Sunday, July 22, 2012

Godly Family

Lukas 6:43 "Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik."

Buah adalah akibat daripada pohon. Buah tidak datang dengan sendirinya. Permasalahannya apabila buahnya tidaklah bagus atau bermasalah, tentu ada yang salah dengan akar dan batangnya. Begitu juga dengan keluarga yang sama dengan buah. Ketika buahnya memiliki masalah, karena keluarga sebagai akar dan batangnya juga bermasalah. Tetapi meski demikian, walaupun bisa jadi masalah datang dari keluarga, jalan keluar juga bisa didapatkan di keluarga.

1. Tidak ada keluarga yang sempurna karena keluarga dibangun oleh manusia yang tidak sempurna.
Karena tidak ada keluarga yang sempurna, yang ada hanyalah keluarga yang ilahi. Mazmur 127:1 berkata "Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga." arti dari ayat ini adalah kita bisa membangun rumah tangga yang ilahi dan melibatkan Tuhan di dalamnya. Tanpa Tuhan, kemampuan kita untuk membangun keluarga sangatlah sulit.

2. Keluarga adalah tempat untuk belajar dan bertumbuh.
Kita tidak bisa memilih darimana kita berasal, teapi kita bisa memilih kemana kita akan pergi. anak laki-laki akan belajar menjadi seorang suami dari ayahnya, dan anak perempuan akan belajar menjadi seorang istri dari ibunya. Kebanyakan masalah muncul karena tidak adanya komunikasi suami dan istri. Kita bisa berubah dan harus berubah berdasarkan firman dari Alkitab. Kita harus memilih dan memutuskan jenis keluarga yang kita inginkan.

Efesus 5:31-32
5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

Ini adalah salah satu ayat pegangan untuk membangun sebuah keluarga yang ilahi. Benar bahwa di negara timur seperti Indonesia, ayat ini agak sedikit konflik karena membutuhkan kemandirian untuk benar-benar meninggalkan orang tua dan banyak orang tua yang tidak mengajarkan anaknya untuk pergi. Kebanyakan orang tua takut apabila anaknya pergi, nanti tidak ada yang mengurus mereka. Masalahnya kalau sang anak tidak mandiri dan tidak bisa membangun keluarganya sendiri, maka sang anak tidak akan menjadi dewasa. Jadi, bagaimana mungkin seorang anak kecil merawat orang yang dewasa? Oleh karena itu kita harus mengajarkan anak kita untuk merawat orang tua (meskipun budaya kita tidak mendukung hal tersebut)

3. Keluarga harus melindungi dan aman.
Keluarga adaalah tempat untuk dikasihi dan mengasihi. Apabila sebuah dipulihkan oleh Tuhan, maka akan ada generasi penerus yang merubah lingkungan sekitar.

No comments:

Post a Comment