Monday, January 9, 2012

Serve The Purpose

Kotbah ini adalah lanjutan dari The Ultimate Gift. Judul kotbah The Ultimate Gift diambil dari sebuah film yang menceritakan seorang kakek-kakek bilyuner pengusaha minyak yang memiliki kesulitan untuk mewariskan hartanya ke generasi berikutnya yang singkat kata akhirnya kekayaannya diberikan ke menantu tertuanya dengan beberapa syarat yang harus dilakukan oleh menantu tertuanya itu.

Yesus mengajarkan kita untuk melayani karena ada nilai-nilai yang jauh lebih sempurna di balik setiap pelayanan meskipun terkadang kita tidaklah sadar. Seorang suami yang melayani istrinya akan memberikan kenyamanan, keamanan terhadap sang istri. Ketika sang istri melayani suaminya dengan baik dan sebaliknya, kehidupan pernikahan akan lebih baik lagi. Ketika sang istri melayani anak maka sang anak pun akan lebih memiliki nilai hidup yang lebih lagi. Sayangnya cukup banyak istri yang menyerahkan pengasuhan sang anak kepada baby sitter atau kepada guru semata. Mungkin Anda tidak sadari, tetapi banyak pernikahan, perusahaan, gereja, sekolah, bahkan negara yang hancur karena pemimpinnya hanya melayani dirinya sendiri dan tidak mau melayani orang lain.

Kalau kita membangun rumah, tentu kita membangun dari fondasi terlebih dahulu ketimbang atap. Dan sadarkah Anda bahwa waktu yang paling lama dibutuhkan dalam membangun sebuah rumah adalah membangun fondasi? Itupun nantinya kita tidak lagi melihat fondasi yang dibangun karena fondasi itu akan tertutup oleh batu bata dan semen. Kalau rumah saja memiliki fondasi, maka kita juga harus memiliki fondasi dalam kehidupan kita.

Balik lagi sedikit ke masalah the Ultimate Gift, survei menunjukkan bahwa 76% orang terkaya di dunia yang memiliki usaha yang besar memiliki kesulitan untuk menurunkan kerajaan bisnis mereka kepada generasi berikutnya yang biasanya kekayaan mereka habis ditangan anaknya. Kenapa? Karena anaknya tidak memiliki visi yang sama seperti ayahnya. Mereka tidak berada di posisi dimana ayahnya bekerja keras.
Ambil contoh : seorang anak bisa dengan mudahnya meminum starbucks seharga 30-40rb, sedangkan sang ayah meminum kopi seharga 4rb. Padahal si anak menggunakan uang si ayah. Kenapa begitu? Karena ayahnya sang ayah (si kakek) tidak lah kaya, sedangkan ayah si anak kaya. Mengerti maksudnya?

Si ayah menghargai kerja keras yang dia lalui bersama ayahnya (si kakek), ia mengerti value tentang uang. Kebanyakan dari kita memanjakan anak kita dan tidak mau melihat anak kita susah, tetapi Anda perlu tahu juga, kalau Anda tidak membiasakan diri anak Anda untuk hidup susah, suatu hari nanti Anda yang akan susah.

Kita tidak bisa membangun apapun kalau kita tidak melibatkan Tuhan sebagai dasarnya. True Greatness comes from serving others. Benar bahwa dunia mengenal greatness or success dengan achievements (kekayaan, materi dll) tetapi Yesus mengajarkan kita berbeda dengan ajaran dunia. Berikut adalah ajaranNya :

1. Anda mau menjadi hebat? Layanilah orang lain.
Markus 10:42-43
10:42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
10:43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,

Benar bahwa kita bisa memerintah dengan tangan besi, dengan paksaan dan siksaan. Kita bisa melakukan semua itu agar orang mau mengikuti kita. Tetapi lihat ayat selanjutnya, dikatakan kalau kita mau menjadi besar, kita harus melayani orang lain. The Greater you serve, the more great you become. Jangan lupa kita juga harus mengajarkan orang lain nilai-nilai yang bisa mereka gunakan dalam kehidupan mereka.

Misalnya : Waktu Jose Carol pergi liburan ke Los Angeles, ia melihat perbedaan yang signifikan terhadap anak Indonesia yang sama-sama berusia 11 tahun dengan anak sepupunya yang tinggal di Los Angeles. Seorang anak kecil Los Angeles bisa membersihkan WC, sedangkan anak kecil Indonesia bisanya mengotori WC. Seorang anak kecil di LA cukup menikmati tester dari ice cream karena ia tahu bahwa es krim itu mahal, sedangkan anak kecil indonesia minta dibelikan ice cream. Jadi nilai-nilai yang dimilikinya beda. Fondasinya beda karena ajarannya beda. Jadi perbedaannya adalah yang satu mengerti nilai dari uang, sedangkan yang satunya lagi tidak.

Contoh lain : Mungkin Anda mengenal beberapa orang yang menjadi pimpinan di perusahaan, tetapi orang tersebut mau melayani orang lain di gereja, dan Anda melihat dia menjadi Traffic Controller (petugas pengatur parkir) di gereja. Atau orang tersebut mau melayani dengan menjadi Sunday School Teacher atau Usher. Mereka melayani dengan memberikan nilai-nilai kepada orang lain. Mungkin Anda meremehkan tugas Traffic Controller, Usher dan Sunday School Teacher dan Anda meremehkan orang lain. Tetapi Anda akan menghormati orang lain lebih lagi kalau Anda pernah menjalani dan melakukan hal yang sama. Anda mungkin kurang menghormati pengorbanan Yesus di kayu salib, namun saya yakin, kalau Anda dalam posisi yang disalib, disiksa, ditusuk tombak, memanggul salib, Anda tidak akan sedetik pun meragukan dan tidak menghargai pengorbananNya.

2. Anda mau menjadi terkemuka? Jadilah hamba
Markus 10:44-45
10:44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Sekedar info, kata 'barangsiapa' di ayat 44 itu termasuk Anda. Alasan kenapa Yesus menginginkan kita untuk melayani adalah agar kita memiliki kualitas yang besar dan kuat untuk melayani dalam prosesnya. The world needs great leaders and a great leader is the one who greatly serve.

Dunia mengajarkan kita harus menyikut orang lain, menghancurkan orang lain untuk bisa menjadi terkemuka. Tetapi ajaran Yesus adalah kasih. Kita harus mendahulukan orang lain untuk menjadi terkemuka. Kita harus mendahulukan kepentingan yang lebih besar ketimbang mendahulukan kepentingan diri sendiri.

Ada tokoh dalam Alkitab yang mencontohkan betapa besarnya dampak dari mendahulukan kepentingan orang lain. Nama tokohnya adalah Ruth. Mertua Ruth, Naomi memiliki dua pembantu, salah satunya adalah Ruth. Ketika anak laki-laki Naomi meninggal, dia menyuruh seluruh pembantunya pulang ke asalnya masing-masing. Salah seorang pembantunya memilih untuk pulang dan membuka lembaran baru dalam hidupnya. Namun tidak demikian dengan Ruth, ia memilih untuk tetap menemani mertuanya karena ia khawatir dengan mertuanya. Ruth sendiri pasti memiliki rencana, cita-cita, dan impian untuk bebas, tetapi ia mengubur keinginan dan cita-citanya sendiri untuk kepentingan orang lain. Akhirnya, Boas, mendengar cerita tentang Ruth dan terkagum-kagum ada wanita yang begitu besar hatinya untuk mendahulukan kepentingan orang lain dan akhirnya Boas menikahi Ruth.

Jadi, untuk para wanita, ketahuilah bahwa sikap untuk mau melayani adalah perhiasan yang jauh lebih berkilau dan lebih bersinar ketimbang perhiasan dalam arti harafiah. Sikap hati lebih indah daripada perhiasan.

3. Anda mau menjadi hebat? Jadilah teladan
Yohanes 13: 12 -16
13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;
13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.

Para murid mungkin belum mengerti kenapa Yesus membasuh kaki mereka. Namun, tahukah Anda bahwa begitu banyak orang yang bertobat ketika para imam membasuh kaki mereka. Bisa Anda bayangkan kalau baru imam yang membasuh kaki mereka, mereka sudah berubah, apalagi kalau Yesus yang membasuh mereka? Wow! Kita diajarkan untuk melayani karena Yesus ingin kita memiliki kerendahan hati dalam melayani. Dan kerendahan hati harus dicontohkan, bukan hanya sekedar omongan belaka. Dalam kerendahan hati ada kedewasaan.

4. Anda mau menjadi kaya? Carilah kekayaan yang kekal
6:19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
6:24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Judul dari perikop diatas adalah 'mengumpulkan harta'. Harta yang dimaksud adalah harta yang kekal dan tidak kekal. Dikatakan bahwa mata adalah pelita tubuh. Mata disini maksudnya adalah visi. Kalau visi kita baik, maka tubuh kita pun akan baik. Melayani artinya adalah to meet the ultimate purpose. Ingat bahwa kita tidak bisa mengabdi kepada dua Tuhan. Memang kita membutuhkan materi namun harta yang kekal jauh lebih indah dan abadi, ketahui juga kalau kita mengejar harta yang abadi, kekayaan kita di dunia akan ditambahkan (ayat 25)

No comments:

Post a Comment