Sunday, May 6, 2012

Zona Tuhan

Ibrani 12:14 "Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan."

Kekudusan bukanlah topik yang populer untuk masyarakat sekarang ini meskipun Tuhan menginginkan kita semua hidup kudus. Kenapa Tuhan mau kita hidup kudus? Apakah Tuhan tidak mengenal jaman? Kan, jaman sekarang beda sama jaman waktu Yesus hidup. Jaman dulu godaan perlu diundang, tapi jaman sekarang, godaan dimana-mana dan datang terus menerus, apa masih bisa kita hidup kudus sekarang ini?

Permasalahannya, tahukah Anda bahwa setiap perintah dan ketetapan yang Tuhan terapkan kepada manusia adalah untuk keuntungan manusia yang menjalankannya? Manusia diciptakan serupa seperti Allah. Jadi, kalau Tuhan kudus, makan manusia juga ditentukan untuk hidup kudus / bersih.

Pernahkah Anda menyadari bahwa sifat kita akan kebersihan itu datangnya dari Allah? Kita memilih air yang jernih, kita menyukai kamar yang bersih, kita ingin memiliki ruangan yang rapih dan bersih ketika kita pulang ke rumah. Semua sifat kita yang menyukai kebersihan ini datangnya dari Allah. Bahkan apabila Anda memiliki seorang anak, Anda tentu menginginkan anak Anda hidup bersih. Anda mengajari mereka cuci tangan, mengganti baju bersih, cara mandi dan sikat gigi yang benar. Tidak ada orang tua dimanapun di muka bumi ini yang suka melihat anaknya kotor. Bayangkan betapa inginnya Bapa kita di surga melihat kita hidup bersih. Segala sesuatunya akan lebih baik pada saat kita bersih.

"You are at your very best when you are pure and holy"

Kehidupan kita adalah kumpulan dari kebiasaan. Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang. Sedangkan perbuatan adalah hasil dari pemikiran. Jadi untuk merubah kebiasaan, kita perlu merubah cara pikir kita karena disaat hati, pikiran kita lebih jernih maka kita akan dapat melihat, mendengar, berpikir dan bertindak dengan lebih baik dan kekudusan juga membuat nilai diri Anda jauh lebih mahal.

1 Petrus 1 :14-16
1:14 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Kata hawa nafsu di ayat 14 berasal dari kata epithymia, yang artinya longing / menginginkan sesuatu yang dilarang. Larangan sebenarnya adalah bentuk dari perlindungan, bukan sesuatu yang menghalangi. Tetapi permasalahannya, banyak manusia yang berpikir bahwa larangan itu menghambat kita. Banyak manusia berpikir Tuhan tidak menginginkan kita bahagia atau senang. Tahukah Anda bahwa Tuhan menginginkan Anda bahagia atau senang, tetapi Dia menginginkan Anda bahagia dan senang selamanya. Bukan hanya kesenangan sesaat dimana pada akhirnya Anda membayar harga yang lebih mahal daripada seharusnya.

Permasalahannya, Iblis dari jaman kitab Kejadian selalu mengompori kita untuk melanggar larangan Tuhan. Iblis menginginkan kita menjadi kotor. Tahukah Anda bahwa kotor itu sifatnya adalah menutupi / mengurangi / mengaburkan / menghambat / membawa penyakit? Banyak pasangan yang rentan mengalami masalah / gangguan dalam kehidupan pernikahannya karena sejak awal, mereka mengawali pernikahan mereka bukan dari kekudusan.

Efesus 1:4 "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya."

Pernahkah Anda membayangkan apa yang akan terjadi kalau Anda sebulan saja, membiarkan semuanya kotor. Anda tidak mandi, tidak gosok gigi, tidak mengganti sprei, tidak membersihkan kacamata Anda, tidak mencuci mobil Anda, tidak mengepel dan menyapu rumah Anda dalam sebulan? Jangankan orang lain, Anda pun mungkin tidak akan betah menjalaninya. Permasalahannya, banyak orang yang betah memelihara hati dan pikiran yang kotor. Jadi, tidak heran kalau orang-orang seperti ini tidak bisa melihat atau mendengar suara Tuhan. Karena telinga mereka penuh dengan hal-hal yang kotor. Mata mereka penuh akan hal-hal yang kotor.

Keluaran 3:1-5
3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

Kekudusan juga berbicara tentang pemisahan / separation. Mari kita tilik ayat 5. Bukankah sebenarnya semak itu sejak dulu sudah ada disana? Entah sudah berapa kali Musa melewati semak tersebut. Tetapi pada hari itu, saat itu, tempat itu menjadi berbeda, tempat itu menjadi tempatnya Tuhan karena Tuhan hadir disana. Karena Tuhan hadir disana, tempat itu dipisahkan dari tempat yang lain. Tempat itu istimewa karena tempat semak itu sudah menjadi zona-nya Tuhan.


Kis 3:19-20
3:19 Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,
3:20 agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.

Jadi, apa yang harus kita lakukan untuk hidup kudus? Jawabannya adalah kita harus sadar dan bertobat. Tidak cukup untuk kita hanya sadar, tetapi tidak bertobat. Ketika Anda sadar tetapi tidak bertobat, Anda tidak merubah apa-apa dalam hidup Anda. Ketika Anda bertobat, dosa Anda dibersihkan. Seperti saat Anda mandi, semua kotoran dibersihkan dari tubuh Anda. Dan akibatnya Anda merasakan kesegaran, keceriaan, Anda merasa bersih lagi. Dan saat Anda bersih, Anda mulai bisa melihat lebih jelas, mendengar lebih jelas. Dan ketika Anda dibersihkan, Anda baru menyadari bahwa hidup ini begitu indah. Tahukah Anda bahwa sebenarnya hidup ini indah sedari dahulu, hanya saja sayangnya, hati dan pikiran Anda terlalu kotor untuk bisa melihat betapa indahnya hidup ini?

No comments:

Post a Comment