Sunday, September 26, 2010

Prioritas part.1 - Distorsi

Keberhasilan seseorang ditentukan dari bagaimana seseorang mementingkan prioritasnya. Apa itu prioritas? Prioritas adalah susunan berdasarkan kepentingan. Dalam dunia ini misalnya, ada orang-orang yang diprioritaskan misalkan penumpang pesawat yang memiliki kartu platinum, mereka diprioritaskan dapat check in terlebih dahulu, bagasi-nya keluar terlebih dahulu dan lain sebagainya.

Hidup Anda sekarang adalah bukti dari apa yang selama ini menjadi prioritas Anda. Terkadang kita menemukan gangguan. Dan gangguan adalah bukti adanya distorsi dalam hidup Anda bahwa ada sesuatu yang tidak tersusun dengan benar. Anda bisa saja memiliki semua nilai yang benar, tetapi kalau salah dalam menyusun urutan kepentingannya, maka akan terjadi distorsi yang menyebabkan terjadinya gangguan.

------------------------------------------------------

Efesus 5:16-18 :

5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

Perhatikan bahwa seseorang menyusun prioritasnya dapat dilihat dari bagaimana orang tersebut menggunakan waktu yang ada. Keseimbangan atau balance is the key of life. Setiap hal dalam dunia ini harus seimbang. Kita dilahirkan dengan keseimbangan yang baik, kita dapat berjalan dengan seimbang. Ibaratkan kita ini adalah sebuah timbangan/neraca dan setiap hari kita harus menimbang mana yang lebih terlebih dahulu.

--------------------------------------------------------------------------

Amsal 11:1.
Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat.

Terkadang kita merasa kita sudah menimbang segala sesuatnya dengan tepat dan semua sudah sesuai dengan perkiraan kita. Permasalahannya adalah kita sebagai neraca itu sendiri yang suka serong ke kanan atau ke kiri. Seharusnya kita harus seimbang. Karena kalau kita tidak seimbang, maka kita tidak akan fair terhadap orang lain. Dan kalau kita tidak fair terhadap orang lain, akan ada orang lain yang dirugikan oleh kita.

--------------------------------------------------------------------------

Amsal 16:11
16:11. Timbangan dan neraca yang betul adalah kepunyaan TUHAN, segala batu timbangan di dalam pundi-pundi adalah buatan-Nya.

Karena kita adalah timbangan kepunyaan Tuhan, maka kita harus berbicara tentang kebenaran.

--------------------------------------------------------------------------

Dalam kitab Markus pasal 6, diceritakan bahwa Yesus mengutus murid-muridnya berdua-dua untuk pelayanan, entah itu mungkin ujian akan pelayanan, pemberitahuan firman atau lainnya. Dan ketika setelah beberapa saat, para murid Yesus kembali kepadaNya untuk memberikan laporan akan apa yang telah mereka kerjakan. Perhatikan kitab markus berikut,

Markus 6:30-32
6:30. Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat.
6:32 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.

Perhatikan di ayat 31, bahwa Yesus sepertinya tidak terlalu peduli dengan laporan murid-muridnya, tetapi Yesus mengatakan "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah SEKETIKA!” Perhatikan ada tanda seru setelah kata seketika.

Dan perkataan seketika itu bukanlah anjuran, tetapi lebih kepada perintah, kenapa? Karena yesus mengerti akan prioritas, ia mengerti kalau murid-muridnya sangatlah lelah dan butuh istirahat, karena kalau mereka tidak beristirahat, mereka akan sakit, dan orang sakit tidak akan bisa melayani siapapun. Dan Yesus sendiri adalah pemegang otoritas dan ia tidak menyalahgunakan prioritasnya, bisa saja Ia menggunakan otoritasnya untuk menyembuhkan murid-muridnya agar bisa terus2an pelayanan, tetapi ia mengerti akan pentingnya prioritas. Lalu bagaimana hasil pelayanan murid-muridnya? Tentu saja memuaskan, karena dikatakan banyak orang yang datang dan pergi hingga makan pun mereka tidak sempat.

--------------------------------------------------------------------------

Lukas 10:38-42
10:38. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Banyak dari kita yang sibuk sendiri seperti Marta, kita sibuk dengan ini, sibuk dengan itu, dan mungkin kita sibuk dengan sesuatu yang sebenarnya tidak penting. Dalam ayat 42, dikatakan bahwa Maria telah memilih bagian terbaik yang tidak akan diambil daripadanya yaitu hubungan personal dengan tuhan yesus. Itulah yang terkadang kita lupa, kita lupa meminta petunjuk daripadaNya. Kita terjebak dengan pemikiran kita sendiri. Kita lupa untuk mendekat dan mendengarkan tuhan. Perhatikan bahwa membangun hubungan dengan Tuhan jauh lebih penting daripada melayani.

--------------------------------------------------------------------------

Matius 6 :25-34
6:25. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
6:28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
6:29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
6:30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Distorsi dalam penyusunan prioritas terkadang memberikan kita rasa kuatir dan perasaan tidak nyaman dan aman. Kita sering merasa takut apakah susunan kita benar dan lain sebagainya. Perhatikan ayat 25, di katakan bahwa Hidup itu lebih penting. Memiliki hidup yang HIDUP lebih penting daripada apapun. Berapa banyak orang diluar sana yang memiliki harta benda yang berlimpah namun tidak ”hidup”? Dan dikatakan bahwa kita adalah penting bagi tuhan dan Tuhan akan menjaga kita.

No comments:

Post a Comment