Monday, September 26, 2011

Live large, Live Loud & Living the Dream

Kita tidak dipanggil hidup di dunia ini untuk menjalani hidup yang kecil, tetapi sebaliknya. Kita hidup untuk menjadi besar.

Ada sebuah cerita guyonan tentang supir taksi dengan seorang pendeta.
Ketika kedua orang tersebut menghadap Tuhan, si supir taksi mendapatkan rumah yang lebih besar di surga dibandingkan dengan si pendeta. Si pendeta protes dan menanyakan hal tersebut. Tuhan menjawab "ketika engkau berkotbahdi gereja, banyak orang tertidur. Tetapi ketika orang menaiki mobil taksi yang dikendarai oleh si supir taksi, banyak orang berdoa."

maksud dari guyonan tersebut adalah kalau kita mau hidup berdasarkan Tuhan, kita harus keluar dan tidak bisa hanya menunggu saja. Kita harus menggunakan kesempatan yang datang kepada kita. Hidup dipenuhi dengan kesempatan yang datang, dan kesempatna yang datang kepada kita membangun hidup kita. Sayangnya, banyak orang yang tidak perduli dengan hal-hal sepele. Kebanyakan orang sibuk dengan deadline, gangguan dan kendala-kendala.
Tahukah Anda banyak banyak sekali orang yang tidak mau hidup hanya "Rata-rata/biasa-biasa" saja meskipun mereka tidak mau mengakui hal tersebut? Siapa yang tidak mau hidup berkelimpahan dan makmur?

2 Korintus 6:11 (msg) berkata "Dear, dear Corinthians, I can't tell you how much I long for you to enter this wide-open, spacious life."
-> Tuhan menginginkan kita memiliki hidup yang "spacious" / besar. Kalau kita merasa kecil dengan kehidupan kita, itu adalah kesalahan kita karena Tuhan menanam benih yang besar dalam kehidupan kita. Hidup kita bukanlah tentang masa lalu, tetapi tentang apa yang kita pilih untuk lakukan dan jalani hari ini untuk mencapai apa yang mau kita capai dalam kehidupan kita. Alkitab berkata bahwa kita hidup dalam kelimpahan. Jadi, pertanyaannya adalah : Kalau kita tidak merasa hidup kita besar, apa yang harus kita rubah?

kita dipanggil untuk melakukan tugas dari Tuhan. Tugas kita mungkin berbeda dengan tugas rasul Yohanes atau Paulus, tetapi dalam kasih karunia Tuhan, kita tetap memiliki tugas dan panggilan kita masing-masing.

Yesaya 54:2-4
54:2 Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu!
54:3 Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.
54:4 Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu, dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu.
-->> ayat ini mengajak kita untuk keluar dari perahu kita dan berjalan dengan yesus. Tuhan akan selalu menjaga kita dengan iman kita.

------------------------------------------------------------------------------------

Jadi bagaimana cara menjalani kehidupan yang Large, Loud dan Living the Dream?

1. We have to live PASSIONATELY
Tuhan memberikan kita semua passion. Apakah itu passion/gairah? Passion adalah melihat hal-hal yang belum dilakukan. Tahukah Anda bahwa semua seni, arsitektur, musik, drama, tulisan dimulai dari passion? Passion-lah yang memberikan kepada kita gairah dalam hidup kita. Passion membuat kita bersemangat dalam hidup kita. Diayat Kejadian 32 apabila Anda membacanya, dikatakan bahwa Yakub bergumul dengan Allah seharian. Memang Yakub berbohong dan dia mencari jawaban dengan mendatangi Allah untuk bagaimana caranya menjadi orang yang lebih baik. Ia ingin berubah. Dan Tuhan melihat passion itu dan Allah memberkati passion-nya. God Loves Passion and He Blessed it.

2. We have to Live CONSISTENTLY
kita harus hidup berdasarkan jalur yang berasal dari Tuhan. Roma 14:22-23 berkata " 14:22 Cultivate your own relationship with God, but don't impose it on others. You're fortunate if your behavior and your belief are coherent.
14:23 But if you're not sure, if you notice that you are acting in ways inconsistent with what you believe--some days trying to impose your opinions on others, other days just trying to please them--then you know that you're out of line. If the way you live isn't consistent with what you believe, then it's wrong." -> konsisten tujuannya adalah membangun rumah Allah. konsisten dengan tahan uji akan membawa kita kepada kemenangan.

3. We have to live with PURPOSE
Efesus 5:15-17 (amplified ver) berkata :
15 Look carefully then how you walk! Live purposefully and worthily and accurately, not as the unwise and witless, but as wise (sensible, intelligent people),
16 Making the very most of the time [buying up each opportunity], because the days are evil.
17 Therefore do not be vague and thoughtless and foolish, but understanding and firmly grasping what the will of the Lord is.
Kebanyakan dari kita tidak mengetahui apa tujuan hidup kita. kita hanya sekedar "mampir" dalam hidup. Tahukah Anda apa tujuan hidup Anda atau apa alasan Anda hidup? Apakah yang ingin Anda capai dalam hidup? Anda tahu pulpen Mont Blanc yang sangat mahal? Tujuan dari pulpen adalah untuk menulis. Jadi ketika pulpen tersebut kehabisan tinta, mungkin pulpen mahal tersebut masih bisa dikoleksi sebagai barang mahal, tetapi tidak bisa memenuhi tujuan utamanya sebagai alat menulis. Pulpen tersebut gagal memenuhi tujuannya. Begitu juga dengan hidup kita. Hidup kita akan gagal kalau kita tidak mengetahui apa tujuan kita.

Satu hal yang harus Anda ingat bahwa Anda harus memenuhi apa yang menjadi panggilan Anda dan Anda harus menjahui apa yang menjadi panggilan Anda. Misalkan talenta Anda adalah bernyanyi, jangan Anda memberkati orang diluar panggilan Anda. Misalkan Anda sangat takut dengan rumah sakit, jadi ketika ada orang yang menderita sakit dan meminta Anda mendoakan mereka. Anda tidak perlu datang, serahkan tugas berkat itu kepada orang lain yang memang memiliki talenta untuk berdoa untuk orang sakit. Hanya Tuhan yang bisa membuka talenta kita untuk menjalani tujuan kehidupan kita.

4. We have to live with PERSPECTIVE.
melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda membantu kita mengambil keputusan yang lebih besar dan bijaksana. Kalau Anda bisa selalu mengambil sebuah keputusan dengan mengambil sudut pandang yang berbeda, Anda sedang membangun masa depan Anda. Dan masa depan kita dimuali dari hari ini. Yang terpenting adalah bukan sudut pandang kita, tetapi dari sudut pandang Tuhan. Kita harus berhenti melihat ke bawah dan mulai melihat ke atas, mencoba berpikir dari sudut pandang Tuhan.
Kolese 3:1 (msg ver.) berkata " 3:1 So if you're serious about living this new resurrection life with Christ, [act] like it. Pursue the things over which Christ presides."

No comments:

Post a Comment