih? Karena sering dilatih.

Dikatakan bahwa anak kecil tidak memahami ajaran tentang kebenaran. Seringkali kalau kita memberitahukan atau mengomeli anak kita akan sesuatu yang benar, kita dibilang jahat atau tidak sayang oleh anak kita. Padahal, kita sedang mengajarkan kebenaran. Kenapa begitu? Karena mereka (anak-anak) masih belum bisa memahami kebenaran. Dan kalau kita sebagai orang dewasa, juga tersinggung karena anak kita mengatakan kita jahat, berarti kita juga belum dewasa. Ketika anak-anak beranjak dewasalah baru mereka mengerti bahwa apa yang kita ajarkan itu benar.

Begitu pun juga dengan saat pernikahan dimana sang mempelai mengucapkan terimakasihnya kepada orangtuanya. Walau hanya beberapa menit pasangan itu mengucapkan terimakasihnya, disaat yang sangat singkat itu, Anda bisa melihat sejarah / history keluarga itu seperti apa. Dan seringkali seisi ruangan meneteskan air mata karena apa yang sedang terjadi. Seringkali sang anak mengatakan seperti ini "Maaf Ma, Maaf Pa, atas semua yang saya lakukan dulu. Aku berterimakasih atas semua ajaran yang telah Mama Papa lakukan." Jadi, mereka mengakui bahwa mereka tadinya tidak mengerti apa ajaran kebenaran.

Masalahnya ada begitu banyak orang yang tua secara umur, tapi secara karakter dan rohani mereka masih kekanak-kanakan, padahal kalau dipandang secara sudut waktu, sudah seharusnya mereka menjadi mengajar tetapi mereka masih saja menolak pengajaran. Jadi, mari kita belajar tentang pancaindera yang pertama, yakni mata.

-------------------------------------------

Hellen Keller adalah seorang wanita yang luar biasa, seorang wanita yang walaupun di usia 18 kehilangan pendengaran dan penglihatannya. Dia buta dan dia tuli. Bisa Anda bayangkan, bagaimana berkomunikasi dengan orang seperti ini? Tetapi cacat fisiknya tidak menghalangi dia untuk melakukan perkara-perkara besar. Dia lulus dari Redcliff College dengan gelar kehormatan. Dia menulis beberapa buku dan keliling dunia mengampanyekan perkembangan pendidikan untuk orang-orang yang cacat fisik. Ada begitu banyak kemudahan untuk orang yang cacat fisik karena usaha-usahanya. Dia pernah berkata seperti ini : "The most pathetic person in the world is someone who has sight, but has no vision."

Anda punya mata yang indah, belum tentu Anda memiliki visi. Anda bisa menggunakan kontak lens warna, bukan berarti pemandangan Anda pun bagus. Sayangnya ada begitu banyak orang yang mencoba memperindah pemandangan dirinya dari luar, namun mereka tidak memiliki visi yang benar dalam dirinya.

-------------------------------------------

Jonathan adalah seorang penulis puisi satiris terbesar di dunia literatur yang lahir di1667 - 1745. Dia berkata seperti ini "Vision is an art to see the invisible."

-------------------------------------------

Markus 8:18 berkata "Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar?"

Jadi, Anda belum tentu bisa melihat visi walaupun Anda bisa melihat. Jadi Anda harus memiliki pancaindera yang terlatih untuk mengetahui mana yang buruk dan baik. Tetapi dalam kehidupan, seringkali mata kita terlatih untuk melihat yang jahat ketimbang yang baik. Kita mencurahkan banyak waktu untuk hal yang jahat ketimbang yang baik. Dan ini terjadi kepada anak-anak Tuhan.

-------------------------------------------

Dalam Matius 6:22-23
6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Jadi, mata memegang peranan penting dalam kehidupan seseorang. Bagaimana kita melihat apa yang kita pegang juga mempengaruhi keberhasilan kita. Jadi, mari kita lihat apa saja yang bisa menghalangi penglihatan kita.


1. Kita merasa takut dan tidak berada dalam jarak yang tepat.
Matius 14 :22-33
14:22 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
14:23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
14:24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
14:26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
14:33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."

Murid-murid Yesus salah melihat Yesus sebagai hantu. Kenapa mereka bisa salah? Padahal jelas bedanya kentara antara Yesus dengan hantu. Penceritaan lain tentang perikop yang sama bisa dilihat di Markus 6:48, "Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka (murid-muridnya) mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka."

Anda harus tahu bahwa beberapa dari murid Yesus adalah nelayan. Dan untuk para nelayan untuk bisa menghadapi gelombang dan angin merupakan hal yang biasa. Mungkin untuk kita yang tidak terbiasa dengan laut, kita akan ketakutan ketika perahu berguncang. Tetapi, untuk para nelayan, hal itu biasa. Tetapi mungkin malam itu malam yang begitu spesial karena begitu besarnya angin, jadi mereka hanya terkonsentrasi dengan besarnya angin ketimbang hal yang lain, jadi ketika Yesus datang, mereka terkejut dan ketakutan.

Hari-hari ini banyak diantara kita yang hidupnya tidak diatas air, tetapi terombang-ambing oleh angin yang sedang berhembus dengan kencang. Mulai berita politik, ekonomi, krisis, belum lagi berita-berita yang menyangkut tentang diri kita. Dan jangan-jangan, karena kita terlalu berkonsentrasi terhadap angin-angin itu, kita tidak menyadari Tuhan mengirimkan kita bala bantuan dan kita menolak bantuan tersebut.

Di ayat ini, Yesus tidak tersinggung dibilang Hantu dan kemudian ngambek dan kemudian walk away. Tidak. Yang dia katakan adalah "Tenanglah!" Kita harus tenang dulu. Kebanyakan orang ketakutan dan langsung menjadi pembawa pesan krisis tanpa disuruh karena panik. Kita perlu tenang untuk bisa melihat persoalan dengan benar.

Sama seperti ini, kita tidak bisa memandang dengan jelas kalau kita melihat terlalu dekat dan kita tidak melihat kalau kita melihat terlalu jauh, jadi kita harus memiliki jarak yang tepat. Sayangnya, banyak dari kita yang tidak memiliki jarak yang pas, kita sudah berkomentar, mengkritik terlebih dahulu.

Jangan sampai apa yang terjadi di dunia, membuat Anda kehilangan fokus terhadap Tuhan. Ada seorang hamba Tuhan berkata seperti ini "Kekayaan orang fasik disimpan untuk orang benar seringkali dibicarakan, disinggung oleh gereja, tetapi kita tidak mengerti bagaimana kejadiannya saat Tuhan merealisasikan itu. Wealth Transfer (perpindahan kekayaan) jarang terjadi saat segala sesuatu berjalan baik. Tetapi wealth transfer sering terjadi dan kemungkinan besar terjadi saat krisis melanda."

Jadi seharusnya saat krisis melanda, kita jangan buru-buru berkomentar dan meminta untuk menghalaukan krisis itu dari kita. Kita lihat dulu, kita mundur dulu untuk melihat jangan-jangan ada yang mau ditransfer oleh Tuhan kepada Anda dalam keadaan krisis. Jadi segala sesuatu harus dilihat dalam perspektif yang positif terlebih dahulu.

2. Tergantung dari mana Anda memandang masalah
Matius 7: 1-5
7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Orang dalam cerita diatas, jelas memiliki masalah mata. Dia tidak bisa melihat balok di dalam matanya sendiri. Orang munafik adalah orang yang selalu melihat kekurangan orang lain padahal dirinya juga memiliki kekurangan yang sama dan dia tidak bisa melihat dalam perspektif yang benar. Kalau yang kelihatan saja kita sering salah lihat. Yesus sangat pandai untuk melihat yang tidak terlihat. Kita sebagai murid dan anaknya juga seharusnya pandai melihat apa yang tidak terlihat.

Disaat orang-orang melihat Simon, Yesus melihat bahwa Simon mampu menjaring jemaat.
Disaat orang-orang melihat Saulus sebagai penganiaya, Yesus menggunakan Saulus sebagai rasulnya.
Disaat orang-orang menjauhi Zakeus karena dia mengambil pajak yang lebih, Yesus menggunakan Zakeus karena dia bisa memberkati komunitasnya.

Kita bukan Tuhan, kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Anda akan menemui orang yang tidak menyukai Anda dan Anda akan menemukan orang yang menyukai Anda. Nah, untuk permasalahan orang yang tidak menyukai Anda, tergantung dari sudut mana Anda memandangnya. Anda bisa saja memutuskan untuk tidak bertegur sapa dan lainnya.

Lukas 4: 17-18
4:17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:
4:18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
4:19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."

Kira-kira apa kabar baik untuk orang miskin? Jawabannya adalah mereka tidak perlu miskin lagi. Dan ditulis "penglihatan bagi orang-orang buta," Jadi, pelayanan Yesus adalah untuk memberikan visi kepada orang yang buta visinya. Dan kita bertindak sebagai agen Tuhan juga harus beroperasi pada urapan yang sama, yakni membantu orang melihat potensi yang ada di dalam diri mereka. Tetapi bagaimana kita bisa membantu mereka, kalau kita tidak memiliki mata yang terlatih?

-------------------------------------------

Filipi 2: 14-16
2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
2:15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
2:16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

Kesaksian Surga / Neraka oleh Janelle Camacho

23 Juli 2011

Hukuman mengerikan menunggu Anda di Neraka. Jangan berzinah! Tuhan membenci perzinahan. Banyak orang menyangka bahwa setelah mereka melakukan perzinahan, mereka cukup bertobat satu kali lalu mereka sudah diampuni. Namun Tuhan mengatakan tidak! Mereka harus memohon dan bertobat dengan rasa duka yang amat dalam di kehidupan sehari-hari mereka hingga akhirnya. Kenapa? Karena Yesus Tuhan bukanlah Tuhan untuk orang-orang yang sundal, pezinah dah pendusta!

Kesaksian putri saya, Janelle Camacho
Ketika sedang berdoa khusuk dalam roh dan bercakap-cakap dengan Tuhan, Dia berbicara kepada saya tentang orang-orang yang melakukan perzinahan dan siksaan mereka di neraka, Diajuga menyebut tentang penghakiman mereka.

Tuhan berkata, “Anakku, mereka yang melakukan perzinahan, akan dihakimi secara keras bagi dosa mereka. Hal itu membuat Aku marah dan merupakan penghinaan bagiku!" Saya sangat ketakutan karena Tuhan marah melihat anak-anakNya yang melakukan perzinahan. Selanjutnya Dia berkata, “Di neraka, Setan-setan berpesta dan menikmati penyiksaan atas manusia."

Sambil terduduk, saya ketakutan karena kemarahan Tuhan dengan apa yang dilihatNya dan DIia sangat sedih. Setelah percakapan kami, Yesus berdiri di sebelah saya. HadiratNya sangat kuat sehingga saya mulai menangis tak henti-hentinya. Saya merasakan sensasi panas meliputi tubuh saya dan saya merasa seolah sedang ditarik ke dalam atmosfir yang lain.

Kemudian Yesus membawa saya ke neraka. Saya tidak bergerak dan tubuh saya sangat kesakitan. Saya menyadari bahwa saya berada di neraka dan saya melihat segala sesuatunya dengan sangat jelas. Saya menangis ketika memandang di depan saya dan melihat nyala api dan seluruh keadaannya sangat gelap dan hitam pekat! Saya merasa ketakutan tetapi Yesus berada di samping saya sambil memandang kepada segala yang sedang terjadi di dalam neraka.

Saya melihat dua setan, rupa mereka sangat mengerikan sehingga saya ketakutan dan saya terus menangis. Setan-setan tersebut berdiri bersama-sama sambil tertawa dengan sukacita di wajah mereka. Mereka berdiri di ujung bebatuan dengan bara api dan setan yang di sebelah kiri memiliki semacam mesin berwarna kehitaman yang menembakkan sesuatu.

Mereka tertawa sangat keras, saya dapat mendengar tawa mereka yang sangat menyeramkan dan kedengaran mirip suara hyena. Ketika mendengar tawa itu segera saya teringat akan tawa tokoh di film kartun tetapi saya lupa namanya.

Setan yang pertama saya lihat, kulitnya berminyak dan penuh dengan cakar yang sangat panjang.Setan yang kedua terlihat seperti macan tutul hitam dengan mata putih yang bersinar mirip kucing namun lebih lebar. Mereka terus tertawa. Selanjutnya saya melihat mereka mulai menembaki mesin tersebut dan ketika ditembakan, saya melihat bola hitam kecil mirip granat keluar dan melesat ke atas lalu jatuh kembali ke bawah dan menimpa ke atas punggung dan tangan orang-orang.

Ketika saya melihat orang-orang itu, saya menangis, karena mereka kesakitan dan mereka dalam keadaan telanjang. Mereka gemetaran dan cepat-cepat membalikkan badan mereka membelakangi setan-setan itu. Saya mendengar orang-orang menjerit ketakutan menyadari apa sedang menimpa mereka. Ketika bola-bola mirip granat tersebut mengenai punggung mereka dan melekat, mereka meledak. Darah meleleh dari luka mereka dan terdapat lobang kecil di bagian luka tersebut, dan mereka menangis kesakitan!!

Berikutnya yang saya lihat setelah mereka terus menembak, adalah kawat seperti tali tambang yang sangat panjang ditembakkan ke atas, dan saya melihat kait mirip mata panah jatuh menimpa punggung orang-orang itu dan menancap ke dalam tubuh mereka, kait itu langsung ditarik keluar lagi dan merobek punggung orang-orang itu dan lobang-lobang lebih besar menganga dan darah menyembur keluar. Orang-orang tersebut menangis dan menangis tetapi mereka tidak dapat bergerak maupun berbuat apa-apa. Saya tercekam dan tidak ingin melihat lagi.

Yesus berkata pada saya, “Anakku, kamu harus melihat ini. Hal ini menghancurkan hatiKu." Saya memandang kepada Yesus dan Dia sangat sedih dan air mataNya turun ke wajahNya. Saya menangis. Saya dapat merasakan hati Tuhan Yesus hancur dan kesedihanNya bertambah ketika Dia melihat apa yang sedang terjadi. Hal itu terjadi berulang-ulang, setan-setan itu berteriak “Balik badan!”, dan orang-orang di dalam lubang berbalik dengan gemetar dan ketakutan sambil menangis dengan banyak lubang pada tubuh mereka.

Saya dapat melihat api di dalam lubang dimana mereka berdiri dan terbakar. Di bagian tengah saya melihat seorang lelaki yang sama sekali tidak bergerak dan berdiri gemetar menghadap sisi yang lain, setan ke tiga yang hitam dan kecil bersayap terbang kepada lelaki itu, memaksanya untuk berbalik dan memandangi orang-orang itu. Saya merasa tidak sanggup lagi melihat semua itu karena menyakiti hati saya dan saya tidak ingin melihat orang-orang itu menderita dan disakiti oleh setan-setan. Setan-setan itu membuat saya sangat marah dan saya dipenuhi kebencian terhadap mereka karena mereka menyiksa orang-orang itu dengan cara yang mengerikan.

Di seluruh neraka ada setan-setan dan tempat-tempat penyiksaan yang berbeda. Saya tidak dapat fokus karena hati saya terluka. Saya harus membuka mata sejenak dan Tuhan Yesus berkata pada saya, "Hal ini sedang terjadi saat ini juga. Ini merupakan satu tempat yang kecil di neraka. Bagi orang-orang yang melakukan perzinahan, dusta, mencuri dan menolak Aku." Setelah itu, saya merasa sangat khawatir akan nasib orang-orang seisi dunia ini sehingga saya ingin berlari keluar dan memberi tahu orang-orang.

Saya tidak ingin ada orang yang masuk ke neraka, Tuhan Yesus berkata, “Nerakan bukanlah suatu tempat yang diinginkan siapapun." Saya duduk dan membuka mata dan merasakan kesedihan yang dalam bagi orang-orang tersebut yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus untuk apa yang Dia telah perlihatkan pada saya dan untuk kuasaNnya, sekalipun saya masih ketakutan dengan pemandangan tersebut.

Sungguh, neraka bukanlah tempat untuk kita berada. Kita harus bertobat dan berseru kepada Tuhan setiap hari. Waktunya sedang tiba dan Tuhan Yesus akan segera datang. Kita harus siap. Persiapkanlah jalan bagi sang Raja.

Matius 13:50,
"Lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."

Monday, January 9, 2012

Serve The Purpose

Kotbah ini adalah lanjutan dari The Ultimate Gift. Judul kotbah The Ultimate Gift diambil dari sebuah film yang menceritakan seorang kakek-kakek bilyuner pengusaha minyak yang memiliki kesulitan untuk mewariskan hartanya ke generasi berikutnya yang singkat kata akhirnya kekayaannya diberikan ke menantu tertuanya dengan beberapa syarat yang harus dilakukan oleh menantu tertuanya itu.

Yesus mengajarkan kita untuk melayani karena ada nilai-nilai yang jauh lebih sempurna di balik setiap pelayanan meskipun terkadang kita tidaklah sadar. Seorang suami yang melayani istrinya akan memberikan kenyamanan, keamanan terhadap sang istri. Ketika sang istri melayani suaminya dengan baik dan sebaliknya, kehidupan pernikahan akan lebih baik lagi. Ketika sang istri melayani anak maka sang anak pun akan lebih memiliki nilai hidup yang lebih lagi. Sayangnya cukup banyak istri yang menyerahkan pengasuhan sang anak kepada baby sitter atau kepada guru semata. Mungkin Anda tidak sadari, tetapi banyak pernikahan, perusahaan, gereja, sekolah, bahkan negara yang hancur karena pemimpinnya hanya melayani dirinya sendiri dan tidak mau melayani orang lain.

Kalau kita membangun rumah, tentu kita membangun dari fondasi terlebih dahulu ketimbang atap. Dan sadarkah Anda bahwa waktu yang paling lama dibutuhkan dalam membangun sebuah rumah adalah membangun fondasi? Itupun nantinya kita tidak lagi melihat fondasi yang dibangun karena fondasi itu akan tertutup oleh batu bata dan semen. Kalau rumah saja memiliki fondasi, maka kita juga harus memiliki fondasi dalam kehidupan kita.

Balik lagi sedikit ke masalah the Ultimate Gift, survei menunjukkan bahwa 76% orang terkaya di dunia yang memiliki usaha yang besar memiliki kesulitan untuk menurunkan kerajaan bisnis mereka kepada generasi berikutnya yang biasanya kekayaan mereka habis ditangan anaknya. Kenapa? Karena anaknya tidak memiliki visi yang sama seperti ayahnya. Mereka tidak berada di posisi dimana ayahnya bekerja keras.
Ambil contoh : seorang anak bisa dengan mudahnya meminum starbucks seharga 30-40rb, sedangkan sang ayah meminum kopi seharga 4rb. Padahal si anak menggunakan uang si ayah. Kenapa begitu? Karena ayahnya sang ayah (si kakek) tidak lah kaya, sedangkan ayah si anak kaya. Mengerti maksudnya?

Si ayah menghargai kerja keras yang dia lalui bersama ayahnya (si kakek), ia mengerti value tentang uang. Kebanyakan dari kita memanjakan anak kita dan tidak mau melihat anak kita susah, tetapi Anda perlu tahu juga, kalau Anda tidak membiasakan diri anak Anda untuk hidup susah, suatu hari nanti Anda yang akan susah.

Kita tidak bisa membangun apapun kalau kita tidak melibatkan Tuhan sebagai dasarnya. True Greatness comes from serving others. Benar bahwa dunia mengenal greatness or success dengan achievements (kekayaan, materi dll) tetapi Yesus mengajarkan kita berbeda dengan ajaran dunia. Berikut adalah ajaranNya :

1. Anda mau menjadi hebat? Layanilah orang lain.
Markus 10:42-43
10:42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
10:43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,

Benar bahwa kita bisa memerintah dengan tangan besi, dengan paksaan dan siksaan. Kita bisa melakukan semua itu agar orang mau mengikuti kita. Tetapi lihat ayat selanjutnya, dikatakan kalau kita mau menjadi besar, kita harus melayani orang lain. The Greater you serve, the more great you become. Jangan lupa kita juga harus mengajarkan orang lain nilai-nilai yang bisa mereka gunakan dalam kehidupan mereka.

Misalnya : Waktu Jose Carol pergi liburan ke Los Angeles, ia melihat perbedaan yang signifikan terhadap anak Indonesia yang sama-sama berusia 11 tahun dengan anak sepupunya yang tinggal di Los Angeles. Seorang anak kecil Los Angeles bisa membersihkan WC, sedangkan anak kecil Indonesia bisanya mengotori WC. Seorang anak kecil di LA cukup menikmati tester dari ice cream karena ia tahu bahwa es krim itu mahal, sedangkan anak kecil indonesia minta dibelikan ice cream. Jadi nilai-nilai yang dimilikinya beda. Fondasinya beda karena ajarannya beda. Jadi perbedaannya adalah yang satu mengerti nilai dari uang, sedangkan yang satunya lagi tidak.

Contoh lain : Mungkin Anda mengenal beberapa orang yang menjadi pimpinan di perusahaan, tetapi orang tersebut mau melayani orang lain di gereja, dan Anda melihat dia menjadi Traffic Controller (petugas pengatur parkir) di gereja. Atau orang tersebut mau melayani dengan menjadi Sunday School Teacher atau Usher. Mereka melayani dengan memberikan nilai-nilai kepada orang lain. Mungkin Anda meremehkan tugas Traffic Controller, Usher dan Sunday School Teacher dan Anda meremehkan orang lain. Tetapi Anda akan menghormati orang lain lebih lagi kalau Anda pernah menjalani dan melakukan hal yang sama. Anda mungkin kurang menghormati pengorbanan Yesus di kayu salib, namun saya yakin, kalau Anda dalam posisi yang disalib, disiksa, ditusuk tombak, memanggul salib, Anda tidak akan sedetik pun meragukan dan tidak menghargai pengorbananNya.

2. Anda mau menjadi terkemuka? Jadilah hamba
Markus 10:44-45
10:44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Sekedar info, kata 'barangsiapa' di ayat 44 itu termasuk Anda. Alasan kenapa Yesus menginginkan kita untuk melayani adalah agar kita memiliki kualitas yang besar dan kuat untuk melayani dalam prosesnya. The world needs great leaders and a great leader is the one who greatly serve.

Dunia mengajarkan kita harus menyikut orang lain, menghancurkan orang lain untuk bisa menjadi terkemuka. Tetapi ajaran Yesus adalah kasih. Kita harus mendahulukan orang lain untuk menjadi terkemuka. Kita harus mendahulukan kepentingan yang lebih besar ketimbang mendahulukan kepentingan diri sendiri.

Ada tokoh dalam Alkitab yang mencontohkan betapa besarnya dampak dari mendahulukan kepentingan orang lain. Nama tokohnya adalah Ruth. Mertua Ruth, Naomi memiliki dua pembantu, salah satunya adalah Ruth. Ketika anak laki-laki Naomi meninggal, dia menyuruh seluruh pembantunya pulang ke asalnya masing-masing. Salah seorang pembantunya memilih untuk pulang dan membuka lembaran baru dalam hidupnya. Namun tidak demikian dengan Ruth, ia memilih untuk tetap menemani mertuanya karena ia khawatir dengan mertuanya. Ruth sendiri pasti memiliki rencana, cita-cita, dan impian untuk bebas, tetapi ia mengubur keinginan dan cita-citanya sendiri untuk kepentingan orang lain. Akhirnya, Boas, mendengar cerita tentang Ruth dan terkagum-kagum ada wanita yang begitu besar hatinya untuk mendahulukan kepentingan orang lain dan akhirnya Boas menikahi Ruth.

Jadi, untuk para wanita, ketahuilah bahwa sikap untuk mau melayani adalah perhiasan yang jauh lebih berkilau dan lebih bersinar ketimbang perhiasan dalam arti harafiah. Sikap hati lebih indah daripada perhiasan.

3. Anda mau menjadi hebat? Jadilah teladan
Yohanes 13: 12 -16
13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;
13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.

Para murid mungkin belum mengerti kenapa Yesus membasuh kaki mereka. Namun, tahukah Anda bahwa begitu banyak orang yang bertobat ketika para imam membasuh kaki mereka. Bisa Anda bayangkan kalau baru imam yang membasuh kaki mereka, mereka sudah berubah, apalagi kalau Yesus yang membasuh mereka? Wow! Kita diajarkan untuk melayani karena Yesus ingin kita memiliki kerendahan hati dalam melayani. Dan kerendahan hati harus dicontohkan, bukan hanya sekedar omongan belaka. Dalam kerendahan hati ada kedewasaan.

4. Anda mau menjadi kaya? Carilah kekayaan yang kekal
6:19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
6:24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Judul dari perikop diatas adalah 'mengumpulkan harta'. Harta yang dimaksud adalah harta yang kekal dan tidak kekal. Dikatakan bahwa mata adalah pelita tubuh. Mata disini maksudnya adalah visi. Kalau visi kita baik, maka tubuh kita pun akan baik. Melayani artinya adalah to meet the ultimate purpose. Ingat bahwa kita tidak bisa mengabdi kepada dua Tuhan. Memang kita membutuhkan materi namun harta yang kekal jauh lebih indah dan abadi, ketahui juga kalau kita mengejar harta yang abadi, kekayaan kita di dunia akan ditambahkan (ayat 25)