Tuesday, April 19, 2011

Risk

Yohanes 11 :41 – 42

11:41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.

11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."

batu telah disingkirkan dari kubur lazarus. Disaat itu banyak orang berkumpul disana dan di hadapan mayat lazarus, yesus menghadapi resiko. Sebelum ia mengambil resiko, dikatakan di ayat ini bahwa yesus mengucapkan syukur dan rasa terimakasihnya kepada Bapa yang selalu mendengarkan dia. Yesus bersyukur untuk sesuatu yang belum terjadi. Ingatkah bahwa Musa juga mengucapkan syukurnya SEBELUM ia dan rakyat Israel menyeberangi laut merah? Dihadapannya banyak orang menunggu yesus melakukan sesuatu, resikonya adalah bagaimana kalau yesus gagal membangkitkan lazarus? Bagaimana kalau tidak terjadi apa-apa sedangkan orang banyak menungu ia. mereka mengharapkan yesus melakukan mukjizat.

Begitu banyak tokoh dalam alkitab berhadapan dengan resiko. Karena untuk naik ke tingkat berikutnya adalah tentang mengambil resiko. Untuk mengambil kesempatan dan keputusan selalu mengambil resiko. Arti resiko adalah kemungkinan untuk menyebabkan anda dalam bahaya/ kerugian. Sebagai manusia, mengambil bahaya bukanlah sifat dasar kita, kita inginnya jauh dari bahaya. Pada waktu yang bersamaan, resiko dapat menyebabkan anda berhasil atau meruntuhkan anda.

Resiko yang perlu kita ambil adalah untuk make our life, not breaking our life. Sebelum mengambil resiko, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan …

1. Pastikan hati anda.

Resiko untuk menipu hati anda sangatlah besar, Yeremia 17:9-11

17:9 Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?

17:10 Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."

17:11 Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal.

Diluar tuhan, hati manusia penuh dengan kelicikan, resiko/iman sering dieja dengan huruf B-O-D-O-H, permasalahannya ada perbedaan besar antara melangkah keluar dengan iman dan melangkah keluar dengan kebodohan. Nah, hati kita memiliki kemampuan untuk menganalisa ini, resiko yang kita ambilnya biasanya terjadi buan karena hati kita, tetapi karena ketidakpedulian kita. Banyak orang mengabaikan hati nurani mereka. Kisah Para Rasul 24 : 16 berkata “Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.”

Kalau hati kita penuh dengan kekacauan, maka kita menipu diri kita sendiri dan kita mengambil keputusan yang bodoh. Padahal hati kita adalah alat untuk menolong kita mengambil keputusan.

Dalam Amsal 20:27 dikatakan “Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.” Nurani kita adalah berkat dari tuhan, sayangnya tidak semua orang mau mendengarkan hati nurani mereka karena mereka mendahulukan logika mereka. Resko yang diinspirasi oleh tuhan tidak pernah mengarahkan kita kepada jalan pintas.

Yeremia 17:11 berkata tentang orang-orang yang mengambil jalan pintas dalam hal kekayaan. “Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal.”

2. Kita mengambil resiko hanya karena orang lain berkata “BOLEH!”

2 tawarikh 18:1-7

18:1 Ketika Yosafat kaya dan sangat terhormat, ia menjadi besan Ahab.

18:2 Beberapa tahun kemudian, pergilah ia kepada Ahab di Samaria. Ahab menyembelih banyak kambing domba dan lembu sapi untuk dia dan rombongannya, dan mengajaknya untuk menyerang Ramot-Gilead.

18:3 Berkatalah Ahab, raja Israel, kepada Yosafat, raja Yehuda: "Maukah engkau pergi ke Ramot-Gilead bersama-sama aku?" Jawabnya kepadanya: "Kita sama-sama, aku dan engkau, rakyatmu dan rakyatku, aku akan bersama-sama engkau di dalam perang."

18:4 Tetapi Yosafat berkata kepada raja Israel: "Baiklah tanyakan dahulu firman TUHAN."

18:5 Lalu raja Israel mengumpulkan para nabi, empat ratus orang banyaknya, kemudian bertanyalah ia kepada mereka: "Apakah kami boleh pergi berperang melawan Ramot-Gilead atau aku membatalkannya?" Jawab mereka: "Majulah! Allah akan menyerahkannya ke dalam tangan raja."

18:6 Tetapi Yosafat bertanya: "Tidak adakah lagi di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita dapat meminta petunjuk?"

18:7 Jawab raja Israel kepada Yosafat: "Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan selalu malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla." Kata Yosafat: "Janganlah raja berkata demikian."

18:8 Kemudian raja Israel memanggil seorang pegawai istana, katanya: "Jemputlah Mikha bin Yimla dengan segera!"

18:9 Sementara raja Israel dan Yosafat, raja Yehuda, duduk masing-masing di atas takhtanya dengan pakaian kebesaran, di suatu tempat pengirikan di depan pintu gerbang Samaria, sedang semua nabi itu bernubuat di depan mereka,

18:10 maka Zedekia bin Kenaana membuat tanduk-tanduk besi, lalu berkata: "Beginilah firman TUHAN: Dengan ini engkau akan menanduk Aram sampai engkau menghabiskan mereka."

18:11 Juga semua nabi itu bernubuat demikian, katanya: "Majulah ke Ramot-Gilead, dan engkau akan beruntung; TUHAN akan menyerahkannya ke dalam tangan raja."

18:12 Suruhan yang pergi memanggil Mikha itu berkata kepadanya: "Ketahuilah, nabi-nabi itu sudah sepakat meramalkan yang baik bagi raja, hendaklah engkau juga berbicara seperti salah seorang dari pada mereka dan meramalkan yang baik."

18:13 Tetapi Mikha menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan Allahku, itulah yang akan kukatakan."

Ayat ini berbicara tentang aliansi antara raja yosafat dengan raja Ahab, Yosafat takut dengan tuhan, namun sebaliknya Ahab bukanlah orang yang takut kepada tuhan. Yosafat berkata bahwa rakyatnya adalah rakyat dari Ahab juga. Permasalahan yang diambil disini adalah haruskah mereka pergi berperang? Ahab meminta nasihat dari 400 orang pengikutnya dan semua berkata “ya!” tetapi dikatakan bahwa HATI NURANI yosafat merasa ada yang tidak benar, dan yosafat meminta pertimbangan dengan adakah satu orang lagi nabi tuhan yang bisa mengiyakan? Hingga akhirnya ada seorang nabi tuhan bernama Mikha.

Sangat mudah bertemu dengan orang yang seiya sekata dengan kita, bertemu dengan orang yang “mengiyakan” perbuatan atau perkataan kita, tetapi melepaskan suara yang benar dalam hidup kita, itu susah. Jadi hal ini harus kita hindari, apakah benar orang yang mendukung kita benar mendukung kita, atau hanya sekedar terlihat “baik” saja di depan kita, atau jangan-jangan mereka mengiyakan kita karena mereka takut kepada kita atau ada agenda lain dibalik kata iya tersebut? Tuhan berkata bahwa setiap tanah yang kita injak akan diberikan kepada kita, contoh baiknya adalah ketika Yosua menyeberangi sungai Yordan dan melawan 31 raja. Tidak dikatakan di awal bahwa Yosua akan melawan 31 raja, hanya dikatakan kepadanya ia akan menduduki tanah terjanji.

1. Banyak orang berbicara dan bersaksi tuhan berbicara kepada mereka, jadi mereka pindah pekerjaan, atau pindah kota, atau dari tempat yang satu ke tempat yang lain.

Amsal 30:5-6 :

30:5 Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya.

30:6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.

Jangan pernah berhenti mencari suara tuhan, tetapi jangan lupakan juga suara hati nurani anda.

2. kita juga harus mengetahui waktunya tuhan saat kita tahu kapan tuhan berbicara kepada kita.

3. resiko dalam tuhan selalu melibatkan kedisiplinan.

Jadi lakukan terlebih dahulu tugas anda, Yosua di ayat 2 mengirimkan terlebih dahulu mata-mata untuk mengintai sebelum ia mengambil kota-kota tersebut, salah satu penyebab kegagalan dalam resiko adalah bukan apa yang anda lakukan, tetapi apa yang mereka ABAIKAN entah apakah itu dengan keuangan, pasangan hidup kita dll.

4. perlu keberanian dalam tuhan untuk melangkah.

Bukan hanya 1x saja tuhan berkata kepada yosua untuk melangkah, tetapi 3x. untuk mengambil resiko dalam tuhan kita perlu berani, tidak pernah ada orang yang sukses tanpa pernah mengambil resiko, dengarkan apa yang dikatakan tuhan kepada Yosua di ayat 7 : “ Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.

Apa yang kita dengar dari tuhan jangan pernah meninggalkan hati kita ke kiri dan kanan.

No comments:

Post a Comment