Friday, October 1, 2010

TTS - Takut Telanjang Sembunyi

Kejadian 2:8-9
(8) Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
(9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Kalau Tuhan menempatkan Anda di suatu tempat, maka Ia akan sediakan segala sesuatu yang anda perlukan. Yang menarik disini adalah Tuhan tidak menyediakan satu hal saja, tetapi berbagai-bagai macam hal. Dan berbagai-bagai hal itu menarik/interesting karena ia tahu apa yang terbaik untuk kita. Itulah Tuhan kita.

Atensinya sering kali kita berpikir Tuhan menempatkan kita di suatu tempat, lalu sudah. Tidak ada kelanjutannya lagi, Ia hanya menempatkan kita disana begitu saja. Itulah pikiran kita. kenyataannya tidak begitu.

Kejadian 2:15-17
(15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
(16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
(17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Kita pasti berpikir taman Eden itu taman yang sangat bagus/sempurna, tetapi dalam pemikiran kita, sesuatu yang bagus/sempurna itu tidak harus diapa-apakan lagi. Tetapi di ayat diatas itu dikatakan bahwa manusia ditempatkan di taman eden untuk MENGUSAHAKAN dan MEMELIHARA taman Eden, berarti taman Eden yang sempurna itu masih bisa diusahakan untuk lebih sempurna lagi.

Oleh karena itu Tuhan memberikan dan menempatkan kita di suatu untuk mengusahakan lebih lagi. Karena segala sesuatu yang Tuhan berikan Baik. Bukan berarti taman Eden itu memiliki sesuatu yang salah, tetapi taman Eden masih bisa diusahakan lebih indah. Dan hebatnya, Allah memberikan tanggung jawab itu kepada manusia yang memiliki kemampuan terbatas.

Kejadian 3:6-7
(6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
(7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Apabila kita lihat ayat sebelumnya dari kejadian 3:1-5, ular/iblis begitu cerdiknya sehingga mengalihkan perhatian hawa tidak mensyukuri hal-hal baik yang ada di dalam taman Eden dan ular/iblis membuat hawa hanya fokus kepada satu pohon di tengah taman Eden yang ia tidak boleh pegang. Bukankah itu yang seringkali terjadi pada kita manusia?

Kita seringkali tidak mensyukuri apa yang kita punya, melainkan mengingini apa yang BELUM kita punya. dan hal ini menyebabkan masalah yang fundamental yang akhirnya dapat membuat kita masuk ke dalam arena permasalahan yang sebetulnya tidak kita perlu masuki karena kita tidak menyadari apa yang kita punya. Kalau kita mengikuti bujukan ini, maka kita akan masuk ke dalam keadaan dimana kita pada akhirnya kita menanyakan keberadaan Tuhan dan dan dari situ muncul perasaan iri kepada orang lain.

Iblis berhasil membujuk Hawa sehingga pada akhirnya Hawa mempertanyakan karakter Tuhan dengan cara pikir kenapa Tuhan tidak memperbolehkan kita memakan buah yang terlarang itu, jangan-jangan Tuhan masih menyimpan sesuatu dari kita dan pikiran-pikiran picik lainnya. Dan ini adalah masalah kalau kita mempertanyakan Karakter tuhan.

Kejadian 3:8-11
(8) Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
(9) Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
(10) Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
(11) Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"

Terkadang kalau Tuhan mengajukan pertanyaan kepada kita, bukan berarti Tuhan tidak tahu jawabannya, ini adalah pertanyaan yang membuat kita berpikir, pertanyaan stimulate. Pada awalnya ketelanjangan Adam dan Hawa tidak menjadi masalah, tetapi ketelanjangan itu menjadi masalah saat mereka melakukan pelanggaran dosa. Kenapa ketelanjangan ini menjadi masalah karena pelanggaran dosa?

Roma 3:23
(23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Itulah yang hilang dari diri kita saat kita berbuat dosa yaitu KEMULIAAN ALLAH. Kemuliaan yang dimaksud adalah karakter dan kualitas Allah. Saat Tuhan menciptakan manusia, manusia memiliki karakter Allah dan kualitas dengan standar tertinggi yang asalnya dari Allah dan membuat manusia mahal harganya. Dan pada saat kemuliaan Allah meninggalkan manusia yang melakukan dosa, tanpa ada yang memberitahu mereka kalau mereka berbuat dosa, Adam dan Hawa menyadari kalau mereka melakukan dosa dengan rasa malu mereka.

Tuhan tidak pernah berubah karakternya, dan manusia tetap milik Allah. Tetapi manusia dengan dosanya telah membuat manusia berubah sikap, bukan Tuhan yang berubah sikap. manusia jadi bertanya-tanya hal yang mereka tidak pernah tanyakan sebelumnya "Tuhan masih terima kita tidak? Tuhan masih sayang sama kita tidak?" Bukankah karena rasa dosa/rasa sesal/kita bersembunyi dalam rasa tidak aman kita, kita bertanya-tanya, apakah orang tersebut masih mau terima kita atau tidak.

Dikatakan bahwa manusia malu, dan dari daun pohon ara dan membuat cawat. Pernahkah kita berpikir, kenapa daun pohon ara? Kenapa bukan dari daun pisang? Bukankah daun pisang memiliki daya coverage yang lebih besar? Karena ternyata pohon ara itu adalah lambang dari kemakmuran/prosperity, jadi secara simbolik manusia mencari rasa aman, harga diri dari kemakmuran. itu sebabnya orang berlomba-lomba untuk menjadi makmur.

Ketahuilah kalau bukan kemakmuran yang mengembalikan kemuliaan Anda. Bagus kalau anda bisa memiliki kemakmuran. Tetapi ada begitu banyak orang mengejar sesuatu yang tidak harus mereka kejar. Karena kemakmuran anda tidak membuat Tuhan mencintai kita lebih. Tuhan mencintai kita semua secara sama. Dan cinta tuhan tidak memiliki alasan, berbeda dengan manusia yang memiliki alasan kenapa kita bisa mencintai orang lain.

Kejadian 3:21
(21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Bukankah hebat, Tuhan sendiri membuat pakaian untuk manusia yang membuat dosa dari kulit binatang? Seakan-akan tuhan berkata sendiri kepada manusia "bukan begini caranya mengembalikan kemuliaanmu, bukan dari daun pohon ara, tetapi harus dari binatang yang mati, mengeluarkan darah dan menutupi seluruh badanmu" Dan dari ayat ini, Tuhan Allah sudah berbicara tentang Yesus, anak domba Allah yang mengeluarkan darahnya untuk kita untuk memulihkan hubungan kita dengan Tuhan dan mengembalikan kemuliaan kita yang tadinya hilang.

Matius 6:31-32
(31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
(32) Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

Bukan dari kemakmuran datangnya harga diri anda, nilai hidup anda. Bukan dari sana, tetapi datangnya dari Tuhan karena itu adalah pondasi yang paling dasar. Apabila anda sudah memiliki itu dengan benar, semuanya akan ditambahkan dari allah.

Jon Maxwell berkata "Kebahagiaanku tidak datang dari istriku, kebahagiaanku datang dari Tuhan, tetapi Istriku Menambah kebahagiaanku" karena suatu hari kalau maut memisahkan, bukan berarti kita tidak bisa bahagia, karena kebahagiaan kita tidak datang dari pasangan kita. tetapi pasangan menambahkan kebahagiaan kita.

Matius 22:37-40
(37) Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
(38) Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
(39) Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
(40) Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Jadi langkah pertama adalah bangunlah dahulu relationship dengan tuhan secara benar dengan tuhan terlebih dahulu, benar dengan diri anda sendiri dahulu, baru anda benar dengan orang lain.

No comments:

Post a Comment