Monday, November 5, 2012

Ketika hidup menjatuhkan Anda bertubi-tubi dan berkali-kali

Terkadang kita hidup dalam sebuah keadaan dimana semuanya baik-baik saja dan tiba-tiba BAM, hidup membawa kita ke bagian terbawah dan ketika kita berusaha naik, BAM lagi, hidup menjatuhkan kita lagi dan lagi seakan tidak berhenti.

Dalam firman Tuhan, kita mencoba melihat apakah ada pernah hal-hal yang seperti itu. Jawabannya ada. hal tersebut ada di dalam Yusuf. Ada perbedaan besar antara Yusuf dengan Samson. Mereka sama-sama berbakat, mereka diurapi oleh kepintaran, kekuatan yang besar, tetapi perbedaan terbesar ada di dalam karakter mereka. Ingat, bahwa bukan berapa besar urapan yang Anda dapatkan yang penting karena Anda bisa sekejap mendapatkan urapan, namun karakter yang ada di dalam Anda lah yang penting. Karakter harus di asah seumur hidup. Karena proses mendewasakan karakter cukup lama, banyak orang memilih mengembangkan sikap ketimbang karakter.

Mari kita lihat Yusuf. Cerita tentang Yusuf dimulai dari kitab kejadian mulai dari pasal 37. Yusuf adalah salah seorang anak dari Yakub. Dan ya, Yakub mungkin adalah orang yang memiliki urapan ilahi yang sangat besar, namun dalam hal membesarkan anak? Yakub bisa dibilang payah. Kenapa? Karena dia membedakan anaknya yang satu dengan yang lain. 
Dia membuat Yusuf mengenakan kain linen berwarna putih kemana pun dia pergi yang berarti bahwa dia tidak perlu bekerja. Tugasnya adalah memata-matai kakak-kakaknya yang sedang bekerja.
Jadi Yusuf sering datang kepada ayahnya dan berkata apa yang mereka kerjakan, karena kakak-kakaknya malas, Yusuf menceritakan semuanya dan akibatnya kakak-kakaknya membenci Yusuf. 

Kata benci dalam bahasa Ibrani apabila diterjemahkan adalah kakak-kakak Yusuf mengalami kepahitan terhadap Yusuf. Ada dua perasaan negatif dalam sifat alamiah manusia yang diperingatkan secara keras dalam Alkitab, yaitu akar kepahitan dan akar cinta akan uang. Tidak dikatakan ada akar kebencian atau ada akar tidak mau mengampuni. Jadi, kenapa Alkitab mengatakan dua akar ini berbahaya? 

Tahukah Anda apabila Anda menanam tumbuhan di halaman belakang Anda, dalam beberapa tahun akarnya mungkin bisa menjalar kemana-mana dibawah rumah Anda atau bisa jadi akarnya menggapai rumah tetangga Anda? Kalau Anda tidak bisa mengatasi satu akar kepahitan dalam hidup Anda, bisa jadi akar kepahitan itu juga akan menjalar ke area-area lain dalam hidup Anda. Saya ingat ada seorang wanita yang berusia 80 tahun yang hidup sendirian. Dan tidak ada orang yang mau berurusan dengan wanita tersebut karena kepahitan wanita itu terhadap sesuatu di usia mudanya tidak ia selesaikan dan akhirnya semua yang keluar dari dirinya hanyalah kepahitan.

Mari kita balik ke Yusuf. Suatu hari Yakub menyuruh Yusuf memata-matai kakaknya namun Yusuf tidak menemui kakak-kakaknya di ladang, jadi Yusuf mencarinya dan sampailah dia menemukan kakak-kakaknya dan kakak-kakaknya berkata "Si pemimpi datang!". Kenapa begitu? Karena Yusuf pernah menceritakan mimpinya bahwa suatu hari nanti kakak-kakaknya akan sujud di hadapannya. Harap maklum saat itu Yusuf berusia 15-16 tahun dan dia hanya mengatakan apa yang menjadi mimpinya. 

Apa reaksi kakak-kakaknya? Mereka bersekongkol untuk membunuh dia padahal tidak ada sesuatu pun dari Yusuf yang mempantaskan dia untuk dibunuh. Mungkin kita akan menggeplak kepala Yusuf karena kesal atau lainnya, tetapi membunuh? Adik kandung sendiri? Akhirnya kakak-kakak Yusuf memasukkan Yusuf ke dalam sumur dan kemudian menjualnya ke seseorang bangsa Ismail dan orang tersebut membawa Yusuf ke Mesir untuk dijual sebagai budak. Jadilah hidup Yusuf berubah, dari keadaan yang baik-baik saja, dibawah pengawasan ayahnya, Yakub dan sekarang dia dijual sebagai budak.

Mari kita lihat Kejadian 39:1-5
Hal yang harus kita perhatikan adalah pada ayat pertama dikatakan bahwa Yusuf dibeli tetapi pada ayat kedua dikatakan Yusuf sukses dan makmur. Hal ini tidak mungkin berarti ketika Yusuf datang ke rumah Potifar semua langsung benar. Tentu maksudnya ada beberapa saat Yusuf bekerja di sana, mungkin beberapa bulan atau tahun.

Ada begitu banyak nama untuk Tuhan di kitab perjanjian Lama, ada Elohim, Yehova dan lainnya. Masing-masing nama Tuhan memiliki artinya sendiri. Dan di masa Yusuf, dia menyebut Allah dengan sebutan Yahweh. Yahweh sendiri artinya adalah Penebus, Pembebas, dan Juru Selamat. Yusuf tidak mengenal siapa itu Yahweh, namun kita sekarang mengenalnya dengan nama Yesus yang adalah Yahweh. Jadi disanalah Yusuf, di rumah Potifar dimana ayahnya mengira dia sudah mati. Dan hanya dalam beberapa saat, Yusuf naik menjadi kepala dari ekor. Kok bisa? Apa yang dia kerjakan? Apa yang dia lakukan? Apa strateginya? Ingat, diayat di atas dikatakan bahwa Allah bersama dengan Yusuf. Allah yang sama pun bersama dengan Anda.

Hal berikutnya adalah Yusuf mendapatkan kasih karunia.
Kita ambil contoh kunci mobil yang selalu Anda taruh di tempat yang sama setiap hari dan suatu hari kunci itu dipindahkan oleh seseorang di rumah Anda. Tentu tempat pertama yang Anda cari adalah tempat pertama dimana Anda biasa menaruh kunci mobil tersebut bukan? Hal yang sama dengan kasih karunia. Yusuf mencari kasih karunia itu dan dia menemukan kasih karunia itu karena dia tahu secara pasti kasih karunia itu selalu ada di sana. pertanyaannya adalah, kenapa Yusuf mencari kasih karunia sehingga dia mendapatkan kasih karunia itu?

Dalam bahasa Ibrani, tulisannya memiliki dua definisi, yaitu definisi huruf dan diatasnya ada definisi gambar. definisi huruf dari kasih karunia sama adalah penebus, penyelamat, juru selamat dan definisi gambar dari kata kasih karunia adalah "tangan yang berlubang karena tertembus oleh kasih karunia itu sendiri." Yusuf mungkin tidak mengerti apa arti gambar ini pada saat itu, namun kita mengerti siapa yang dimaksud oleh gambar ini.

Setiap kali Yusuf terjatuh, dia tahu bahwa Yahweh selalu bersamanya. Dan ketika dia tahu Yahweh bersamanya, dia yakin kasih karunia akan selalu bisa dia temukan di dalam Yahweh. Sangat mudah untuk Yusuf menjadi dendam kepada kakak-kakaknya, atau menyalahkan semua orang. Tetapi yang dia lakukan adalah mencari kasih karunia walaupun sekarang dia sekarang budak dan berada di negara yang asing baginya.

Kata kasih karunia dalam bahasa Ibrani juga berarti : pelimpahan kasih karunia. Potifar tidak bisa mengingkari pekerjaan baik Yusuf yang dia lihat sehingga dia menjadikan Yusuf sebagai kepala rumah tangga di rumahnya dan Tuhan memberkati semua yang ada dimiliki Potifar karena Yusuf. Bukankah kita semua mau menikmati berkat Tuhan dalam hidup kita? Kata berkat dalam bahasa Ibrani memiliki 3 arti yaitu :

  1. Hidup Anda akan bergerak maju
  2. Hidup Anda akan mengalir seperti aliran sungai
  3. Anda akan melihat manifestasi dari kasih karunia Tuhan dalam hidup Anda
Ketika Anda meletakkan sang putra di tengah-tengah hidup Anda, dia akan menyinari semua aspek hidup Anda. sayangnya kebanyakan dari kita menempatkan salib di tengah-tengah rumah kita tetapi tidak meletakkan diriNya di tengah-tengah kehidupan rohani kita. Dan itu yang terjadi pada istri Potifar yang bodoh karena dia berusaha menjauhkan semua berkat itu dari rumahnya dengan mencoba menggoda Yusuf berhari-hari. Karena menolak, istri Potifar memfitnah Yusuf dengan mengatakan Yusuf mencoba memperkosanya dan akibatnya Yusuf dimasukkan ke penjara. Dalam hukum Mesir, hukuman untuk pemerkosa adalah hukuman mati.

Kejadian 39:20
Disinilah Yusuf berada, dari keadaan baik di kampung halamannya, menjadi buruk karena dijual oleh bangsa mesir. Kemudian keadaan menjadi sedikit lebih baik di rumah Potifar dan sekarang keadaan menjadi lebih buruk karena dia dipenjara. Kehidupan di penjara jauh lebih susah dan buruk ketimbang di rumah Potifar. Penjara jaman dahulu jauh lebih parah ketimbang penjara jaman sekarang karena jaman dahulu penjara ada di bawah tanah dan tahanan diturunkan lewat sebuah lubang. Bayangkan pengapnya, baunya, penyakitnya, pelecehannnya dan lainnya. Dan disinilah Yusuf berada untuk kejahatan yang tidak dia lakukan sama sekali. Dia melakukan hal yang sama seperti dirumah Potifar, dia mencari Yahweh.

Mari kita perhatikan apa yang dilakukan Yusuf pada ayat 21. Sebagian dari kalimat ini mungkin terlihat sama seperti ayat yang ada dirumah Potifar, namun yang berbeda adalah disini Yusuf mendapatkan belas kasihan Allah. Sadarkah Anda ketika hidup Anda semakin sulit, Tuhan memberi Anda lebih?

Dalam bahasa Ibrani, kata belas kasih / mercy artinya adalah Tuhan mulai mendekatkan diri.
Pada saat di penjara, entah apa perbuatan baik yang dilihat Yusuf namun satu hal yang pasti Yusuf yang mulai melihat adanya perbuatan baik di dalam penjara juga mengaplikasikan perbuatan baik ke orang lain. Sadarkah Anda bahwa tidak ada orang yang melakukan perbuatan baik dipenjara? Mereka semua melakukan perbuatan jahat di penjara?

Dalam Alkitab, dikatakan bahwa Yusuf menghibur dua orang tawanan yang sedih. Sangat mudah untuk Yusuf mengacuhkan curhat dua orang tawanan itu, wong siapa yang tidak sedih di dalam penjara? Siapa yang tidak stress di dalam penjara? Namun Yusuf melakukan hal tersebut. He is looking for grace and act kindness. Yusuf tidak pernah tahu bahwa salah satu dari dua orang tahanan itu adalah orang yang akan memberitahukan kepada Firaun tentang Yusuf.

Ketika hidup berada di bawah berkali, Kita semua dapat bersikap seperti Yusuf dengan mencari Yahweh dan bertahan bersamaNya.

No comments:

Post a Comment