Monday, April 23, 2012

Wilderness Lesson (Pelajaran dari padang gurun)

Padang gurun seringkali disebut di dalam Alkitab. Padang gurun adalah tempat dimana kita berada diantara kenyamanan diri kita sendiri dengan penggenapan janji tuhan.

Di padang gurun dalam cerita Alkitab kita akan menemukan bahwa hal tersebut sering diidentikan dengan godaan, kesengsaraan, kesendirian, kebingungan, pencarian, pengembaraan.

Adalah sebuah pemikiran yang salah apabila kita berpikir bahwa kita tidak dapat mempelajari apa-apa dari padang gurun.

Bahkan beberapa musim dalam hidup kita bahkan harus dilalui melalui masa-masa di padang gurun ini.

Mari kita lihat cerita dari Yohanes Pembabtis.
Matius 3:1-6
3:1 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan:
3:2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."
3:4 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.
3:5 Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan.
3:6 Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.

Ayat ini diawali dengan kalimat pembuka "pada waktu itu.." Maksudnya adalah sebelum Yohanes Pembabtis memberitakan tentang kedatangan Mesias, sudah ada orang-orang lain yang menubuatkan kedatangan Mesias yakni Yesaya yang sudah menubuatkan kedatangan Yesus 700 tahun sebelumnya (Yesaya 11). Kalau Anda melihat kehidupan dari Yohanes Pembabtis, hidupnya mungkin tidak terlalu hebat. Namun dia dipersiapkan oleh Tuhan secara matang.

-------------------------------

Kita perlu beradaptasi dengan musim-musim yang datang ke dalam kehidupan kita. Perlu diketahui bahwa Yohanes Pembabtis adalah anak dari seorang imam. Tentu di jaman itu, menjadi anak seorang imam sangatlah enak karena semua kebutuhan kita akan dipenuhi. Tetapi Tuhan menetapkan bahwa dia harus ke padang gurun dimana ada unta liar, belalang, binatang buas tetapi dia beradaptasi dengan lingkungannya yang baru ini.

Tahukah Anda bahwa padang gurun itu tidaklah berpenghuni pada saat itu? Tidak ada orang, hanya sebuah hamparan pasir yang kosong? Dan bayangkan bahwa Tuhan mengirimkan Yohanes kesana untuk berkotbah. Mungkin akan lebih mudah kalau Tuhan menyuruhnya berkotbah ke kota-kota dimana ada banyak orang tingal? Tetapi berkotbah di padang gurun?

Sebagai contoh : saat saya muda, saya tertarik untuk mengabarkan injil, jadi saya mengikuti mentor saya untuk berkotbah di pinggir jalan. Setelah beliau memberikan demonstrasi bagaimana caranya, tentu giliran saya berikutnya. Dan saya berkotbah ketika lampu sedang merah dan mobil-mobil berhenti. Ada seseorang yang membuka kaca mobilnya dan memberikan saya recehan. Singkat cerita, ketika saya bertanya "apakah ada seseorang yang ingin menerima yesus sebagai juru selamat?" ... Ada 6 orang yang menjawab iya. Darimana mereka datang? Ternyata mereka diam-diam mendengarkan kotbah saya dari balik dinding tidak jauh dari tempat saya berdiri. Dan tahukah Anda dalam cerita Yohanes, ketika dia memberitakan kedatangan Mesias, orang-orang kotalah yang berbondong-bondong datang ke padang gurun untuk mendengarkan dia?

-------------------------------

Tuhan Yesus berjanji untuk membawa Israel ke tanah yang penuh dengan susu dan madu. Tetapi pada saat itu, di antara tanah mesir dengan tanah perjanjian, ada sebuah padang gurun yang harus mereka lewati. Beberapa bagian dari Alkitab tidak menganjurkan kita mengikuti teladan bangsa Israel karena dalam melewati padang gurun, mereka selalu bersungut-sungut.

Keluaran 15: 21-27
15:21 Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka: "Menyanyilah bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur; kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut."
15:22 Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air.
15:23 Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara.
15:24 Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?"
15:25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,
15:26 firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau."
15:27 Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu.

Diceritakan di kisah ini, bahwa bangsa israel baru saja melewati kejaran bangsa mesir dan baru saja melewati laut merah yang dibelah. Mereka bersukacita karena mereka lolos dari kejaran bangsa mesir. Tetapi di ayat 23 dikatakan bahwa mereka komplen karena mereka tidak bisa mendapatkan minum. Bayangkan, mereka sudah melihat keajaiban Tuhan yang sudah membelah laut Merah untuk mereka.

Di ayat 26, Jauh sebelum Tuhan memberikan hukum dan perintah, Tuhan Allah sudah mendeklarasikan bahwa Dirinya adalah penyembuh dan memberikan air untuk mereka minum. Apa yang terjadi di pasal selanjutnya?

-------------------------------

Keluaran 16:1-3
16:1 Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir.
16:2 Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;
16:3 dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."

Mereka bersungut-sungut lagi. Tuhan mengabaikan komplen mereka dan memberikan mereka manna, yang adalah makanan untuk para malaikat serta memberikan daging dan roti. Dan Apa yang terjadi di pasal selanjutnya?

-------------------------------

Keluaran 17: 2-3
17:2 Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?"
17:3 Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"

Mereka bersungut-sungut lagi. Dan kalau Anda memiliki waktu untuk membaca kisah perjalanan mereka selama di padang gurun. Yang mereka lakukan adalah komplen, komplen, komplen dan komplen lagi. Tidak perduli apa yang Tuhan lakukan dan sediakan untuk mereka, tampaknya mereka selalu memiliki sesuatu untuk dikomplen.

Ketahuilah bahwa apabila kita berada di dalam padang gurun, kita akan selalu tergoda untuk komplen dengan mudah. Jagalah lidah dan mulutmu. Penuhi bibirmu dengan pujian dan janji-janji Tuhan selama Anda di padang gurun.

-------------------------------

Komplen yang dilakukan oleh bangsa Israel terjadi karena 3 hal yaitu nafsu, ketidakpercayaan dan ketidaksabaran. Mari kita bahas satu per satu.

1. Nafsu.
Bilangan 11:4-6
11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
11:5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."

Kejadian ini pun diulang di Mazmur 106:4 "Mereka dirangsang nafsu di padang gurun, dan mencobai Allah di padang belantara." dan juga 1 Korintus 10:6 "Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,"

Dikatakan bahwa bangsa Israel memiliki nafsu akan ikan, bawang, mentimun, semangka. Coba Anda pikirkan, rasanya hal tersebut sah-sah saja. Tetapi makanan-makanan ini seakan-akan sangatlah jahat. Rasanya sah-sah saja untuk memakan ikan, bawang, mentimun. Lalu kenapa? Maksudnya adalah ini : Hal-hal yang sah pun bisa menjadi jahat di mata Tuhan ketika hal tersebut dapat membuat kita untuk tidak bersyukur akan apa yang telah Tuhan sediakan untuk kita. (bayangkan, bahwa mereka komplen mereka memakan manna yang adalah makanan malaikat)

Camkan ini, nafsu adalah hal yang membuat Anda begitu sibuk sehingga Anda tidak dapat mendengar suara Tuhan. Jadi kalau Anda sering bersungut-sungut dalam perkataan dan hidup Anda, berhati-hatilah, karena berarti ada begitu banyak nafsu di dalam diri Anda.

2. Ketidakpercayaan.
Bilangan 13 :30-32, 14:1-2, 6-11, 26-29
13:30 Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"
13:31 Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."
13:32 Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.

14:1 Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu.
14:2 Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!

14:6 Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya,
14:7 dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.
14:8 Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
14:9 Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka."
14:10 Lalu segenap umat itu mengancam hendak melontari kedua orang itu dengan batu. Tetapi tampaklah kemuliaan TUHAN di Kemah Pertemuan kepada semua orang Israel.
14:11 TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka!

14:26 Lagi berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun:
14:27 "Berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut kepada-Ku? Segala sesuatu yang disungut-sungutkan orang Israel kepada-Ku telah Kudengar.
14:28 Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu.
14:29 Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.

Di dalam cerita ini, Tuhan sudah berjanji bahwa Tuhan akan mengantar mereka memasuki tanah perjanjian. Tetapi mereka takut karena banyak raksasa di tengah perjalanan mereka. Kaleb dan Yosua menenangkan hati bangsa Israel, namun bangsa Israel komplen dan berniat merajam Yosua dan Kaleb. Di ayat 11 kita bisa melihat bahwa ketidakpercayaanlah yang memhuat bangsa Israel komplen.

Iman harus berkaitan dengan hati, perkataan dan perbuatan kita. Berhati-hatilah kalau Anda sering bersungut-sungut dalam perkataan Anda. Misalnya karena Anda emosi, Anda mengatakan hidup Anda tidaklah panjang, dan Anda mengutuki diri Anda sendiri. Anda dapat mendapatkan apa yang Anda ucapkan. Tidak percaya? Kalau kita percepat cerita ini. Pada akhirnya yang masuk ke dalam tanah perjanjian hanyalah Kaleb dan Yosua beserta generasi yang baru. Generasi sebelumnyas yang bersungut-sungut semuanya mati di padang gurun sesuai dengan perkataan mereka karena mereka berkali-kali mengatakan mereka ingin mati di padang gurun. (ayat 26-29)

3. Ketidaksabaran
Bilangan 21 :4-9
21:4 Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
21:6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
21:7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
21:8 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
21:9 Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Dalam cerita ini, sebenarnya perjalanan bangsa Israel menuju tanah perjanjian tidaklah jauh lagi dan mereka melewati bangsa Edom. Sebenarnya bangsa Israel dan Edom adalah sekutu. Namun raja Waheb, Sihon tidak mengizinkan bangsa israel melewati kota itu karena takut bangsa Israel akan mengambil persediaan air mereka. Oleh sebab itu bangsa israel harus sedikit memutar untuk bisa mencapai tanah perjanjian. Tentu saja karena memutar, jarak yang ditempuh menjadi lebih jauh dan waktu tempuh menjadi lebih lama.

Jagalah hati Anda kalau Anda menemukan roda kehidupan Anda perjalanannya sedikit memutar untuk mendapatkan janji tuhan. kenapa kita harus menjaga hati? Karena ketika kita bersungut-sungut, roh kita menjadi lemah dan dikalahkan. Anda menjadi susah untuk percaya kepada Tuhan. Dan juga Ketika Anda tidak menjaga hati Anda, Iblis akan masuk ke dalam hati Anda.

Bangsa Israel bersungut-sungut lagi dan banyak dari mereka yang dipagut ular. Logikanya? Bukankah sebenarnya memang di padang gurun itu banyak sekali ular? Dan Tuhan menjaga mereka dengan perlindunganNya. Namun karena mereka bersungut-sungut, Tuhan melepaskan perlindunganNya. Jadi apa yang harus kita lakukan? Bertobatlah atas komplen-komplen Anda.