Sunday, November 21, 2010

Konflik

Konflik seringkali terjadi didalam rumah tangga, entah itu konflik antar saudara, kakak beradik, suami istri, mertua menantu. Dan konflik juga terjadi dalam gereja antara divisi yang satu dengan divisi yang lain, terjadi juga dalam bisnis. Kalau konflik tidak segera diatasi, maka tinggal tunggu waktu sesuatu yang besar akan meledak. keluarga yang bahagia bukanlah keluarga yang tanpa konflik, melainkan keluarga yang mau belajar melewati dan mengatasi konflik tersebut.

-------------------------------------------------------------------------------------------

Darimanakah asalnya konflik?
Yakobus 4:1-3
4:1 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
4:2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Mungkin kita belum pernah membunuh orang secara harafiah, tetapi kita seringkali "membunuh" orang lain dengan kata-kata kita. jadi dari ayat ini, akar daripada konflik adalah :

1. Keinginan yang tidak terpenuhi.
Ingatkah kapan Anda terakhir kali bertengkar? pernahkah anda melihat sebabnya? biasanya kita bertengkar karena ada sesuatu yang kita mau tetapi tidak diberikan kepada kita.

2. Iri hati.
kita tidak suka dengan apa yang orang lain punya, kita tidak puas dengan keadaan kita karena kita membandingkan dengan orang lain, seringkali muncul pertanyaan "kenapa dia? kenapa mereka? kenapa bukan saya?", kita iri hati karena kita tidak bisa melihat orang lain lebih sukses dan lebih kaya daripada kita. Yakobus 3:16 berkata "Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat." ... kita seringkali tidak mementingkan apa kemauan orang lain, kita menginginkan kepuasan akan kepentingan diri sendiri dan saat itu terjadi, konflik terjadi. kenapa? karena kita tidak hidup sendirian, kita harus mengerti akan apa yang menjadi kebutuhan orang lain juga.

-------------------------------------------------------------------------------------------

Dalam kitab kejadian 4:1-8
4:1 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."
4:2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
4:8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.

kita menemukan pembunuhan berencana pertama di dunia, ini baru pasal ke 4 dan kita sudah menemukan pembunuhan. perhatikan ayat 5, kita bisa menemukan disini kalau ternyata tidak semua persembahan diterima oleh tuhan, kita seringkali berpikir setiap persembahan kita pasti diterima oleh tuhan, bukan?

perhatikan ayat 7,dikatakan kalau dosa sudah mengintip di depan pintu, ketahuilah bahwa "LEBIH MUDAH DOSA DIHADAPI DI DEPAN PINTU KETIMBANG DOSA SUDAH MASUK KE DALAM HIDUP KITA"

-------------------------------------------------------------------------------------------

diceritakan di kisah ini kalau Kain menjadi marah, pertanyaannya, bolehkah kita sebagai anak tuhan marah? jawabannya ada di Efesus 4:26
4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu

Jadi kita boleh marah, tetapi masa marah kita haruslah singkat, kita tidak boleh marah berkelanjutan dan kita tidak boleh menyimpan dendam.

Yakobus 1:19-20
1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
1:20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

biasanya yang terjadi didalam keluarga adalah sebaliknya, kita lebih cepat berkata-kata dibanding mendengar.dikatakan di ayat ini, kalau kita marah, kita harus tetap mengerjakan kebenaran, susah sekali bukan? bagaimana caranya? ada sebuah contoh nyata disini, yaitu di Markus 3:1-5
3:1 Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.
3:2 Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.
3:3 Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!"
3:4 Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja.
3:5 Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.

Disini yesus marah karena kesedihannya atas kedegilan orang-orang farisi, yesus marah karena kemunafikan orang farisi, dan dalam marahnya yesus tetap melakukan kebenaran dengan menyembuhkan orang tersebut.

-------------------------------------------------------------------------------------------

mari kembali kepada kisah Kain dan Habel, dalam kitab yakobus, saat marah Kain tidak datang kepada tuhan dan bertanya kepada tuhan kenapa persembahannya tidak diterima, tetapi amarah sudah menguasai dirinya. Mungkin kalau Kain datang kepada tuhan dan menanyakan kenapa persembahannya tidak diterima, mungkin pembunuhan itu tidak akan terjadi. Jadi yang harus kita lakukan adalah seharusnya datang dahulu kepada tuhan atas segala kesusahan kita, berdoa kepadanya, bertanya kepadaNya sebelum kita berbicara kepada orang lain. Jadi, tidak semua doa dan persembahan diterima oleh Tuhan, kenapa?

Matius 5:23-24
5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

Ini adalah alasan kenapa tidak semua doa dan persembahan diterima oleh tuhan, karena perdamaian lebih penting daripada persembahan, untuk apa kita memberikan persembahan kalau hati kita panas? kalau kita terpaksa dalam memberikan doa dan persembahan, yang menerima persembahan pun tidak akan senang menerimanya, bukan?

No comments:

Post a Comment