Yohanes 11 :41 – 42
11:41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.
11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."
batu telah disingkirkan dari kubur lazarus. Disaat itu banyak orang berkumpul disana dan di hadapan mayat lazarus, yesus menghadapi resiko. Sebelum ia mengambil resiko, dikatakan di ayat ini bahwa yesus mengucapkan syukur dan rasa terimakasihnya kepada Bapa yang selalu mendengarkan dia. Yesus bersyukur untuk sesuatu yang belum terjadi. Ingatkah bahwa Musa juga mengucapkan syukurnya SEBELUM ia dan rakyat Israel menyeberangi laut merah? Dihadapannya banyak orang menunggu yesus melakukan sesuatu, resikonya adalah bagaimana kalau yesus gagal membangkitkan lazarus? Bagaimana kalau tidak terjadi apa-apa sedangkan orang banyak menungu ia. mereka mengharapkan yesus melakukan mukjizat.
Resiko untuk menipu hati anda sangatlah besar, Yeremia 17:9-11
17:9 Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?
17:10 Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."
17:11 Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal.
Kalau hati kita penuh dengan kekacauan, maka kita menipu diri kita sendiri dan kita mengambil keputusan yang bodoh. Padahal hati kita adalah alat untuk menolong kita mengambil keputusan.
Dalam Amsal 20:27 dikatakan “Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.” Nurani kita adalah berkat dari tuhan, sayangnya tidak semua orang mau mendengarkan hati nurani mereka karena mereka mendahulukan logika mereka. Resko yang diinspirasi oleh tuhan tidak pernah mengarahkan kita kepada jalan pintas.
Yeremia 17:11 berkata tentang orang-orang yang mengambil jalan pintas dalam hal kekayaan. “Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal.”
2. Kita mengambil resiko hanya karena orang lain berkata “BOLEH!”
2 tawarikh 18:1-7
18:1 Ketika Yosafat kaya dan sangat terhormat, ia menjadi besan Ahab.
18:2 Beberapa tahun kemudian, pergilah ia kepada Ahab di Samaria. Ahab menyembelih banyak kambing domba dan lembu sapi untuk dia dan rombongannya, dan mengajaknya untuk menyerang Ramot-Gilead.
18:3 Berkatalah Ahab, raja Israel, kepada Yosafat, raja Yehuda: "Maukah engkau pergi ke Ramot-Gilead bersama-sama aku?" Jawabnya kepadanya: "Kita sama-sama, aku dan engkau, rakyatmu dan rakyatku, aku akan bersama-sama engkau di dalam perang."
18:4 Tetapi Yosafat berkata kepada raja Israel: "Baiklah tanyakan dahulu firman TUHAN."
18:5 Lalu raja Israel mengumpulkan para nabi, empat ratus orang banyaknya, kemudian bertanyalah ia kepada mereka: "Apakah kami boleh pergi berperang melawan Ramot-Gilead atau aku membatalkannya?" Jawab mereka: "Majulah! Allah akan menyerahkannya ke dalam tangan raja."
18:6 Tetapi Yosafat bertanya: "Tidak adakah lagi di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita dapat meminta petunjuk?"
18:7 Jawab raja Israel kepada Yosafat: "Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan selalu malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla." Kata Yosafat: "Janganlah raja berkata demikian."
18:8 Kemudian raja Israel memanggil seorang pegawai istana, katanya: "Jemputlah Mikha bin Yimla dengan segera!"
18:9 Sementara raja Israel dan Yosafat, raja Yehuda, duduk masing-masing di atas takhtanya dengan pakaian kebesaran, di suatu tempat pengirikan di depan pintu gerbang Samaria, sedang semua nabi itu bernubuat di depan mereka,
18:10 maka Zedekia bin Kenaana membuat tanduk-tanduk besi, lalu berkata: "Beginilah firman TUHAN: Dengan ini engkau akan menanduk Aram sampai engkau menghabiskan mereka."
18:11 Juga semua nabi itu bernubuat demikian, katanya: "Majulah ke Ramot-Gilead, dan engkau akan beruntung; TUHAN akan menyerahkannya ke dalam tangan raja."
18:12 Suruhan yang pergi memanggil Mikha itu berkata kepadanya: "Ketahuilah, nabi-nabi itu sudah sepakat meramalkan yang baik bagi raja, hendaklah engkau juga berbicara seperti salah seorang dari pada mereka dan meramalkan yang baik."
18:13 Tetapi Mikha menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan Allahku, itulah yang akan kukatakan."
Ayat ini berbicara tentang aliansi antara raja yosafat dengan raja Ahab, Yosafat takut dengan tuhan, namun sebaliknya Ahab bukanlah orang yang takut kepada tuhan. Yosafat berkata bahwa rakyatnya adalah rakyat dari Ahab juga. Permasalahan yang diambil disini adalah haruskah mereka pergi berperang? Ahab meminta nasihat dari 400 orang pengikutnya dan semua berkata “ya!” tetapi dikatakan bahwa HATI NURANI yosafat merasa ada yang tidak benar, dan yosafat meminta pertimbangan dengan adakah satu orang lagi nabi tuhan yang bisa mengiyakan? Hingga akhirnya ada seorang nabi tuhan bernama Mikha.
Amsal 30:5-6 :
30:5 Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya.
30:6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
Jangan pernah berhenti mencari suara tuhan, tetapi jangan lupakan juga suara hati nurani anda.
Jadi lakukan terlebih dahulu tugas anda, Yosua di ayat 2 mengirimkan terlebih dahulu mata-mata untuk mengintai sebelum ia mengambil kota-kota tersebut, salah satu penyebab kegagalan dalam resiko adalah bukan apa yang anda lakukan, tetapi apa yang mereka ABAIKAN entah apakah itu dengan keuangan, pasangan hidup kita dll.
Bukan hanya 1x saja tuhan berkata kepada yosua untuk melangkah, tetapi 3x. untuk mengambil resiko dalam tuhan kita perlu berani, tidak pernah ada orang yang sukses tanpa pernah mengambil resiko, dengarkan apa yang dikatakan tuhan kepada Yosua di ayat 7 : “ Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.
Apa yang kita dengar dari tuhan jangan pernah meninggalkan hati kita ke kiri dan kanan.
No comments:
Post a Comment