Sunday, May 13, 2012

Kuk Yesus

Dikatakan dalam Alkitab bahwa jalan menuju surga itu sempit adanya dan benar bahwa dalam perjalanan kedewasaan kita, kita pun mengalami penyempitan. Lingkaran relationship kita mulai berubah dari kuantiti ke kualitas. Ada pepatah mengatakan ketika Anda merasa bahwa Anda yang paling pintar di dalam grup, berarti sudah saatnya Anda mencari grup lain. Inti dari pepatah ini adalah untuk kita jangan pernah merasa sempurna, bahkan seharusnya kita mau mengakui kita terbatas dan mau terus menerus mengasah diri kita.

Mari masuk ke dalam Matius 11:28-29
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Yesus menarik gambaran akan betapa ketatnya keterikatan agamawi yang orang Farisi, Saduki kepada orang-orang percaya. Aturan-aturan ini terlalu memperhatikan hal yang kecil namun melewatkan hal yang besar. Sedangkan Yesus menawarkan sebuah keterikatan yang lebih ringan berdasarkan kemerdekaan. Untuk bisa mengerti apa Yesus tawarkan, kita harus kembali dahulu ke Kejadian 1:26, dimana dalam ayat ini, Allah menciptakan manusia untuk 3 maksud.
  1. Relationship (hubungan kepada Allah dan sesama)
  2. Fellowship (persekutuan kepada Allah dan sesama)
  3. Service (pelayanan kepada Allah dan sesama)
3 hal inilah yang ada di benak Allah saat Ia menciptakan Adam atau kemanusiaan.Dia memberikan manusia kuasa untuk menguasai bumi dan juga memberikan mandat kepada manusia untuk beranak cucu. Jadi dengan begitu besarnya kuasa yang diberikan kepada manusia, bentuk pengelolaan yang manusia perlu buktikan kepada Allah dengan menunjukkan apa yang manusia lakukan terhadap sesama.

Dikatakan juga bahwa kita serupa dengan Tuhan, dengan pengertian yang sama, berarti sebenarnya Tuhan dalam beberapa sisi juga sama dengan kita, tetapi ada beberapa atribut yang Tuhan tidak berikan kepada kita. Atribut-atribut Tuhan yang tidak Tuhan berikan kepada kita adalah :
  1. Omnipresent (Tuhan maha tahu) = Alasan kita bisa mengetahui, karena Tuhan tahu. Tuhan memberikan kepada kita pengetahuan karena bentuk kasih karunia Tuhan. Kasih karunia ini disebut dengan common grace, yaitu kasih karunia yang berlaku untuk semua manusia, terlepas apakah manusia itu baik / tidak. Contoh Common grace ini adalah matahari yang bersinar, udara yang dihirup, hujan yang turun. Jadi dalam Common Grace, manusia dapat menemukan ide, inovasi. Ide dan inovasi berasal dari pengetahuan yang gunanya untuk membantu manusia dalam hidupnya. Tetapi tolong dimengerti bahwa common grace ini berbeda dengan kasih karunia yang telah menyelamatkan kita.
  2. Omnipresent (Tuhan maha hadir) = Tidak ada satu pun tempat di dunia dan semesta ini dimana Tuhan tidak hadir. Bahkan Raja Daud pun berkata di dalam mazmurnya bahwa Tuhan maha hadir dimanapun. (Mazmur 139)
  3. Omnipotent (Tuhan maha kuasa) = Karena Tuhan maha kuasa, itulah kenapa kita memanggilnya dengan panggilan Almighty God, atau God Almighty.
Ini adalah atribut-atribut Tuhan yang tidak Ia turunkan. Dan atribut-atribut ini hanya dimiliki oleh Tuhan seorang. Tidak ada manusia, binatang, malaikat bahkan Iblis yang memiliki atribut ini. Karena 3 atribut ini, kita berbeda dengan Tuhan. Tetapi karena Tuhan mau agar kita dapat memenuhi 3 tujuan utama kita (relationship, fellowship, dan service), maka Tuhan mendesain kita untuk bisa mencapai tujuan itu. Maka perlu ada kecocokan antara manusia dengan Tuhan. Dan itulah kenapa Hawa diciptakan dari dan untuk Adam. Karena dari semua ciptaan Tuhan yang ada di bumi, Tuhan menemukan bahwa tidak ada satupun ciptaannya yang cocok untuk Adam. Tidak ada yang cocok.

Karena kita anak-anak Tuhan, Ia pun menurunkan gen-nya kepada kita. Pada saat dia menciptakan manusia dan Ia menghembuskan nafasnya, manusia mendapat keilahian Tuhan. Jadi, bagian mana yang membuat kita sama dengan Tuhan? Atribut apa yang kita miliki?

1. Tuhan memberikan kita kuasa untuk bernalar.
Kita bisa membentuk pemikiran, pengertian, menimbang dan mengambil keputusan. Kita dapat seperti itu kaena ada keselarasan antara manusia dengan Tuhan. Tetapi saat dosa dan maut masuk ke dalam hidup kita, kemampuan manusia untuk bernalar menjadi rusak dan lemah. Tujuan kita berpikir sekarang menjadi berbeda dengan tujuan awal Tuhan.

Itu sebabnya ketika kita lahir baru, kita masih merasakan dampak dari kerusakan dosa. Itu sebabnya kenapa pikiran kita harus diperbaharui setiap hari dengan Firman Tuhan. Tugas Tuhan adalah menebus kita dari kematian rohani menjadi rohani yang hidup. Tetapi sudah menjadi tugas kita untuk mempertahankan pola pikir kita.

11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

Perhatikan cerita diatas. Benar bahwa Yesus telah membangkitkan Lazarus, tetapi perhatikan! Kain kapan itu masih menempel kepada badannya dan orang-orang di sekitar lazarus membukakan kain-kain itu. Begitu juga dengan kita, kita harus membuka kain-kain atau sisa-sisa kain kapan yang menempel di tubuh rohani kita, karena sisa-sisa kematian masih menempel kepada kita.

2. Tuhan memberikan kita kuasa untuk berkreatifitas.
Tuhan memberikan kita kuasa untuk menciptakan dengan perkataan dan perbuatan. Ssaat Tuhan menciptakan manusia, Dia memperkenalkan kepada manusia namaNya, yakni Elohim (sang pencipta). Jadi kita sedang berada dalam posisi paling mirip dengan manusia saat kita menciptakan.

Sayangnya kita terlalu sering tidak percaya kepada Tuhan, oleh karena itu kita jadi tidak memanfaatkan kreativitas kita. Padahal dari kreativitas itu, kita dapat merancang hidup kita. Saat Yesus menawarkan kelimpahan hdup, kita hanya bisa melakukan itu saat kita bisa melihatnya dalam kreatifitas kita.

Kreatifitas tidak hanya memampukan kita untuk berimajinasi, tetapi juga memampukan kita untuk memberikan arti yang baru dalam hubungan kita. Saat manusia membangun menara babel dalam kitab Kejadian 11, disana ditulis bahwa manusia sudah dalam 1 bahasa, 1 visi dan tidak ada satupun yang tidak bisa mereka bangun. Di sana Tuhan sendiri hadir sebagai saksi akan betapa kreatifnya manusia walaupun mereka berdosa. Dalam kitab Roma 1, Paulus mengatakan bahwa pikiran yang jatuh ke dalam dosa pun masih dapat bekerja menciptakan kreatifitas.

Sangat disayangkan bahwa sekarang ini pikiran-pikiran yang jatuh ke dalam dosa lebih pintar ketimbang pikiran-pikiran anak-anak Tuhan. Bayangkan betapa kreatifnya para penjual narkoba yang berusaha memindahkan narkoba dari satu tempat ke tempat lain. Mulai dari menggunakan terowongan, menyelipkan narkoba di sisi mobil, dan lain sebagainya. Sayang sekali bahwa kreatifitas ini disalahgunakan. Jadi sekali lagi, You are most like god when you are creative. So act like God!

3. Tuhan memberikan kita kuasa untuk berkomunikasi.
Kreatifitas akan terhalang kalau kita tidak bisa berkomunikasi karena kreativitas perlu dikomunikasikan. Ketika manusia membangun menara Babel, Tuhan tidak mengambil kekuatan manusia untuk berkreatifitas, tetapi Tuhan mengambil kekuatan manusia untuk berkomunikasi. Tuhan mengacaukan bahasa mereka. Jadi seiring dengan kuasa menciptakan, Tuhan juga memberikan kita kuasa untuk berkata-kata.


Bapa mengutus Yesus mengalami kematian dan kebangkitan Yesus untuk menebus kita tujuannya adalah untuk memulihkan manusia agar manusia dapat mengenakan lagi atribut-atributnya seperti tujuan awal. Yesus menggunakan perumpamaan tentang kuk. Sebenarnya kuk yang dimaksud adalah hubungan dengan Yesus.

Sebenarnya apakah itu kuk? Kuk adalah sebatang kayu yang dipasangkan kepada dua binatang (biasanya sapi atau kuda) agar mereka dapat berjalan bersama-sama. Ada 3 macam kuk yang biasanya dipakai di binatang.
  • Kuk yang bentuknya seperti busur panah yang diletakkan di leher
  • Kuk yang dipasang di kepala atau tanduk
  • Kuk yang dipasang di antara bahu dan leher belakang
Masalahnya begini, setiap kuk yang akan diletakkan / dipasang haruslah dibuat, diukur dan dipasang secara tepat agar mereka dapat berjalan berbarengan. Jadi Kuk yang dimaksud oleh Yesus adalah sebuah hubungan dimana Yesus dan kita dapat berjalan secara bersama-sama.

Pada waktu Yesus berkata bahwa Kuk yang ditawarkan kepada kita adalah Kuk yang ringan, Yesus menawarkan agar dengan siapapun yang mau menerima Kuk yang ditawarkan Yesus, beban orang tersebut juga akan ditanggung oleh Yesus. Oleh karena itu Alkitab mengatakan bahwa janganlah kita berpasangan dengan orang yang tidak seimbang / seiman. Karena apabila Anda terikat dalam hubungan yang tidak memiliki nilai yang sama, maka Anda akan mengikatkan diri Anda kepada konflik, perbedaan, pertengkaran, perbedaan nilai dan lainnya.

Begitu pula dengan bisnis. Rekan bisnis Anda pun harus memiliki nilai yang sama, tujuan yang sama, arah yang sama karena kalau Anda tidak memiliki tujuan, nilai, dan arah yang sama maka Anda akan menanggung beban yang berat terlepas dari berapa banyaknya uang yang bisa Anda hasilkan.

Jadi kalau Yesus menawarkan kepada Anda sebuah Kuk, itu bukan karena Yesus mau menekan Anda, atau mengekang Anda, tetapi karena Anda unik. Saat Yesus mau memasang Kuk itu, dia sudah menilai, mengiku, menimbang akan semua kejadian yang telah terjadi dalam hidup Anda dan mau berjalan bersama Anda untuk sama-sama menanggung bebannya. Karena Dia tahu semua tentang Anda. (ingat bahwa Tuhan maha tahu).

Dan Dia memastikan, begitu Anda mau menerima tawaran untuk mau menerima Kuk yang Dia tawarkan, Maka Yesus akan mau berjalan dengan Anda. Dia akan mau memenuhi kebutuhan Anda karena Anda terikat dengan Yesus, maka kebutuhan Anda menjadi kebutuhanNya, penyakit Anda menjadi penyakitNya, ketakutan Anda menjadi ketakutanNya.

Tidak hanya memasangkan Kuk, Yesus juga mempertimbangkan cara belajar Anda. Yesus mengerti dan sadar bahwa setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Berikut adalah cara belajar manusia :
  1. Visual learner = Cara belajar yang mengedepankan visual di dalam pikiran manusia. Orang seperti ini adalah orang yang dapat membayangkan gambar di dalam pikiran mereka. Karena kekuatan visual mereka, Tuhan memperbesar kemampuan untuk bisa membayangkan. Oleh karena itu Roh Kudus biasanya memberikan mimpi kepada orang-orang yang memiliki cara belajar visual learner.
  2. Auditory Learner = Listening and thinking what they experience. Seringkali Auditory Learner disalahartikan mereka tidak menyimak padahal mereka sedang mencerna.
  3. Kinesthetic Learner = experience by touching and emotion. So you feel what you hear and what you feel. Wanita cenderung lebih kinestetik karena wanita cenderung mengambil apa yang mereka rasakan dari masa lalu terlepas apakah data masa sekarang itu valid. Orang-orang kinestetik cenderung menggunakan emosi mereka saat mengambil keputusan.


Sunday, May 6, 2012

Zona Tuhan

Ibrani 12:14 "Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan."

Kekudusan bukanlah topik yang populer untuk masyarakat sekarang ini meskipun Tuhan menginginkan kita semua hidup kudus. Kenapa Tuhan mau kita hidup kudus? Apakah Tuhan tidak mengenal jaman? Kan, jaman sekarang beda sama jaman waktu Yesus hidup. Jaman dulu godaan perlu diundang, tapi jaman sekarang, godaan dimana-mana dan datang terus menerus, apa masih bisa kita hidup kudus sekarang ini?

Permasalahannya, tahukah Anda bahwa setiap perintah dan ketetapan yang Tuhan terapkan kepada manusia adalah untuk keuntungan manusia yang menjalankannya? Manusia diciptakan serupa seperti Allah. Jadi, kalau Tuhan kudus, makan manusia juga ditentukan untuk hidup kudus / bersih.

Pernahkah Anda menyadari bahwa sifat kita akan kebersihan itu datangnya dari Allah? Kita memilih air yang jernih, kita menyukai kamar yang bersih, kita ingin memiliki ruangan yang rapih dan bersih ketika kita pulang ke rumah. Semua sifat kita yang menyukai kebersihan ini datangnya dari Allah. Bahkan apabila Anda memiliki seorang anak, Anda tentu menginginkan anak Anda hidup bersih. Anda mengajari mereka cuci tangan, mengganti baju bersih, cara mandi dan sikat gigi yang benar. Tidak ada orang tua dimanapun di muka bumi ini yang suka melihat anaknya kotor. Bayangkan betapa inginnya Bapa kita di surga melihat kita hidup bersih. Segala sesuatunya akan lebih baik pada saat kita bersih.

"You are at your very best when you are pure and holy"

Kehidupan kita adalah kumpulan dari kebiasaan. Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang. Sedangkan perbuatan adalah hasil dari pemikiran. Jadi untuk merubah kebiasaan, kita perlu merubah cara pikir kita karena disaat hati, pikiran kita lebih jernih maka kita akan dapat melihat, mendengar, berpikir dan bertindak dengan lebih baik dan kekudusan juga membuat nilai diri Anda jauh lebih mahal.

1 Petrus 1 :14-16
1:14 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Kata hawa nafsu di ayat 14 berasal dari kata epithymia, yang artinya longing / menginginkan sesuatu yang dilarang. Larangan sebenarnya adalah bentuk dari perlindungan, bukan sesuatu yang menghalangi. Tetapi permasalahannya, banyak manusia yang berpikir bahwa larangan itu menghambat kita. Banyak manusia berpikir Tuhan tidak menginginkan kita bahagia atau senang. Tahukah Anda bahwa Tuhan menginginkan Anda bahagia atau senang, tetapi Dia menginginkan Anda bahagia dan senang selamanya. Bukan hanya kesenangan sesaat dimana pada akhirnya Anda membayar harga yang lebih mahal daripada seharusnya.

Permasalahannya, Iblis dari jaman kitab Kejadian selalu mengompori kita untuk melanggar larangan Tuhan. Iblis menginginkan kita menjadi kotor. Tahukah Anda bahwa kotor itu sifatnya adalah menutupi / mengurangi / mengaburkan / menghambat / membawa penyakit? Banyak pasangan yang rentan mengalami masalah / gangguan dalam kehidupan pernikahannya karena sejak awal, mereka mengawali pernikahan mereka bukan dari kekudusan.

Efesus 1:4 "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya."

Pernahkah Anda membayangkan apa yang akan terjadi kalau Anda sebulan saja, membiarkan semuanya kotor. Anda tidak mandi, tidak gosok gigi, tidak mengganti sprei, tidak membersihkan kacamata Anda, tidak mencuci mobil Anda, tidak mengepel dan menyapu rumah Anda dalam sebulan? Jangankan orang lain, Anda pun mungkin tidak akan betah menjalaninya. Permasalahannya, banyak orang yang betah memelihara hati dan pikiran yang kotor. Jadi, tidak heran kalau orang-orang seperti ini tidak bisa melihat atau mendengar suara Tuhan. Karena telinga mereka penuh dengan hal-hal yang kotor. Mata mereka penuh akan hal-hal yang kotor.

Keluaran 3:1-5
3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

Kekudusan juga berbicara tentang pemisahan / separation. Mari kita tilik ayat 5. Bukankah sebenarnya semak itu sejak dulu sudah ada disana? Entah sudah berapa kali Musa melewati semak tersebut. Tetapi pada hari itu, saat itu, tempat itu menjadi berbeda, tempat itu menjadi tempatnya Tuhan karena Tuhan hadir disana. Karena Tuhan hadir disana, tempat itu dipisahkan dari tempat yang lain. Tempat itu istimewa karena tempat semak itu sudah menjadi zona-nya Tuhan.


Kis 3:19-20
3:19 Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,
3:20 agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.

Jadi, apa yang harus kita lakukan untuk hidup kudus? Jawabannya adalah kita harus sadar dan bertobat. Tidak cukup untuk kita hanya sadar, tetapi tidak bertobat. Ketika Anda sadar tetapi tidak bertobat, Anda tidak merubah apa-apa dalam hidup Anda. Ketika Anda bertobat, dosa Anda dibersihkan. Seperti saat Anda mandi, semua kotoran dibersihkan dari tubuh Anda. Dan akibatnya Anda merasakan kesegaran, keceriaan, Anda merasa bersih lagi. Dan saat Anda bersih, Anda mulai bisa melihat lebih jelas, mendengar lebih jelas. Dan ketika Anda dibersihkan, Anda baru menyadari bahwa hidup ini begitu indah. Tahukah Anda bahwa sebenarnya hidup ini indah sedari dahulu, hanya saja sayangnya, hati dan pikiran Anda terlalu kotor untuk bisa melihat betapa indahnya hidup ini?

Monday, April 23, 2012

Wilderness Lesson (Pelajaran dari padang gurun)

Padang gurun seringkali disebut di dalam Alkitab. Padang gurun adalah tempat dimana kita berada diantara kenyamanan diri kita sendiri dengan penggenapan janji tuhan.

Di padang gurun dalam cerita Alkitab kita akan menemukan bahwa hal tersebut sering diidentikan dengan godaan, kesengsaraan, kesendirian, kebingungan, pencarian, pengembaraan.

Adalah sebuah pemikiran yang salah apabila kita berpikir bahwa kita tidak dapat mempelajari apa-apa dari padang gurun.

Bahkan beberapa musim dalam hidup kita bahkan harus dilalui melalui masa-masa di padang gurun ini.

Mari kita lihat cerita dari Yohanes Pembabtis.
Matius 3:1-6
3:1 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan:
3:2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."
3:4 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.
3:5 Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan.
3:6 Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.

Ayat ini diawali dengan kalimat pembuka "pada waktu itu.." Maksudnya adalah sebelum Yohanes Pembabtis memberitakan tentang kedatangan Mesias, sudah ada orang-orang lain yang menubuatkan kedatangan Mesias yakni Yesaya yang sudah menubuatkan kedatangan Yesus 700 tahun sebelumnya (Yesaya 11). Kalau Anda melihat kehidupan dari Yohanes Pembabtis, hidupnya mungkin tidak terlalu hebat. Namun dia dipersiapkan oleh Tuhan secara matang.

-------------------------------

Kita perlu beradaptasi dengan musim-musim yang datang ke dalam kehidupan kita. Perlu diketahui bahwa Yohanes Pembabtis adalah anak dari seorang imam. Tentu di jaman itu, menjadi anak seorang imam sangatlah enak karena semua kebutuhan kita akan dipenuhi. Tetapi Tuhan menetapkan bahwa dia harus ke padang gurun dimana ada unta liar, belalang, binatang buas tetapi dia beradaptasi dengan lingkungannya yang baru ini.

Tahukah Anda bahwa padang gurun itu tidaklah berpenghuni pada saat itu? Tidak ada orang, hanya sebuah hamparan pasir yang kosong? Dan bayangkan bahwa Tuhan mengirimkan Yohanes kesana untuk berkotbah. Mungkin akan lebih mudah kalau Tuhan menyuruhnya berkotbah ke kota-kota dimana ada banyak orang tingal? Tetapi berkotbah di padang gurun?

Sebagai contoh : saat saya muda, saya tertarik untuk mengabarkan injil, jadi saya mengikuti mentor saya untuk berkotbah di pinggir jalan. Setelah beliau memberikan demonstrasi bagaimana caranya, tentu giliran saya berikutnya. Dan saya berkotbah ketika lampu sedang merah dan mobil-mobil berhenti. Ada seseorang yang membuka kaca mobilnya dan memberikan saya recehan. Singkat cerita, ketika saya bertanya "apakah ada seseorang yang ingin menerima yesus sebagai juru selamat?" ... Ada 6 orang yang menjawab iya. Darimana mereka datang? Ternyata mereka diam-diam mendengarkan kotbah saya dari balik dinding tidak jauh dari tempat saya berdiri. Dan tahukah Anda dalam cerita Yohanes, ketika dia memberitakan kedatangan Mesias, orang-orang kotalah yang berbondong-bondong datang ke padang gurun untuk mendengarkan dia?

-------------------------------

Tuhan Yesus berjanji untuk membawa Israel ke tanah yang penuh dengan susu dan madu. Tetapi pada saat itu, di antara tanah mesir dengan tanah perjanjian, ada sebuah padang gurun yang harus mereka lewati. Beberapa bagian dari Alkitab tidak menganjurkan kita mengikuti teladan bangsa Israel karena dalam melewati padang gurun, mereka selalu bersungut-sungut.

Keluaran 15: 21-27
15:21 Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka: "Menyanyilah bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur; kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut."
15:22 Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air.
15:23 Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara.
15:24 Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?"
15:25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,
15:26 firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau."
15:27 Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu.

Diceritakan di kisah ini, bahwa bangsa israel baru saja melewati kejaran bangsa mesir dan baru saja melewati laut merah yang dibelah. Mereka bersukacita karena mereka lolos dari kejaran bangsa mesir. Tetapi di ayat 23 dikatakan bahwa mereka komplen karena mereka tidak bisa mendapatkan minum. Bayangkan, mereka sudah melihat keajaiban Tuhan yang sudah membelah laut Merah untuk mereka.

Di ayat 26, Jauh sebelum Tuhan memberikan hukum dan perintah, Tuhan Allah sudah mendeklarasikan bahwa Dirinya adalah penyembuh dan memberikan air untuk mereka minum. Apa yang terjadi di pasal selanjutnya?

-------------------------------

Keluaran 16:1-3
16:1 Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir.
16:2 Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;
16:3 dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."

Mereka bersungut-sungut lagi. Tuhan mengabaikan komplen mereka dan memberikan mereka manna, yang adalah makanan untuk para malaikat serta memberikan daging dan roti. Dan Apa yang terjadi di pasal selanjutnya?

-------------------------------

Keluaran 17: 2-3
17:2 Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?"
17:3 Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"

Mereka bersungut-sungut lagi. Dan kalau Anda memiliki waktu untuk membaca kisah perjalanan mereka selama di padang gurun. Yang mereka lakukan adalah komplen, komplen, komplen dan komplen lagi. Tidak perduli apa yang Tuhan lakukan dan sediakan untuk mereka, tampaknya mereka selalu memiliki sesuatu untuk dikomplen.

Ketahuilah bahwa apabila kita berada di dalam padang gurun, kita akan selalu tergoda untuk komplen dengan mudah. Jagalah lidah dan mulutmu. Penuhi bibirmu dengan pujian dan janji-janji Tuhan selama Anda di padang gurun.

-------------------------------

Komplen yang dilakukan oleh bangsa Israel terjadi karena 3 hal yaitu nafsu, ketidakpercayaan dan ketidaksabaran. Mari kita bahas satu per satu.

1. Nafsu.
Bilangan 11:4-6
11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
11:5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."

Kejadian ini pun diulang di Mazmur 106:4 "Mereka dirangsang nafsu di padang gurun, dan mencobai Allah di padang belantara." dan juga 1 Korintus 10:6 "Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,"

Dikatakan bahwa bangsa Israel memiliki nafsu akan ikan, bawang, mentimun, semangka. Coba Anda pikirkan, rasanya hal tersebut sah-sah saja. Tetapi makanan-makanan ini seakan-akan sangatlah jahat. Rasanya sah-sah saja untuk memakan ikan, bawang, mentimun. Lalu kenapa? Maksudnya adalah ini : Hal-hal yang sah pun bisa menjadi jahat di mata Tuhan ketika hal tersebut dapat membuat kita untuk tidak bersyukur akan apa yang telah Tuhan sediakan untuk kita. (bayangkan, bahwa mereka komplen mereka memakan manna yang adalah makanan malaikat)

Camkan ini, nafsu adalah hal yang membuat Anda begitu sibuk sehingga Anda tidak dapat mendengar suara Tuhan. Jadi kalau Anda sering bersungut-sungut dalam perkataan dan hidup Anda, berhati-hatilah, karena berarti ada begitu banyak nafsu di dalam diri Anda.

2. Ketidakpercayaan.
Bilangan 13 :30-32, 14:1-2, 6-11, 26-29
13:30 Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"
13:31 Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."
13:32 Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.

14:1 Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu.
14:2 Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!

14:6 Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya,
14:7 dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.
14:8 Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
14:9 Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka."
14:10 Lalu segenap umat itu mengancam hendak melontari kedua orang itu dengan batu. Tetapi tampaklah kemuliaan TUHAN di Kemah Pertemuan kepada semua orang Israel.
14:11 TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka!

14:26 Lagi berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun:
14:27 "Berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut kepada-Ku? Segala sesuatu yang disungut-sungutkan orang Israel kepada-Ku telah Kudengar.
14:28 Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu.
14:29 Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.

Di dalam cerita ini, Tuhan sudah berjanji bahwa Tuhan akan mengantar mereka memasuki tanah perjanjian. Tetapi mereka takut karena banyak raksasa di tengah perjalanan mereka. Kaleb dan Yosua menenangkan hati bangsa Israel, namun bangsa Israel komplen dan berniat merajam Yosua dan Kaleb. Di ayat 11 kita bisa melihat bahwa ketidakpercayaanlah yang memhuat bangsa Israel komplen.

Iman harus berkaitan dengan hati, perkataan dan perbuatan kita. Berhati-hatilah kalau Anda sering bersungut-sungut dalam perkataan Anda. Misalnya karena Anda emosi, Anda mengatakan hidup Anda tidaklah panjang, dan Anda mengutuki diri Anda sendiri. Anda dapat mendapatkan apa yang Anda ucapkan. Tidak percaya? Kalau kita percepat cerita ini. Pada akhirnya yang masuk ke dalam tanah perjanjian hanyalah Kaleb dan Yosua beserta generasi yang baru. Generasi sebelumnyas yang bersungut-sungut semuanya mati di padang gurun sesuai dengan perkataan mereka karena mereka berkali-kali mengatakan mereka ingin mati di padang gurun. (ayat 26-29)

3. Ketidaksabaran
Bilangan 21 :4-9
21:4 Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
21:6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
21:7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
21:8 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
21:9 Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Dalam cerita ini, sebenarnya perjalanan bangsa Israel menuju tanah perjanjian tidaklah jauh lagi dan mereka melewati bangsa Edom. Sebenarnya bangsa Israel dan Edom adalah sekutu. Namun raja Waheb, Sihon tidak mengizinkan bangsa israel melewati kota itu karena takut bangsa Israel akan mengambil persediaan air mereka. Oleh sebab itu bangsa israel harus sedikit memutar untuk bisa mencapai tanah perjanjian. Tentu saja karena memutar, jarak yang ditempuh menjadi lebih jauh dan waktu tempuh menjadi lebih lama.

Jagalah hati Anda kalau Anda menemukan roda kehidupan Anda perjalanannya sedikit memutar untuk mendapatkan janji tuhan. kenapa kita harus menjaga hati? Karena ketika kita bersungut-sungut, roh kita menjadi lemah dan dikalahkan. Anda menjadi susah untuk percaya kepada Tuhan. Dan juga Ketika Anda tidak menjaga hati Anda, Iblis akan masuk ke dalam hati Anda.

Bangsa Israel bersungut-sungut lagi dan banyak dari mereka yang dipagut ular. Logikanya? Bukankah sebenarnya memang di padang gurun itu banyak sekali ular? Dan Tuhan menjaga mereka dengan perlindunganNya. Namun karena mereka bersungut-sungut, Tuhan melepaskan perlindunganNya. Jadi apa yang harus kita lakukan? Bertobatlah atas komplen-komplen Anda.

Friday, March 16, 2012

Komitmen

Mazmur 37:5 NKJV "Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;" -- Dalam arti singkat, komitmen adalah melekatkan atau mengikat. Salah satu bentuk dari komitmen adalah pernikahan dan Alkitab mengatakan dengan menikah, manusia yang tadinya dua akan melekatkan atau mengikat dirinya dengan pasangannya menjadi satu.

Pada saat seseorang memutuskan untuk berkomitmen dalam pernikahan, dia memutuskan untuk melekatkan diri kepada pasangannya. Oleh karena itu perceraian akan sangat menyakitkan karena kita melepaskan sesuatu yang sudah sangat lengket. Misalkan Amplop. Ketika Anda melekatkan tutup amplop dan membuka kembali, tentu akan ada bekas-bekas amplop yang ikut tertarik oleh lem amplop tersebut.

Komitmen adalah hal yang sangat berat. Karena komitmen membutuhkan pengorbanan. Kalau seseorang sudah berkomitmen, maka dia harus bersungguh-sungguh melakukan komitmennya. Jadi komitmen bukanlah untuk main-main, melainkan bentuk dari kesungguhan.

Komitmen kita haruslah lebih besar daripada perasan kita. Kenapa? Karena dalam pernikahan, kita tidak bisa mengandalkan perasaan kita saja. Karena perasaan kita akan pasang surut. Bahkan, perasaan kita bisa hilang terhadap pasangan. Kenapa? Karena perasaan kita ditentukan oleh apa yang terjadi di sekeliling kita.Tetapi kalau komitmen kita jelas dan kita berani sungguh-sungguh, kita mendapatkan arah. Jadi arah yang sudah jelas itulah yang harus kita tempuh tidak peduli apa rintangannya.

Karena membutuhkan pengorbanan, jalan yang terkadang berat dan terjal itulah tidak semua orang mau berkomitmen. Kita ambil contoh seseorang yang memiliki tato pada tubuhnya. Anda tentu tahu bahwa mentato tubuh itu sangat sakit. Sekali tato itu dimulai, harus diakhiri. Karena kalau tidak selesai akan sangat lucu dan aneh melihat tato yang tidak selesai. Jadi, dibutuhkan komitmen yang sangat besar untuk menyelesaikan sebuah tato dan hal tersebut juga menyakitkan.

Hal yang sama terjadi dalam pernikahan. Pernikahan Anda mungkin menyebabkan Anda sakit, tetapi kalau kita tetap berkomitmen sampai akhir, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan lebih clear dan mendapatkan akhir yang baik juga, karena ingat bahwa pernikahan adalah idenya Tuhan dan Tuhan hadir sebagai saksi serta Tuhan membenci perceraian.

Orang-orang yang berkomitmen adalah orang-orang yang menyelesaikan pekerjaannya hingga selesai. Jadi, kalau Anda mau pekerjaan atau tugas yang Anda berikan hingga selesai, carilah orang-orang yang punya komitmen. Karena orang-orang yang memiliki komitmen adalah orang-orang yang setia. Orang yang setia kepada perkara kecil juga akan setia kepada perkara besar.

2 Timotius 4:5-7

4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.

4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

> janganlah hendaknya kita memakai perasaan. Sabarlah. Sayangnya banyak orang yang memiliki potensi dan talenta yang luar biasa, namun mereka tidak memiliki komitmen untuk menggunakan talenta dan potensi mereka secara maksimal. Akhirnya, mereka tidak menggunakan dan menggali potensi mereka ke level maksimal dan lebih tinggi.

Orang-orang yang berkomitmen adalah orang yang memegang apa yang dia katakan atau janjikan. Jadi, belajar untuk memegang janji adalah belajar dengan memegang komitmen. Dan juga, ketahuilah bahwa tingkat komitmen yang diberikan seseorang menunjukkan tingkat kedewasaan orang tersebut.

Kita ambil contoh orang yang kumpul kebo. Kebanyakan orang yang kumpul kebo menggunakan istilah ini “Kenapa harus menikah? Toh, Its just a piece of paper.” Pertanyaannya : If it was just a piece of paper, then why don’t you sign it? Karena kita tahu disaat kita menandatanganinya, ada komitmen di belakang itu.

Komitmen juga berfungsi memberikan ketenangan. Kalau seseorang suami –istri memiliki komitmen untuk hidup kudus, hidup suci dan takut akan Tuhan. Maka komitmen tersebut akan membuat anak-anak dan pasangannya juga lebih tenang. Hal yang sama juga terjadi kepada Bank / Asuransi / Leader. Tentu Anda akan lebih tenang menyerahkan uang Anda yang memang memiliki komitmen yang tinggi dalam menjaga uang nasabahnya. Tuhan Yesus sendiri adalah seorang leader yang tidak pernah menyerah karena dia selalu melakukan apa yang menjadi komitmennya.

Ketenangan juga adalah sesuatu yang mahal harganya. Kita juga harus berkorban untuk mendapatkan ketenangan. Kita perlu bekerja untuk mengejar ketenangan. Misalnya Anda ke gereja, namun apa jadinya kalau tidak ada kru gereja yang bertugas? Misalkan tidak ada petugas parkir, tidak ada usher. Tidak ada pemain musik. Tidak ada pemimpin kotbah. Anda tentu tidak merasa tenang mendapatkan gereja yang seperti itu.

Komitmen juga mendatangkan kepercayaan. Kalau seseorang berkomitmen terhadap perkara-perkara kecil, dia layak diberikan kepercayaan untuk komitmen yang lebih besar. Petrus dipercayakan untuk menggembalakan domba-domba Yesus. Pertanyaannya, kenapa Petrus? Padahal ada murid-murid Yesus yang lainnya. Jawabannya karena Petrus yang memiliki komitmen paling jelas dari antara semua muridnya. Memang benar bahwa Petrus menyangkal Yesus tiga kali, tetapi setidaknya Petrus menemani Yesus disaat itu ketimbang murid-muridnya yang tidak menemani Dia.

Mazmur 105:8 “105:8 Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan,”

Anda tidak perlu kuatir. Dia tidak pernah lupa aka janjinya. Ketika Anda datang kepada Tuhan, Anda akan mendapatkan ketenangan ketika mengetahui dia mengingat semua janjinya.

Mazmur 62:6-7

62:6 (62-7) Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.

62:7 (62-8) Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah.

Karena Yesus tidak goyah, maka kita pun tidak boleh goyah. Kita akan mendapatkan ketenangan ketika mengetahui kita bersandar kepada Tuhan yang tidak tergoyahkan. Komitmen Tuhan kepada kita sangat jelas, tetapi bagaimana komitmen kita terhadapNya? Banyak orang berkata mereka memiliki komitmen kepada Tuhan, tetapi mereka tidak memiliki komitmen terhadap tubuhNya, yakni gereja. Mereka menganggap bahwa gereja tidak sempurna. Ketahuilah bahwa tidak ada gereja yang sempurna. Kalaupun ada gereja yang sempurna, gereja tersebut akan menjadi tidak sempurna karena kehadiran Anda. Jadi, sekali lagi. Komitmen berbicara tentang kedewasaaan, dan kedewasaan membutuhkan pengorbanan.

Thursday, March 15, 2012

The Power of Commitment

12 tahun yang lalu saya adalah seorang anggota gereja yang legalistic. Yang artinya kami diwajibkan untuk ke gereja 3x dalam seminggu. Dan kami tidaklah diperbolehkan untuk melakukan apapun pada hari sabtu. Istri saya bahkan tidak diperbolehkan bersenang-senang pada hari Minggu.

Istri saya tidak boleh mandi, belanja, nonton TV, bahkan membawa anjing kami keluar jalan-jalan pun tidak diperbolehkan. Ketika kami keluar dari gereja tersebut, kami membuat gereja baru dan merasa merdeka. Dan kami belajar tentang perpuluhan. Anda tentu tahu bahwa orang yang sangat agamawi biasanya sangatlah pelit.

Cerita saya tentang perpuluhan adalah ketika saya pertama kali memutuskan untuk memberikan perpuluhan, beberapa minggu sebelumnya saya dipecat. Dan saya memang mendapatkan pesangon yang cukup besar. Ada keinginan dalam diri saya untuk menentang perpuluhan namun akhirnya saya berkomitmen untuk tetap memberikan perpuluhan dari uang pesangon yang saya berikan.

Jujur, perpuluhan yang saya berikan cukup besar. Namun Tuhan berkomitmen dengan perpuluhan yang kita terima dan tahukah Anda bahwa apa yang saya dapat setelah saya rutin memberikan perpuluhan jauh lebih besar dari tabungan saya selama 14 tahun saya menabung? Jadi, Tuhan selalu berkomitmen kepada kita namun kita yang terkadang tidak melihat komitmen Tuhan kepada kita.

Benar bahwa selama kita hidup, kita akan selalu mendapatkan masalah. Tahukah Anda bahwa masalah membuat karakter kita bertumbuh, TETAPI tergantung kepada respon yang kita berikan terhadap masalah tersebut. Kalau kita memberikan respon yang benar, masalah akan menguatkan kita. Namun kalau kita memberikan respon yang salah, masalah akan membuat kita terdesak dan hancur.

Mari kita lihat cerita dan kisah dari Daud. Benar bahwa Daud dipilih dan diurapi menjadi raja Israel. Tetapi tidak serta merta setelah dia diurapi, dia langsung menjadi raja. Dia bahkan dikejar dan diburu oleh Raja Saul selama 14 tahun. Dan akhirnya dia memilih untuk tinggal bersama bangsa Filistin.

Ketika suatu hari bangsa Filistin memutuskan untuk berperang dengan bangsa Israel, Bangsa Filisitin memutuskan untuk memulangkan Daud pulang ke Israel karena bangsa Filistin takut Daud akan berkhianat berbalik menyerang bangsa Filistin di tengah peperangan.


Mari kita lihat di 1 Samuel 30: 1-6
30:1 Ketika Daud serta orang-orangnya sampai ke Ziklag pada hari yang ketiga, orang Amalek telah menyerbu Tanah Negeb dan Ziklag; Ziklag telah dikalahkan oleh mereka dan dibakar habis.
30:2 Perempuan-perempuan dan semua orang yang ada di sana, tua dan muda, telah ditawan mereka, dengan tidak membunuh seorangpun; mereka menggiring sekaliannya, kemudian meneruskan perjalanannya.
30:3 Ketika Daud dan orang-orangnya sampai ke kota itu, tampaklah kota itu terbakar habis, dan isteri mereka serta anak mereka yang laki-laki dan perempuan telah ditawan.
30:4 Lalu menangislah Daud dan rakyat yang bersama-sama dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka tidak kuat lagi menangis.
30:5 Juga kedua isteri Daud ditawan, yakni Ahinoam, perempuan Yizreel, dan Abigail, bekas isteri Nabal, orang Karmel itu.
30:6 Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

Dikatakan bahwa Daud dan pasukannya berjalan pulang ke kota asalnya (entah mereka berjalan kaki atau menggunakan keledai pada masa itu). Biasanya kalau kita sedang berjalan pulang ke rumah kita setelah bepergian jauh, kita membayangkan akan hal yang membuat kita senang. Mungkin kita akan leha-leha di sofa, mungkin kita akan mandi air hangat, mungkin kita akan meluangkan waktu bertemu pasangan atau anak kita.

Jadi dapat dipastikan bahwa Daud dan pasukannya pastilah letih setelah 3 hari mereka berjalan dan mereka mendapati kenyataan bahwa rumah mereka terbakar habis. Istri dan anak mereka hilang. Biasanya pahlawan / ksatria tidaklah mudah untuk menangis, mereka adalah pria-pria perkasa. Tetapi di ayat di atas dikatakan bahwa mereka menangis begitu kerasnya sehingga mereka tidak lagi memiliki tenaga untuk menangis. Bayangkan ketika Anda pulang setelah bepergian jauh dari rumah dan ketika Anda pulang, Anda mendapati rumah Anda, mobil Anda, iPad Anda, yang Anda miliki hilang. Anda tentu sedih, marah, dan bingung.

Setelah pasukan Daud bersedih, mereka menjadi marah. Mereka menyalahkan Daud karena kalau saja mereka tidak mengikuti Daud, tentu anak istri dan rumah mereka akan masih ada. Para pasukan Daud tidak lagi mencerminkan komitmen mereka untuk mengikuti Daud. Tetapi Daud tidak kehilangan komitmen kepada para pasukannya.

Mari kita telaah sebentar posisi Daud. Daud juga ikut berjalan selama 3 hari. Dia tentu lelah, capai, dan sedih mendapati kotanya terbakar. Dan sekarang dia berada dalam tekanan karena semua anak buahnya menyalahkan dia. Biasanya dalam kondisi lelah seperti ini, pikiran kita begitu keruhnya sehingga membuat kita tidak bisa mengambil keputusan yang jernih. Ini adalah masalah untuk Daud. Tahukah Anda bahwa masalah akan menguji hubungan Anda dengan Tuhan? Ketika Anda diejek oleh orang lain, apakah Anda akan mengejek balik? Ataukah Anda mendoakan orang tersebut? Dalam cerita ini, Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan. Mungkin bisa saja Daud meninggalkan pasukannya.

Seringkali kalau kita mendapatkan masalah, kita berdoa kepada Tuhan dengan harapan hati Tuhan akan berubah dan akan segera mengubah keadaan atau segera menunjukkan KekuatanNya untuk membantu kita. Tetapi dalam cerita ini, doa Daud tidaklah mengubah Tuhan, tetapi doanya mengubah diri Daud sendiri. Jadi doa yang kita panjatkan bukanlah untuk keuntungan Tuhan melainkan untuk keuntungan kita sendiri. Di bawah tekanan yang begitu berat dari pasukannya, Daud mendapatkan kekuatan hati.

--------------------------------

2 Tawarikh 16:9 berkata “Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan."

Bersungguh hati disini artinya adalah orang tersebut dalam keadaan teduh hatinya. Jadi Tuhan mencari orang-orang yang walaupun memiliki masalah berat, hati mereka tetap teduh. Tidak panas. Kenapa? Karena disaat kita panik akan suatu masalah, biasanya kita bertindak seperti Musa yang terjebak di depan laut dan di belakang pasukan Israel mengejar mereka. Musa berdoa tetapi dia panik. Sehingga Tuhan pun menyergah dia dengan berkata “Kenapa engkau panik? Ambil langkahmu! Bertindaklah!”

Lucu sebenarnya bahwa saya sadar saya pernah pulang ke rumah saat mendapati masalah, saya mau doa kepada Tuhan, bahkan saya mencari ayat yang menguatkan saya. Jadi saya membuka Alkitab saya dan membuka ayatnya secara acak. Anda tahu ayat apa yang saya dapat? Ayatnya adalah “ Mengapa engkau mengerang seperti wanita yang kesakitan?”

Ketika hati Anda teduh, tidak panik atau berusaha tidak panik, maka otak Anda akan berhenti berpikir. Ketika hati berbicara, maka otak akan berhenti berbicara. Doa Daud membuat hati Daud menjadi teduh dan Daud dapat mengambil keputusan.

--------------------------------

1 Samuel 30:7-8
30:7 Lalu Daud memberi perintah kepada imam Abyatar bin Ahimelekh: "Bawalah efod itu kepadaku." Maka Abyatar membawa efod itu kepada Daud.
30:8 Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman kepadanya: "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan."

Seringkali saat kita memiliki masalah, kita berdoa untuk minta bantuan. Kita mencari jawaban akan apa yang harus kita lakukan. Dan sementara itu, kita hanya menunggu jawaban dari Tuhan. Seharusnya, walaupun kita bingung, kita tetap harus mengajukan kepada Tuhan apa saja pilihan-pilihan rencana yang akan kita lakukan ke depannya terlepas apakah planning kita benar atau salah. Jangan bawa tangan kosong ketika kita berdoa meminta jawaban untuk masalah kita. Dari cerita ini, walaupun Daud bingung, dia membawa pilihan kepada Tuhan. Apakah pilihan yang dia bawa? Dia menanyakan kepada Tuhan apakah dia dan pasukannya harus mengejar kawanan yang membakar kotanya atau tidak?

Terkadang jawaban Tuhan mungkin pendek. Hanya 1-2 kata. Mungkin hanya “pergi!”, “Ampuni!” , “Ke sana!”, dan lainnya. Dan kita bingung dan mendebat Tuhan.
“Tapi Tuhan, kalau saya pergi, nanti akan terjadi A, B, C, D”
“Tapi Tuhan, kalau saya ampuni, nanti dia akan A, B, C, D lagi”
“Tapi Tuhan, kalau saya ke sana, nanti …”
Amsal 16:31 "Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu."

--------------------------------

Dalam cerita ini, Tuhan tidak memberikan detail secara jelas bagaimana Daud akan meraih jawabannya. Rasanya, Tuhan seringkali berbuat ini kepada kita. Kenapa? Karena Dia ingin mengatahui apakah kita setia atau tidak kepada perintahNya.

Ketika Tuhan berbicara kepada Daud dan menyuruh Daud untuk mengejar kawanan itu, Daud segera meresponi jawaban Tuhan. Biasanya provisi yang Tuhan berikan kepada kita memiliki tenggang waktu. Seringkali kita berpikir bahwa ketika kita tidak mendapatkan jawaban, kita akan menyalahkan Tuhan karena Dia tidak menjawab kebingungan kita. Padahal, kita sendiri yang mungkin menutup pintu jawaban kita karena terlalu lama meresponi perintahNya.

Kita sama seperti bangsa Israel terkadang. Ingatkah Anda, bahwa ketika Tuhan menyuruh bangsa Israel untuk pergi ke tanah perjanjian, mereka tidak segera merespon perintah itu dan mereka berkilah “Tapi Tuhan, nanti kalau kami pergi, akan ada monster-monster, ada raja-raja, ada lembah yang curam” Dan ketika mereka memutuskan untuk pergi esok harinya, pintu itu sudah tertutup. Dan pintu jawaban itu baru terbuka kembali setelah 40 tahun lamanya mereka berputar-putar di gurun. Jadi, pastikan bahwa Anda memiliki beberapa pilihan akan apa yang Anda lakukan terhadap masalah Anda dan cepatlah dalam merespon petunjuk Tuhan.

--------------------------------

1 Samuel 30:11-15
30:11 Kemudian mereka menemui seorang Mesir di padang lalu membawanya kepada Daud. Mereka memberi dia roti, lalu makanlah ia, kemudian mereka memberi dia minum air,
30:12 dan memberikan kepadanya sepotong kue ara dan dua buah kue kismis, dan setelah dimakannya, ia segar kembali, sebab ia tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam.
30:13 Kemudian bertanyalah Daud kepadanya: "Budak siapakah engkau dan dari manakah engkau?" Jawabnya: "Aku ini seorang pemuda Mesir, budak kepunyaan seorang Amalek. Tuanku meninggalkan aku, karena tiga hari yang lalu aku jatuh sakit.
30:14 Kami telah menyerbu Tanah Negeb orang Kreti dan daerah Yehuda dan Tanah Negeb Kaleb, dan Ziklag telah kami bakar habis."
30:15 Daud bertanya kepadanya: "Dapatkah engkau menunjuk jalan kepadaku ke gerombolan itu?" Katanya: "Bersumpahlah kepadaku demi Allah, bahwa engkau tidak akan membunuh aku, dan tidak akan menyerahkan aku ke dalam tangan tuanku itu, maka aku akan menunjuk jalan kepadamu ke gerombolan itu."

Kita lihat tadi bahwa Tuhan menyuruh Daud untuk pergi mengejar kawanan itu dan tidak ada petunjuk dari Tuhan bahwa Daud akan menemukan seorang Mesir dalam perjalanan di tengah perjalanan mereka. Dan ternyata orang Mesir itu adalah jawaban Daud. Jadi, perhatikan. Terkadang jawaban kita muncul pada bentuk yang terlihat kecil / lemah / tidak kita sadari. Baptisan air terkesan lemah, hanya menceburkan diri ke air. Perjamuan Kudus terlihat kecil karena hanya membelah roti. Salib pun terlihat lemah karena hanya kayu. Tetapi di balik semua itu, ada kekuatan yang sangat dashyat. Seringkali kita menemukan jawaban yang kita cari, tetapi jawaban itu dalam keadaan sekarat.

--------------------------------

Jadi perhatikan, ketika Daud segera merespon petunjuk Tuhan, dia menemukan orang Mesir yang sedang sekarat karena tidak makan selama tiga hari tiga malam di tengah perjalanan mereka.

Bayangkan ini :
1. Bayangkan kalau Daud berdoa kepada Tuhan, Tuhan merespon, tetapi Daud memilih untuk tidur dulu sejenak, memulihkan diri terlebih dahulu baru esok paginya kembali melanjutkan perjalanan. Rasanya orang Mesir itu sudah keburu mati.
2. Bayangkan kalau Daud karena letih, capek, dan sedih. Memilih untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Baru esok harinya dia berdoa kepada Tuhan. Rasanya orang Mesir yang menjadi kunci jawaban itu sudah keburu mati juga.
3. Bayangkan kalau Daud karena marah, letih dan tidak tahan dituduh memilih untuk tidak berbuat apa-apa. Rasanya orang Mesir yang menjadi kunci jawaban itu sudah keburu mati juga.
Kalau Daud menunggu-nunggu untuk merespon, orang Mesir itu mungkin sudah mati dank arena orang Mesir itu mati, mungkin Daud akan kehilangan komitmennya kepada Tuhan karena dia berpikir Tuhan tidak menyediakan jawaban untuk dia.

--------------------------------

Perhatikan ini. Walaupun Daud dan pasukannya sudah capai, lelah, dan juga hampir mati karena letih, Daud masih memberikan makan kepada orang lain. Kenapa? Karena Daud tidak hanya menjalani komitmennya kepada Tuhan. Dia juga menjalani komitmennya kepada orang lain. Komitmennya kepada belas kasih terhadap orang lain. Terkadang kita terlalu fokus kepada masalah kita, sehingga kita tidak memberikan perhatian kepada orang lain, padahal bisa saja kita menemukan jawabannya di orang lain. Bukan di diri kita sendiri. Kita cenderung berkata “Nggak tau. Gw juga lagi ada masalah!” Jadi, rubah diri Anda, Love God but also Love People!

--------------------------------

Kalau kita tahu bahwa Tuhan berkomitmen kepada kita dan percaya dia akan menyediakanNya, maka kita akan menghemat doa kita menjadi lebih pendek. Kita tidak perlu berdoa bertele-tele, karena seperti yang dikatakan diatas bahwa fungsi doa adalah untuk keuntungan kita, bukan untuk keuntungan Tuhan. Percuma kita berdoa bertele-tele karena sebenarnya sebelum kita berdoa pun, Tuhan sudah menyiapkan jawabannya untuk kita. Anda tidak percaya? Lihatlah kisah Daud diatas. Sebelum Daud berdoa pun, orang Mesir itu sudah ada disana, terkapar sekarat menunggu untuk ditemukan oleh Daud. Sebelum Daud berdoa, Tuhan sudah menyediakan jalan keluar

--------------------------------

Apa hadiah untuk Daud ketika dia membawa masalahnya kepada Tuhan, memberikan pilihan, memegang komitmennya kepada Tuhan dan manusia? Jawabannya ada di 1 Samuel 30:18-19.
30:18 Daud melepaskan semua apa yang dirampas oleh orang Amalek itu; juga kedua isterinya dapat dilepaskan Daud.
30:19 Tidak ada yang hilang pada mereka, dari hal yang kecil sampai hal yang besar, sampai anak laki-laki dan anak perempuan, dan dari jarahan sampai segala sesuatu yang telah dirampas mereka; semuanya itu dibawa Daud kembali.

Ketika mereka mendapatkan semuanya kembali, ternyata kawanan itu tidak hanya merampok kota asal Daud saja, tetapi merampok beberapa kota lainnya dan tentu saja hasil rampasan yang diperoleh oleh Daud lebih besar daripada apa yang menjadi harta mereka. Daud mendapatkan iPad-iPad dari kota lain, BMW-BMW dari kota lainnya juga. Nah, karena kita mendapatkan hasil yang lebih besar daripada sebelumnya, hal ini juga menjadi ujian untuk kita. Akankah kita berubah menjadi lebih sombong? Atau kita tetap sama seperti yang sebelum mendapatkan hadiah itu?

Anda tentu tahu bahwa pasukan-pasukannya menyalahkan dia, menekan dia, tetapi Daud tetap memegang komitmennya kepada mereka dan membagi semua hasil itu kepada mereka. Padahal bisa saja Daud tidak memberikan mereka hasil rampasan kepada pasukan yang telah menyalahkan dia. Komitmen lain yang dipegang oleh Daud adalah kemurahan hati.

Thursday, February 9, 2012

Know Your Enemy 1 - Introduction

Mohon diperhatikan hal ini sebelum membaca / mengikuti seri Know Your Enemy ini (KNE),

Semua rangkuman mengenai seri Know Your Enemy ini diambil dari Account Youtube dan diterjemahkan langsung ke bahasa Indonesia.

Mohon mengerti bahwa tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menjelek-jelekan pihak lain, mengintimidasi pihak lain dan lain sebagainya.

Tulisan terjemahan ini dimaksudkan untuk membuka pengetahuan Anda akan kemana bergeraknya dunia ini secara keseluruhan dan menelanjangi perbuatan-perbuatan tipuan Iblis yang bekerja di dunia ini. Tuhan memberkati Anda.

-------------------------------------------------

Know Your Enemy (Kenali Lawanmu) adalah kumpulan seri yang akan mengeksplorasi kedatangan dan tanda-tanda Tatanan Dunia Baru (New World Order) dari perspektif Alkitab mulai dari latar belakang terjadinya tatanan dunia baru, siapa saja yang berperan besar di dalamnya, dan apa yang akan terjadi ke depannya.
Kita akan menemukan banyak hal-hal baru di beberapa seri ke depan. Seri kali ini adalah pembukaan untuk memberikan kepada Anda gambaran tentang apa yang akan kita bicarakan untuk beberapa seri ke depan, beberapa diantaranya adalah:
  1. Babilon
  2. Menara Babel
  3. Mystery Religion
  4. Astrologi
  5. Katolik Roma
  6. Paus
  7. Bunda Maria (Asherah, Ashtoreth, Jezebel, Lilith, The Goddess)
  8. Islam
  9. Kaum Jesuit
  10. Kaum Freemason
  11. Simbol-simbol Okultisme
  12. Illuminati
  13. Evolusi
  14. Filosofi
  15. Alkitab
  16. Revolusi Perancis
  17. Revolusi America
  18. Perang dunia 1 dan 2 (dan 3?)
  19. Krisis keuangan global
  20. United Nation (UN)
  21. Perubahan Iklim
  22. Theosofi
  23. Israel
  24. Eropa Union
  25. United States of America
  26. Bohemian Grove
  27. Mormonisme
  28. Saksi Yehova
  29. Media (kultur Pop, Musik, Tv dan Film)
  30. Hari Raya (Natal, Halloween, dsb)
  31. Gereja-gereja baru
  32. Populasi penduduk dunia
  33. Kristen Mula-mula
  34. Dan masih banyak lagi.

-------------------------------------------------

Ephesians 5:11 "And have no fellowship with the unfruitful works of darkness, but rather expose [them]."

Efesus 5:11 "Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

Sunday, January 15, 2012

Pancaindera 4 : Tangan dan Hati

Tahukah Anda kalau Anda bisa datang ke kebaktian yang sama, duduk di tempat yang sama dalam kebaktian minggu demi minggu, tetapi yang seorang hidupnya naik dan yang seorang hidupnya turun ke bawah. Semuanya bukan tergantung pada apa yang dikotbahkan kepada Anda, tetapi juga tergantung dari bagaimana kondisi hati Anda pada saat Anda menerima kotbah yang Anda terima. Firman Tuhan mengatakan bahwa hanya orang yang melakukan firman Tuhan, dialah yang membangun dasar di dasar yang benar.

Ada begitu banyak orang yang menyesal, mengakui kesalahan mereka, tetapi hidup mereka, PELAN TAPI PASTI menuju ke arah yang salah juga. Diperlukan lebih dari hanya sekedar menyesal dan bersaksi. Dibutuhkan TINDAKAN untuk merubah kehidupan Anda. Banyak orang gagal melihat gambar yang besar dalam hidupnya. Pikiran mereka begitu sempit dan hanya tertuju kepada mimpi mereka tanpa mengetahui jalan yang akan membawa mereka kepada mimpi tersebut. Banyak orang punya mimpi yang besar dan visi yang besar, tetapi pandangan mereka begitu besar sehingga mereka hanya terdiam dan terpaku pada mimpi mereka saja dan tidak mengetahui mana jalan yang akan membawa mereka kepada mimpi tersebut.

Anda harus tahu apa yang Anda kerjakan akan membuka arena yang lebih besar atau apa yang Anda kerjakan akan menutup semua pintu Anda. Semuanya bukan tergantung kepada pintu, tetapi tergantung dari apa yang Anda kerjakan. Banyak orang yang tidak sadar apa yang ada di tangan mereka adalah alat yang bisa digunakan oleh Tuhan untuk mencapai apa yang ada di dalam mimpi mereka. Tetapi kebanyakan orang memandang remeh apa yang di tangan mereka.

Tugas dan Tujuan (Task And Purpose)
Task atau tugas adalah apa yang harus Anda kerjakan di tangan Anda saat-saat ini. Sedangkan tujuan berhubungan dengan apa yang ada di dalam hati Anda akan apa yang ingin Anda dapatkan. Tahukah Anda bahwa Anda dapat melakukan tugas Anda (do your task) tapi masih tidak mendapatkan tujuan Anda (miss your purpose of God in your life). Anda bisa saja bekerja tetapi Anda kehilangan tujuan.

Alkitab berkata bahwa Tuhan bertahta atas pujian umat-umatNya. Tugas dari para teman-teman pemain musik, worship leader, penyanyi di gereja adalah untuk membantu kita semua memasuki dalam hadirat Tuhan agar kita semua bisa merasakan hadirat Tuhan. Nah, untuk mencapai hadirat tersebut, para pemain musik harus melakukan tugas yakni, menghafal lagu dan lirik, mengaransemen musik, memilih urutan lagu dan lainnya dan yang tidak kalah penting adalah mereka harus berlatih dan bermain musik dengan baik agar semua dalam satu harmoni yang sama. Itu adalah contoh dari tugas dan tujuan.

Tapi bayangkan kalau para worship leader dan pemain musik bermain musik tidak karu-karuan. Mereka tidak memainkan musik dalam satu irama yang sama. Akibatnya, tujuannya tidak tercapai. Tetapi bisa juga mereka bermain dengan begitu hebatnya tetapi tetap para umat tidak merasakan apa-apa. Umat hanya sekedar "dihibur" tetapi tidak merasakan apa-apa.

Mari kita ambil contoh usher. Tugas daripada usher adalah untuk menyambut orang yang datang atau masuk ke gereja. Tujuan dari penyambutan itu adalah agar hati orang tersebut, sebelum dia duduk dan dengarkan puji-pujian dan firman Tuhan, hati orang tersebut sudah dipersiapkan untuk menyambut Tuhan, dan hatinya dilembutkan. Jadi, Purpose hubungannya adalah dengan hati. Sedangkan task tujuannya adalah apa yang ada di tangan Anda.

Pekerjaan dapat berubah-rubah, tetapi purpose Anda tetap sama. Anda tahu film-film kungfu master? Dimana seorang anak muda mengikuti gurunya yang master kungfu? Tujuannya jelas, si anak muda ingin seperti gurunya alias menjadi master juga.Tetapi saat anak muda itu berguru, sang guru tidak langsung mengajarkan kepadanya jurus-jurus yang maut dan lain sebagainya, tetapi kalau Anda perhatikan, anak muda itu pasti disuruh yang aneh-aneh terlebih dahulu, misalnya dalam film Karate Kid si anak muda ngecat pagar terlebih dulu, nimba air terlebih dahulu. Si murid tidak mengerti apa yang sedang dia lakukan dan kita marah-marah ketika kita meremehkan tugas kita.

Bukankah kita terkadang seperti si anak muda yang menjadi murid itu? Kita ingin punya perusahaan yang besar, kita ingin menjadi bos, kita ingin menjadi besar tetapi kita meremehkan tugas-tugas yang kita miliki saat ini. Kita tidak sadar bahwa tugas yang kita miliki sekarang harus kita kerjakan dengan sungguh-sungguh untuk bisa mencapai mimpi yang Tuhan sediakan untuk kita.

------------------------------------

Seringkali kita tidak sadar apa yang ada di tangan kita dan kemudian kita membuka peluang dan pintu untuk iri hati ke dalam hati kita dan kita iri kepada orang lain. Keluaran 20: 17 berkata "Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu." Kenapa? Karena Tuhan tahu apa yang Dia sediakan untuk Anda kalau Anda mengerjakan tugas Anda. Seringkali kita tidak mensyukuri apa yang kita punya dan cenderung iri dengan apa yang orang lain punya padahal kita belum tentu mampu.

Kita mengingini rumah orang lain yang lebih besar -> hei! rumah besar = biaya lebih besar
Kita mengingini mobil orang lain yang lebih mewah -> hei! mobil mewah = biaya lebih besar
Kita mengingini istri orang lain yang lebih cantik -> hei! istri cantik = perawatan mahal
Padahal belum tentu pendapatan Anda lebih besar dari orang tersebut.

Ada pepatah mengatakan "rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri" Benarkah? Tahukah Anda kalau rumput selalu terlihat lebih hijau kalau dirawat dan disiram. Pertanyaannya, apakah Anda pernah merawat dan menyiram rumput Anda? Thomas Eddison berkata seperti ini "Banyak orang seringkali hilang kesempatan atau tidak mengenali kesempatan karena terlihat seperti seragam kerja dan terlihat seperti kerjaan mulu" Banyak orang mau memiliki masa depan yang indah, tetapi mereka pikir masa depan yang indah akan terjadi begitu saja.

------------------------------------

Kolose 3:23-25 BIS
3:23 Pekerjaan apa saja yang diberikan kepadamu, hendaklah kalian mengerjakannya dengan sepenuh hati, seolah-olah Tuhanlah yang kalian layani, dan bukan hanya manusia.
3:24 Ingatlah bahwa kalian akan menerima upah dari Tuhan. Apa yang disediakan Tuhan untuk umat-Nya, itulah yang akan diberikan kepadamu. Sebab majikan yang sebenarnya sedang dilayani oleh kalian adalah Kristus sendiri.
3:25 Dan siapa pun yang berbuat salah, akan menanggung kesalahan-kesalahannya itu; karena Tuhan tidak memandang muka.

Jadi, apapun yang Anda kerjakan, jangan biarkan hanya tanganmu yang bekerja, tetapi juga hatimu yang bekerja. Jadi, sekarang bisa jadi Anda menemukan alasan kenapa hidup Anda stuck yaitu walaupun Anda bekerja tetapi tidak dengan hati. Banyak orang pikir pelayanan hanya di gereja, tetapi ayat ini mengatakan bahwa pelayanan adalah juga di kehidupan Anda. Banyak orang mau dan rela melepaskan apa yang ada di dalam tangannya untuk mencapai apa yang ada dihatinya. Padahal, seharusnya mereka menggunakan tangan mereka untuk mendapatkan apa yang hati mereka mau.

------------------------------------

Amsal 30 : 28 "Cicak, binatang yang dapat ditangkap dengan tangan, tetapi terdapat di istana raja."

Mari kita berimajinasi sebentar, kita meng-interview si cicak karena tidak semua orang bisa masuk ke dalam istana raja. Nah, ini cicak yang katanya mudah ditangkap, bisa ada di istana raja. Kenapa dia bisa ada di istana raja. Mungkin jawaban cicak adalah "Saya juga tidak tahu kenapa saya ada di istana raja. Tapi tugas saya setiap hari adalah nangkep nyamuk. Dan saya lakukan tanpa malas-malasan dan yang saya tahu saya sudah ada di istana raja."

------------------------------------

Lukas 16:10
"Orang yang bisa dipercayai dalam hal-hal kecil, bisa dipercayai juga dalam hal-hal besar. Tetapi orang yang tidak bisa dipercayai dalam hal-hal kecil, tidak bisa dipercayai juga dalam hal-hal besar."

Thursday, January 12, 2012

Pancaindera 3 : The Art of Listening

Ada seorang komposer kelahiran Rusia dan dianggap sebagai salah satu komposer yang paling berpengaruh, namanya Igor Stravinsky. Beliau mengatakan "To listen is an effort. And just to hear is no merit."

Untuk menyimak itu perlu suatu usaha / upaya. Untuk mendengarkan saja tidak bermanfaat. Jadi ada perbedaan antara menyimak dengan mendengarkan. Kalau cuma mendengarkan, bebek pun bisa mendengar.

Ironinya bahwa menyimak / listening adalah keahlian berkomunikasi yang paling dibutuhkan, tetapi yang paling sedikit diajarkan. Mendengarkan sangat penting dan tidak mudah karena dituntut kedewasaan dalam hal mendengar.

Karena mendengar sesungguhnya bukan tentang diri kita sendiri, tetapi saat kita mendengar, kita menaruh perhatian atau interest kepada orang lain. Karena pada dasarnya, kita lebih suka orang menaruh interest kepada kita (yang mana sikap ini sebenarnya adalah sikap anak kecil)

Kita bahkan mungkin tidak tahu bahwa mendengar itu ada seninya. Seorang hamba Tuhan bernama Roy Anderson. Dia berbicara tentang sebuah program bernama Couple Communication. Dan dia berbicara tentang pentingnya mendengarkan dengan baik dan pentingnya untuk para leader, para pemimpin keluarga untuk mau mendengar.

Program ini awalnya dibuat oleh profesor Sharon Myler. Program ini dibuat karena beberapa dekade lalu, banyak dokter yang dituntut oleh pasien karena dokter tersebut banyak yang salah mendiagnosa. Dan setelah diselidiki, ternyata para dokter itu memiliki kemampuan mendengar yang sangat rendah sehingga mereka salah mendiagnosa penyakitnya. Dan berangkat dari masalah ini, Sharon Myler mengembangkan riset ini. Ternyata kita semua perlu belajar untuk mendengarkan dengan baik.

Bukti bahwa mendengarkan itu sulit adalah misalnya ketika di gereja, Anda mendengarkan pengajaran yang sama bersama-sama dalam waktu yang sama. Tetapi tidak semua memiliki impact yang sama. Ada orang-orang yang berkembang, ada orang yang bertumbuh, ada orang yang tidak mendapat apa-apa, ada yang tidak berhasil. Kemampuan Anda untuk menyimak yang membuat hidup Anda berubah.

Mendengar adalah telinga Anda menangkap gelombang suara. Sedangkan menyimak memerlukan interpretasi, evaluasi, pengertian, perhatian, ingatan dan respon. Seringkali dalam hubungan pernikahan seringkali komplen dari si istri bahwa sang suami tidak mau mendengarkan. Ada sebuah lelucon seperti ini : Kalau kita memberitahu sesuatu kepada lelaki, yang terjadi adalah hal tersebut masuk ke kuping kiri dan keluar ke kuping kanan. Tetapi sang suami tidak mau kalah. Dia berkata, ketika kita memberitahu istri sesuatu, hal tersebut masuk melalui kedua kupingnya dan keluar lewat mulutnya.

Dalam hubungan suami istri dan hubungan anak dengan orang tua sering terjadi komplen. Kebanyakan anak komplen bahwa orangtuanya tidak mau mendengarkan mereka. Tetapi lucunya saat mereka besar, orangtuanya yang komplen bahwa anaknya tidak mau mendengarkan mereka. Sepertinya sesuatu yang ditanam pada saat mereka muda, dituai pada saat mereka dewasa. Seringkali terjadi miss-komunikasi karena kita tidak mau menyimak.

Padahal kalau kita menyimak dengan benar, ada begitu banyak masalah yang bisa kita selesaikan dengan cepat. Misalnya hubungan dokter dan pasien. Biasanya kalau kita ke dokter, kita tidak langsung didiagnosa dan lain-lain, tetapi yang ditanya adalah "Apa keluhannya?" Kalau seorang dokter tidak tahu bagaimana caranya menarik perkataan yang jelas yang dialami oleh sang pasien atau sang dokter terlalu cepat menarik konklusi dengan cepat, bisa jadi salah diagnosa terjadi. Begitupun antara pembeli dan penjual. Antara pengacara dengan kliennya. Antara pemerintah dengan rakyat.

Sig Sigler mengatakan "When you talk, you said something you already know. But when you listened, you found out what everybody else knows, wants and need. So, listening is learning." Mendengar lebih penting dari berbicara, dan akses untuk mendengar lebih terbuka ketimbang melihat. Oleh karena itu kita bisa mendengarkan suara orang tanpa perlu melihat orangnya sama sekali. Demikian juga dengan Tuhan. Kita mungkin tidak bisa melihat Tuhan, tetapi kita bisa mendengar suaranya? Buktinya ada di :

Ibrani 3:7 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
Wahyu 2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.

Kita mendengar lebih baik saat suasana tenang dan sunyi. Kalau semuanya sunyi, kita bisa mendengarkan bisikan. Disaat-saat sepi sunyi, rileks, dengan cepat kita bisa mendengar apa yang datang dari Tuhan dengan lebih tajam.

------------------------------------------------

Apa untungnya mendengarkan?
1. Mendengarkan tanpa menghakimi - tanpa berpendapat adalah bentuk dan tanda dari kasih.

Kalau Anda mendengarkan dengan demikian, Anda membentuk rasa aman terhadap orang yang berbicara kepada Anda dan itu merupakan tanda yang diterima oleh mereka bahwa Anda mengasihi mereka.

Memberikan seseorang membuang unek-uneknya, menceritakan impiannya, masalahnya tanpa Anda hakimi membuat Anda menghargai posisinya. Kenapa banyak orang mau konseling? Kebanyakan dari orang yang mengikuti konseling hanya membutuhkan orang yang mau mendengarkan mereka. Nah, setelah orang tersebut melakukan konseling kepada Anda, tinggal pintar-pintarnya Anda menyimpan unek-unek mereka. Dan kalau hal tersebut adalah private, Anda harus bisa menjaga itu.

Kalau kita gagal menjadi pendengar yang baik, entah itu kepada pasangan, karyawan, pegawai, orang tua, secara tidak sadar kita membuat mereka menutup diri. Apalagi kalau kita suka memotong pembicaraan. Dan pada saat mereka merasa tertutup, mereka akan merasa enggan untuk berbicara karena merasa mereka tidak didengar. Dan kalau apa yang mereka mau sharing adalah 'sampah atau unek-unek' dan berada di dalam tempat yang tertutup, hal tersebut akan membusuk. Nah, hal yang busuk ini akan keluar satu saat nanti. Bisa lewat ucapan dia, tindakan dia, pandangan dia, tulisan dia.

2. Mendengarkan adalah tanda Anda menghormati
Suami yang belajar mendengar istrinya adalah bentuk hormat dan begitu juga pula sebaliknya. Anda tidak perlu setuju dengan apa bahan pembicaraannya.

3. Dengan mendengarkan kita dapat mengetahui nilai hidup seseorang
Kalau Anda terlatih untuk membiasakan diri mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak, maka kalau Anda berkomunikasi dengan seseorang, semakin banyak lawan bicara Anda berbicara, semakin Anda tahu siapa orang tersebut. Anda cukup diam dan biarkan lawan bicara Anda berbicara, Anda akan tahu apa nilai yang dia pegang, siapa dia sesungguhnya.

Matius 15:18
Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.

Kalau Anda dewasa, Anda dapat membedakan mana pembicaraan yang baik, mana pembicaraan yang membangun hubungan, mana pembicaraan yang bermutu, mana pembicaraan yang tidak perlu diteruskan. Perlu suatu latihan untuk hal ini. Apalagi kalau kita mendengar gosip panas, terkadang kita membantu menyebarkan gosip panas tersebut, padahal gosip belum tentu benar. Ada hal yang saat kita dengar dapat membantu menguatkan iman kita atau bisa juga melemahkan iman kita.

Roma 10:17 berkata "
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."

Jadi, bisa jadi iman Anda lemah karena Anda tidak melatih diri untuk memberikan kuping Anda kepada kebenaran. Anda lebih suka mendekatkan diri kepada hal-hal yang tidak benar seperti dusta, gosip dan lainnya.

------------------------------------------------

Berikut adalah beberapa teknik dalam mendengarkan,

1. Fokus kepada apa yang dikatakan pada saat seseorang mengutarakan pendapat atau pemikirannya BUKAN kepada apa yang Anda pikirkan
Dalam mendengarkan orang berkotbah, seringkali kita dicobai untuk memikirkan sendiri ketimbang mendengarkan apa yang orang tersebut katakan, sehingga kita sering missed akan apa yang mereka katakan.

2. Hindari memberikan nasihat, solusi atau pendapat sebelum si pembicara menyelesaikan pembicaraannya
Ini yang menyebabkan kenapa istri seringkali komplen bahwa suaminya tidak mau mendengarkan. Seringkali istri hanya membutuhkan pendengar padahal dia sendiri sudah tahu jawabannya. Tetapi seringkali ketika suami mendengarkan apa yang dikatakan oleh istri, sang suami sudah sibuk menawarkan solusi, jalan keluar dan lainnya. Dan ini yang akhirnya menjadi keributan.

3. Ulangi untuk memastikan Anda memiliki pengertian yang sama dengan si pembicara untuk menghindari salah-komunikasi
Hal ini penting kalau kita membicarakan hal-hal yang penting. Hal ini bisa Anda lihat di restoran-restoran yang baik. Kalau di restoran-restoran yang baik, waitressnya setelah selesai mengambil order, dia akan mengulangi pesanan yang Anda pesan. Kenapa demikian? Kalau dia tidak mengulangi, besar kemungkinan banyak problem yang bisa terjadi, misalnya salah pesan. Dan saat waitress tersebut mengulangi pesanannya, adalah tugas Anda untuk mendengarkan.

4. Perhatikan gaya tubuh atau bahasa tubuh saat Anda berbicara dengan lawan bicara
Kalau Anda berhadap-hadapan, usahakan agar Anda melakukan eye-contact. Itu tanda bahwa Anda respek kepada lawan bicara Anda. Kalau Anda bersebelahan, Anda tidak perlu melakukan eye contact, tetapi Anda bisa melakukan bahasa tubuh lainnya.

5. Cobalah untuk mengerti tentang si pembicara
BUKAN untuk menarik konklusi sendiri tentang siapa dia atau apa dia seharusnyaKita perlu melatih teknik mendengar. If you can win the heart, you win the man. Lucunya, banyak dari kita ingin menangkan orangnya, tetapi kita tidak tahu bagaimana cara menangkan hatinya.